Sekujur badan Cleon yang menegang kini malah menggigil. Bukan karena dingin, melainkan keterkejutan yang terlampau. Dia menghirup napas dalam-dalam, mengendalikan detak jantung yang mencepat.
Keira menjentikkan jari di depan mukanya. "Kau baik-baik saja?" Cleon menggeleng. Dia tak baik-baik saja. "Ini mengejutkan, tapi itu pasti bukan sepenuhnya kesalahannya 'kan?"
Keira meneguk alkohol. "Benar, orang itulah yang membumihanguskan desa. Tetapi Silenna Lyfalia ialah salah satu penyebabnya. Ada sebuah benda yang sangat berharga di desa itu. Itu adalah pusaka Lyfalia yang dahulu digunakan oleh leluhur Hyacintho."
"Maksud Anda adalah Lyfalia adalah salah satu leluhur yang terlibat dalam perang melawan sang Mahkluk Kegelapan?"
"Iya, dan salah satu pusakanya milik Lyfalia. Apakah kau bisa menebak siapa orang yang membumihanguskan desa?" Keira menopang dagu. Cleon menggeleng dan memainkan jari.
"Sebenarnya tak banyak yang tahu siapa orang itu. Tapi aku yakin betul jika itu ialah Baginda Ethaian bersama Black Fox. Seperti yang kubilang tadi, Black Fox mengumpulkan benda berkekuatan tinggi untuk sebuah tujuan. Dan mungkin pusaka Lyfalia adalah salah satunya, mengingat benda itu berhubungan langsung dengan perangai leluhur.
"Silenna masih enam tahun ketika ia memberitahu orang tak dikenal –– kini umurnya sudah 15 tahun, barangkali. Ia tahu jika itu benda berharga, tetapi ia disogok makanan manis dan mainan oleh orang itu. Maklumlah, anak kecil. Ia akhirnya memberitahukan pusaka Lyfalia. Ia pikir itu bukanlah suatu masalah besar."
"Silenna tak tahu kalau pusaka itu lebih berharga dari yang diduganya," tutur Cleon. "Iya, dia masih polos saat itu. Suatu hari, seseorang datang ke desa. Dia menjarah kediaman Lyfalia, mencari-cari pusaka. Dialah yang bertanya pada Silenna sebelumnya. Pertarungan sengit pecah di kediaman, tapi orang itu terlalu kuat untuk dilawan ayah Silenna.
"Ibu Silenna meminta bantuan penduduk desa. Orang itu takkan bisa menang jika dikepung banyak orang, dia sangat terdesak. Tapi dia memanggil anak buah –– atau rekan? –– dan dimulailah penjarahan itu. Sekelompok orang bertopeng hitam membakar desa dan membunuh penduduknya. Pusaka Lyfalia berhasil direbut. Dan desa itupun musnah dari daftar dan peta akibat kejadian mengerikan itu. Bekas desanya ialah di hutan sebelah utara kota ini."
"Berarti tempat tinggal Silenna?" Cleon menelengkan kepala. "Benar. Bahkan setelah desanya dimusnahkan dalam semalam, dia tak mau pergi dari sana dan membangun rumah sendirian. Semua orang pun tahu jika Silenna Lyfalia-lah penyebab kematian seluruh penduduk desa. Karena kecerobohannya. Dan sejak saat itu, tak ada yang mau berdekatan dengannya. Apa ada yang ingin kautanyakan lagi?"
"Tidak ada. Terima kasih sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, Nyonya." Cleon berdiri dan membungkuk hormat. "Iya, kalau begitu, keluarlah jika tak punya urusan lagi." Keira terang-terangan mengusir Cleon dan mengambil koin emas dari meja. Cleon tersenyum miring, dan melesat pergi.
Di lorong bangunan, banyak sekali yang dipikirkan Cleon. Dia menggaruk kepala. "Aneh, kalau benar seluruh penduduk desa dihabisi, kenapa Keira bisa selamat? Ck, aku lupa menanyakannya. Tapi informasi tadi sudah cukup, kalau kembali pasti dia meminta bayaran lebih. Bukan ide bagus."
Uang yang kugunakan adalah uangku, Asher, dan Sharley. Maafkan aku, kawan-kawan sudah menghabiskan uang kita sementara nasib kalian entah bagaimana saat ini. Cleon menyarungkan tangan, dan melangkah kembali ke penginapan.
Setibanya di sana, dia langsung mencari Silenna. Namun Silenna tak ada di kamar, Cleon buru-buru mencari gadis elf itu. Di kamarnya, terdapat catatan yang tergeletak di meja.
Aku pergi keluar dulu.
Silenna.
Cleon berdecih. "Singkat, padat, dan tidak jelas. Sudah seperti Asher sewaktu dulu saja." Cleon melempar kertas dan berguling-guling di kasur keras yang beda jauh dengan kasur kamarnya. Dia berpikir betapa kesepiannya Silenna selama bertahun-tahun. Tak ada yang tersisa untuk gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternal Country (3) : Curse from the Past (√)
FantasyAkhir-akhir ini Sharley sering mengalami pusing, mimisan, dan mimpi buruk. Sharley tak tahu mengapa, padahal dia menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik. Hal ini membuat Asher dan Cleon cemas. Asher berkata kalau ini bukanlah penyakit biasa, tapi dia...