Halo, readers-ku yang manis nan budiman.
Budayakan vote and comment yaa. Thanks :)
Seketika aku mengernyitkan dahi, "klan Nebula? Bagaimana bisa?"
"Bisa saja dong ra. Aku tadi langsung setuju denganmu ketika Miss Selena mengatakan 'klan ini', berarti Mata tidak sedang di klan ini. Lalu aku mulai berfikir klan mana yang kira-kira enggan dikunjungi oleh Miss Selena mengingat Miss Selena adalah pengintai dan petarung antarklan yang juga tangguh. Apalagi kalau bukan klan Nebula? Karena Miss Selena memiliki history yang kurang baik di klan itu." Jelas Ali.
Aku langsung mengangguk paham. Apa yang dikatakan oleh Ali ada benarnya karena Miss Selena memiliki pengalaman yang kurang baik di klan Nebula itu menyangkut dengan sahabatnya sendiri, Mata, ibu kandungku.
"Dan aku juga mendapatkan informasi mengenai ibumu yang masih hidup dari orang yang berasal dari klan Nebula. Saat bertarung dengan Lumpu di puing kapal klan Aldebaran, itu bukanlah pertemuan pertamaku dengan Kosong dan Lambat.
"Maka dari itu saat terakhir kali kita ke klan Bulan, aku berusaha mencari data di mana ibumu tinggal dahulu. Akhirnya bertemulah kau dengan orangtua angkat ibumu, Ra. Sesampainya di sana aku berusaha menyelidik, ternyata Mata tidak ada di sana.
"Lalu aku berusaha meminta bantuan Miss Selena, Panglima Tog, dan Av di klan Bulan. Setelah beberapa hari menunggu dan aku disibukkan dengan peti dari kapal orangtuaku, aku mendapat informasi bahwa mereka tahu lokasi ibumu.
"Hanya saja..."
Sepertinya Ily lebih penasaran dibanding aku, "hanya saja apa, Ali?"
Ali mengangkat bahu. "Mereka enggan untuk memberi tahu lokasi di mana tepatnya Mata berada."
Aku berusaha mencerna penjelasan Ali meskipun pikiran dan perasaanku menjadi jauh lebih kalut dibanding ketika masih di rumah tadi. Perlahan aku mengangguk.
"Miss Selena tidak sanggup memberitahukan lokasi ibuku karena mengingatkan dengan kejadian tidak menyenangkan yang menimpa Miss Selena dan orangtuaku."
"Tunggu apalagi? Berarti kalian harus segera ke sana."
"Kami? Kau tidak ikut Ly?"
Ily menggeleng, "tidak, Ra. Maaf. Aku harus melanjutkan studiku di ABTT. Hari ini adalah hari terakhir libur akhir semesterku."
Ali terdiam. Sepertinya dia mengharapkan ada personil tambahan di tim kami kali ini.
Lalu Ily menghampiri Ali dan menepuk salah satu pundak Ali. "Aku yakin kau bisa membantu Raib menemukan Ibunya, Ali."
Ali terdiam seribu bahasa. Dia hanya mengangguk perlahan. Entah apa yang sedang dipikirkannya.
"Baiklah. Mari kita masuk terlebih dahulu. Ibuku sudah membuat berbagai masakan dengan resep khas klan Bumi yang diberikan oleh Seli saat aku sedang mengunjunginya beberapa waktu lalu."
Aku dan Ali seketika menoleh kepada Ily.
Seorang Ily? Mengunjungi Seli? Di klan Bumi? Sejak kapan?
Mengapa aku tidak mengetahuinya?
Pun Ali sepertinya juga sama tidak tahunya.
Setika wajah Ily memerah, tersadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan.
"M-maksudku, saat aku sedang ada tugas dari kampusku untuk mencari informasi mengenai klan lain sedetail mungkin, maka aku memutuskan menemui Seli untuk menanyakan mengenai klan-klan yang pernah ia kunjungi mulai dari klan Bumi sendiri hingga klan Komet Minor. Termasuk bahasa yang ia gunakan di klan Bumi dan klan Matahari yang sudah pasti Seli menguasainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Raib & Ali (URSA MAJOR)
FanfictionAku, si Gadis yang Bisa Menghilang bersahabat dengan si Petarung Klan Matahari dan si Genius yang bisa berubah menjadi beruang raksasa yang kini tak mampu berubah menjadi beruang lagi. Tak ada yang menyangka, setelah menaklukkan Lumpu, justru ada pe...