I will take care of you (Okaie)

158 9 15
                                    

Disclaimer:
Saya sebagai penulis book ini hanya meminjam nama serta sifat mereka demi kebutuhan cerita. Apabila karakter yang saya gunakan sangat Out Of Character, saya mohon maaf.


Happy reading

"Hah... Melelahkan." Lelaki bersurai hitam itu berbaring setelah menyelesaikan pekerjaannya untuk menyelesaikan file yang menumpuk di ruang kerjanya.

"Samenai yume wo... Mitaku wa nai--"

Klik

"Moshi moshi..."

.
.
.
.
.
.

"Oy.. moshi moshi?"

.
.
.
.
.
.
.

"Aku sedang bicara dengan siapa saat ini?"

"INI WOLPIS! KAU LUPA DENGANKU HAH?!"

Ngiiinngg---

Tepat saat itu juga, telinga lelaki bersurai hitam itu berdenging karena teriakan temannya dari sebrang telepon itu.

"Nee.. Bokuro-san~ kau mendengar ku? Atau aku harus berteriak lagi?"

Isubokuro, lelaki itu langsung berteriak menolak hal tersebut, disambut tawa Wolpis dari telepon tersebut.

"Jadi ada apa kau menelepon ku?"

"Tentunya aku dan Sou akan berkunjung."

Ia hanya bisa pasrah, tapi lama kelamaan, kepalanya terasa berat, kali ini dia bangun dari posisi tidurnya. Beranjak untuk mengambil minumnya yang ada dia atas nakas.

"Kalian serius ingin berkunjung? Aku tidak ada cemilan satupun disini.."

"Tentu saja Bokuro-san! Aku dan Sou yang akan membelinya."

"Ah begitu.."

"Kenapa suaramu terdengar lesu? Daijoubu?"

"Daijou--"

Prak

"ISUBOKURO?!"






( ̄ ³ ̄)づWuihiii⊂(•‿•⊂ )*.✧




"Hng..."

Yang pertama kali ia lihat adalah lelaki bersurai toska yang menatapnya dengan tatapan khawatir. Lalu tersenyum lega saat melihat Isubokuro membuka matanya.

"Kau sakit tapi kau tak bilang padaku." Ujar Wolpis, lalu seseorang dengan surai perak menyusul membawa apel yang sudah dikupas dan dipotong kecil.

"Kalau lelah jangan dipaksakan untuk bekerja.. lihat ini, kau drop." Ujar lelaki bersurai perak itu.

"A..ahaha iya Sou-chan.."

Sou, lelaki itu tersenyum tipis.

"Aku ingin menyuapi Isu dengan apelnya!"

"TIDAK AKU DULUAN!"

"AKU!!!"

"TIDAK SOU, HARUS AKU DULUAN!"

"KAN AKU YANG KUPAS DAN POTONG!!"

Isubokuro tersenyum pasrah mendengar perdebatan di hadapannya hanya karena ingin menyuapi dirinya dengan sepotong apel.

"Bisa kalian tenang sedikit? Kepalaku pusing mendengar perdebatan konyol kalian." Ujar Isubokuro yang pada akhirnya menengahi mereka berdua.

"Suapi aku bersamaan."

Baru saja dibilang begitu, mereka berdua, Sou dan Wolpis langsung menyuapi apel dengan semangat.

Duh Gusti, saya lelah batin Isubokuro yang saat ini mulutnya penuh dengan dua potong apel.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Bokuro-san juga harus makan!" Ujar Wolpis yang datang membawa Sup ayam di atas nampan, dan Sou langsung menyiapkan meja kecil untuk ditaruh di atas ranjang agar Isubokuro tak perlu repot beranjak dari tempat tidur.

"Kalian berniat berkunjung, malah berujung ku buat repot."

"TIDAK TIDAK--", Sou dan Wolpis langsung kompak menjawab itu.

"Justru aku merasa senang." Ujar Sou dan menyiapkan air minum untuk Isubokuro.

"Senang?"

"Ya, senang karena merasa kami berdua dibutuhkan untuk menjaga Chibi Isu-chan." Ujar Wolpis yang baru saja menyajikan sup itu untuk Isubokuro.

Disambut pukulan penuh cinta dari Isubokuro yang mendarat di wajahnya.

Aku oke batin Wolpis yang terkena pukulan penuh cinta itu.

.
.
.
.
.
.
.


Tidak terasa, hari makin larut, hanya tersisa Wolpis yang ada di kamarnya, Sou memilih langsung tidur di kamar tamu karena dia harus rekaman esok harinya.

"Pis.."

Wolpis menoleh.

"Ini memalukan sih.."

"Memalukan?"

Isubokuro menggelengkan pelan dan menenggelamkan diri dibalik selimut. Tapi Wolpis malah membuka selimut tersebut, menampakkan Isubokuro dengan pipi bersemu merah karena demam dan kedinginan.

Meringkuk di atas kasur.

Kawaii nee?

"Katakan saja.. kau ingin dipeluk kan?"

Persetan, Isubokuro langsung menarik Wolpis untuk berbaring di sebelahnya. Memalukan memang, tapi sepertinya ia butuh teman untuk menemaninya tidur.

"Kalian ngapain? Tidur bareng?"

Wolpis menoleh, terlihat Sou dengan mata setengah tertutup itu menatap mereka berdua.

"Kemari saja jika kau ingin tidur bersama." Ujar Isubokuro dengan suara kecil yang terdengar oleh pendengaran Sou.

Dalam sekejap, Sou sudah berbaring juga, memeluk Isubokuro dari belakang dan kembali tidur. Wolpis pun ikut memeluk Isubokuro dari depan.


Kini, yang Isubokuro rasakan adalah kehangatan dari teman temannya.

"Oyasumi.. lekaslah sembuh, kami akan merawatmu disini."




22.09 Wib, Selasa, 7 September
Owari












Aa.. kurang uwu, but yea, aku excited mengetiknya..

Jaa.. sampai jumpa di chapter selanjutnya.

At the moment... (Utaite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang