V

3.4K 473 24
                                    

___________________

🐱 Radiant
           Shadow 🐈
___________________

'Jeno POV'

Sudah hampir sebulan setengah kejadian aneh yang berada di apartementku berjalan. Ya, bisa di bilang aku jadi lebih betah berada di rumah semenjak adanya Bi, Kucing yang kini sepenuhnya menjadi sosok manusia. Meski tingkahnya masih seperti kucing.

"Bi," panggilku. Memainkan sebuah benda merumbai kekanan dan kekiri. Lucunya, ia ikut menggeleng mengikuti pergerakan benda tersebut. Membuat kekehanku selalu lepas terhadapnya.

Aku akan berhenti saat ia terlihat jengkel, mencebikan bibirnya yang menggemaskan itu atau bahkan justru menubruk tubuhku. Ia benar-benar menjadi hiburanku.

Namun tak jarang juga membuatku jengkel karena selalu meminta apa yang aku makan. Padahal aku pun sudah menyediakan juga untuknya dan rasanya pun sama. Matanya seolah lebih tertarik dengan makanan yang ada ditanganku.

Seperti tempo hari saat aku memesan ayam goreng, ia justru mengigit ayam yang ada ditanganku. Menghiraukan potongan ayam lain yang ada di meja. Meski aku sering menghindarkan tanganku agar tak diraihnya, namun berakhir ia akan menindihku. Duduk dipangkuanku sambil cemberut, benar-benar paling ahli membuatku lemah.

"Bi suka ayam goreng, Nono." ujarnya dengan begitu menggemaskan tiap kali aku memesankan makanan itu untuknya.

"iya aku tau, makan yang banyak ya." timpalku, mengusap rambutnya. Kenapa bisa ada makhluk semenggemaskan ini? Dan aku sangat beruntung memiliki satu.

"Jen, Kau tak ada niat buat jalan keluar? Liburan?"

"tidak Mark hyung." jawabku malas, ini bukan sekali dua kali Mark dan Jisung mengajakku keluar. Namun selalu kutolak, rasanya rugi bila pandanganku teralih tak melihatnya.

"kau baik-baik saja kan?"

"iya, aku baik-baik saja hyung. Tidak usah khawatir." ujarku, sambil tersenyum melihat sosok manis yang tertidur pulas diranjangku.

Tangannya yang lembut memegang erat lenganku, sedangkan jemariku terus menyapu bibir ranumnya.

"jangan bilang kau sekarang punya kekasih yang menemanimu di apartment." ledek Mark yang justru membuatku tercekat membisu. "haha aku bercanda."

"Hahahaha." aku hanya membalas dengan tertawa canggung, namun seketika mematung saat Bi menggeliat dan merancau dalam mimpinya.

"Nono, mau ayam goreng..." ujarnya sambil mengusal ditubuhku.

"itu suara kucingmu?" Aku kembali salah tingkah saat Mark bertanya.

"ka-kau bisa mendengar suaranya?"

"aku tidak tuli Jen, kucingmu jelas sekali mengeong."

"me-mengeong? Kucingku mengeong?"

"ya memangnya apa? Mendesah?" Jeno mengerutkan keningnya, bingung. Tangannya kembali menjalar meremas bokong Bi yang menjadi spot favoritenya, hingga kucing besar itu menggeluarkan suara tak nyaman.

"Nono ya~."

"hey, kau apakan kucingmu sampai menggerang kesal begitu."

"kau tak mendengar suara lain, hyung?"

"dengar, suaramu dan kucingmu."

"aneh."

"kau yang aneh. Hayolah keluar rumah. Kita ke cafe biasa. Kau bisa gila lama-lama hanya berdiam diri di rumah." nada Mark kali ini cukup memaksa, aku hanya bisa menghela napas mengiyakan.

Radiant Shadow [NoRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang