14. Hi, Ali

1K 49 35
                                    

Halo, readers-ku yang manis nan budiman.

Enjoy this chapter yhaaa :))


"RAIB? ALI?!" Teriak Seli dan Ily bersamaan.

Sepertinya mereka sama bingung dan terkejutnya denganku.

Yaah, berbeda dengan Ali yang masih saja terpaku memandangi si ST4R itu.

Eh. Mengapa aku sewot? Toh ST4R anaknya baik kok. Kekuatan pasif itu kan muncul di luar kendalinya. Hanya saja si Biangkerok ini yang apes tidak bisa menangkalnya. Imut sih.. Manis juga. Tapi sepertinya lebih cantik aku deh. Rambutku juga lebih panjang dan indah. 

Lah. Kok aku jadi narsis gini?

Hmm... Aku jadi penasaran, ada tidak ya cara menangkal kekuatan pasif ST4R itu agar Ali tidak bersikap norak setiap bertemu dengannya?

Clap!

Ah. Hampir saja aku lupa kalau Zega Vati sedari tadi masih berdiri di depan kami. Tepukan tangannya memecah lamunanku. Biasanya sih Ali yang menyadarkanku setiap kali aku melamun. Tapi sekarang...

"Baiklah. Kalian sudah melewati perjalanan panjang. Akan ada jamuan istimewa untuk kalian sebelum menjalankan misi yang akan aku jelaskan di meja makan. Mari, ikuti aku." Jelas Zega Vati sambil memutar langkahnya menuju ruang makan.

Ruang makan ini mungkin jauh dari kata cukup untuk dijadikan sebagai ruang makan. Jika tidak ada meja bundar dan 50 kursi mengitari meja itu di tengah ruangan ini, mungkin ruangan ini mampu menampung sekitar 500 orang.

Ada banyak sekali makanan yang dihidangkan. Mulai dari semangkuk yang berisi sayur mayur, ubi-ubian rebus, hingga daging-daging yang ditusuk entah itu daging sapi maupun ikan-ikanan.

Bukan maksud hati berprasangka buruk. Namun pihak klan ini sudah dengan sengaja membuka portal dan menyeret kami kemari saja sudah pasti ada apa-apanya.

Zega Vati tidak langsung ikut berkumpul bersama kami, menyisakan kami berenam di meja makan.

"Raib, bagaimana bisa kau dan Ali ada di sini?" Tanya Seli yang duduk di sampingku.

"Entahlah. Saat perjalanan pulang ke rumahku kemarin setelah kita telfonan, jalanan di sekitar kami berubah menjadi aneh. Lalu kami terseret memasuki portal bersama mobil yang kami kendarai."

"Berarti saat itu kalian sedang bersama?" Giliran Ily yang bertanya.

Aku mengangguk.

"Persis. Sama sepertiku dan Seli, juga ST4R dan SP4RK. Kami terseret memasuki portal saat kami sedang bersama. Bedanya, kami langsung mendarat di halaman Istana Sentral." Jelas Ily dengan nada lugasnya.

"Sejak kemarin, kami sudah bertemu dan makan bersama dengan ST4R dan SP4RK. Kami juga selalu diberitahu bahwa kita masih harus menunggu dua orang lagi. Seorang petualang antarklan dan guardian-nya. Tak ada yang mengira kalau itu kau dan Ali, Ra... Jujur aku antara senang bisa bertemu kalian, dan bingung apa tujuan kita ditarik paksa ke klan ini?" 

Kebingungan yang terlihat jelas dari raut wajah Seli, membuatku mengusap punggungnya sambil mengirimkan sugesti ketenangan. Suasana hening sejenak.

"Apa kalian pernah bertemu ST4R dan SP4RK sebelumnya? Tipe orang yang bagaimana mereka itu, Ra, Sel?" Tanya Ily mencomot sembarang topik.

Seli mengangguk. "Pernah, di klan Komet Minor. Tapi karena saat itu aku sedang sakit, jadi aku enggan untuk banyak bicara. Hanya Raib dan Master Batozar yang berbincang dengan mereka. Sepertinya mereka baik."

Raib & Ali (URSA MAJOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang