17❤️

969 92 11
                                    

-Happy Reading-

Ditengah malam. Diana masih duduk di kursi kerjanya bersama Reynald. Awalnya dia ingin sendirian, tapi Reynald tak bisa lepas darinya. Akibatnya Reynald duduk di depan Diana, dan terus memandangi wajah gadis itu.

Diana mengetuk-ngetuk dagunya berpikir bagaimana memberi kejutan untuk Devano tentang kedatangannya dan membawa calon istri untuk kakaknya.

"Jadi, kamu putri dari keluarga Coppen?" tanya Reynald untuk kesekian kalinya. Diana sudah memberitahu marga dari keluarganya, dan tentu saja itu membuat Reynald banyak bertanya.

Masalahnya, Diana tak terlalu terbuka tentang keluarganya. Dan saat bertemu dengan Reynald beberapa tahun lalu, Dia mengenalkan dirinya dengan nama Diana Anastasya saja tanpa marga Coppen.

Diana menghembuskan nafas berat, berbicara dengan Reynald benar-benar menguras emosi.

"Iya! Iya! Iya! jawabanku tidak akan berubah. Sudah sebelas kali kamu bertanya pertanyaan yang sama." jawab Diana jengah.

Reynald berdiri, berjalan menghampiri Diana, lalu ia duduk di meja kerja Diana. Menatap Diana dengan senyuman.

"Bagaimana jika aku meminta dirimu untuk menikah denganku, apa jawabanmu juga IYA?" tanya Reynald, mengelus puncak kepala Diana.

"BIG NO!" Diana berdiri dan berteriak di depan Reynald.

"Kenapa? Menikah denganku akan menambah kekayaanmu. Hal itu tidak akan merugikan dirimu dari segi apapun." ucapnya enteng.

"Apa kamu pikir aku gadis penggila harta?" tanya Diana tak terima. Sepertinya Reynald menganggap dirinya gadis yang gila dengan harta.

"Aku tidak berpikir begitu. Jangan salah paham terhadap ucapanku."

Diana menatap Reynald remeh.

"Membawamu kemari sepertinya kesalahan terbesar untukku." ucap gadis itu.

Setelah mengatakan itu, Diana pergi meninggalkan Reynald sendiri. Reynald masih terdiam mencerna ucapannya tadi. "Apa aku salah bicara ya?"

°°°

Dilain sisi, di dalam kamar. Diana mondar mandir dengar mulut yang terus mengoceh.

"Enak aja dia ngomong gitu!" Gerutunya kesal.

"Emang gue gadis apaan pake ditawarin harta begituan? gue aja udah kaya begini. Punya dua perusahaan, ya walaupun bukan gue yang ngurus sih. Tapi tetap saja dua perusahaan itu punya gue."

Tok tok tok!

Apa lagi ini, ya Tuhan! teriak Diana dalam hati.

Ceklek! Pintu terbuka.

Menampilkan seorang Pria dengan wajah yang sembab, seperti habis menangis. Siapa lagi? jika bukan Reynald, Big Babynya Diana.

Bener-bener bikin emosi ni orang ~ batin Diana.

Reynald langsung masuk, memeluk Diana dengan erat. Gerakan tiba-tiba dari Reynald membuat Diana terhuyung ke belakang, hampir saja Ia jatuh jika saja Reynald tidak menahan tubuhnya.

Diana mengelus punggung Reynald, tidak kuasa berdebat dengan Reynald lebih lama. Apalagi saat Reynald mode manja seperti ini.

"Kenapa, hmm?" tanya Diana menangkup wajah sembab Reynald.

"Sorry." ucap Reynald kembali memeluk dan membenamkan kepalanya di leher Diana. Sesekali menduselnya.

Diana merasa sedikit geli, karena bulu-bulu halus yang terdapat di rahang Reynald.

Always Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang