X

2.8K 426 36
                                    

___________________

🐱 Radiant
Shadow 🐈
___________________

'author pov'

"keㅡkecoa. Ada kecoa. Aku takut." tubuh Renjun sepenuhnya gemetar.

"astaga kukira apa." Mark menghela napas.

"Renjun hyung memang sangat takut kecoa hyung, sebentar aku ambil semprotan serangga dulu." Haechan segera beranjak, sedangkan Jeno masih mematung ditempatnya. Ingatannya akan Bi kembali terekam, dimana pertama kali Bi menubruk dan memeluknya karena takut kecoa.

Renjub yang sadar telah memeluk Jeno perlahan mejauhkan tubuhnya, ia menunduk canggung menyembunyikan wajah dan mengepalkan tangannya kerena gugup.

Jeno menatap lekat kearah lawan yang ada dihadapannya. Hatinya menyeringit melihat tangan Renjun yang mengepal lalu menarik lengannya.

Sontak membuat Renjun terkejut dan mengangkat wajahnya

Jelas wajah itu, membuat Jeno membulatkan matanya.

Jeno menangkup wajah Renjun dan menatapnya dalam-dalam seolah tak percaya. Jantung Renjun mencelus seakan berhenti berdetak, bahkan wajahnya sangat memerah saat ditatap kian dekat oleh Jeno.

Jeno menarik Renjun dalam pelukannya, memeluknya dengan begitu erat seakan tak ingin melepaskannya.

"Jen?" panggil Mark, melihat Renjun yang tak nyaman.

Jeno melepas pelukannya, kembali menatap lekat ke wajah Renjun.

"Wajahmu...." Jeno menjeda kata-katanya. Ia berusaha menolak semua yang ada diotaknya.

apa ini efek ilusi karena sempat memikirkan Bi?

Ini tidak mungkin.

Kenapa wajah Bi menempel padanya.

Ingin rasanya Renjun berteriak sekencang-kencangnya. Benar-benar sudah tak sanggup ditatap begitu intents seakan Jeno akan menelannya.

"....Sangat jelek!" cicit Jeno yang langsung meninggalkan Renjun. Ia tak mengerti mengapa kata itu yang justru keluar dari mulutnya.

"Jeno hyung kenapa?" tanya Haechan yang baru kembali. Suara debuman pintu cukup keras pun terdengar membuat Renjun tak tahan meneteskan air matanya.

"Ya! Lee Jeno! Keterlaluan sekali kau bicara seperti itu." protes Mark yang menghampiri Jeno, namun tak di gubrisnya.

"Renjun hyung, kau baik-baik saja?" Haechan terlihat cemas melihat Renjun menangis.

"Haechan ah, aku sangat bodoh. Kenapa aku tidak bisa menahan perasaanku. Wajahku pasti tadi jelek sekali karena memerah dihadapannya, sampai dia berkata seperti itu." ujar Renjun terisak. Haechan hanya memeluk rekannya, bingung harus berkata apa.

***

'Jeno pov'

Rasa mual bergelut dalam perutku. Ini tidak mungkin, kenapa imajinasiku bisa terjadi kembali pada orang tersebut. Siapa orang dari pemilik wajah itu sebenarnya. Apa takdir sedang mempermainkanku?

Aku benar-benar takut pada diriku sendiri. Perasaan yang sama sekali tak kumengerti itu bergejolak. Bahkan terasa sangat panas membakar hatiku.

"Jen! Keluarlah." entah sudah berapa kali Mark hyung mengetuk pintu kamarku. Aku belum siap untuk keluar, aku harus menormalkan pikiranku. Aku harus berhenti membayangi wajah itu. Besok kami sudah harus latihan bersama, dan aku justru memberikan kesan pertama yang konyol pada Huang Renjun.

Radiant Shadow [NoRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang