VII

3.1K 451 14
                                    

___________________

🐱 Radiant
Shadow 🐈
___________________

Warn...

'Jeno POV'

Aku berlari dengan panik menuju dokter hewan, setelah mendengar arahan dari Mark hyung lewat telpon.
Bi, tubuhnya benar sangat lemah saat ini. Aku tak tau harus berbuat apa, rasa takut begitu menyeruak dibatinku.

"Tidak apa-apa Jeno sshi, pencernaan kucing anda sedikit terganggu. Mungkin karena ada salah makan. Tolong diperhatikan lagi ya makannya." ujar dokter yang menangani Bi. Aku menghela napas lega, meski rasa cemas masih tak bisa kuhilangkan. Karena Bi harus dirawat disana, setidaknya sampai air infusnya habis.

"bagaimana keadaanya?"

"sementara kutinggal disana, harus dapat perawatan intensif dulu. Mungkin nanti sore kujemput." jawabku saat Mark hyung bertanya.

"tidak apa-apa kan?"

"hm, hanya masalah pencernaan." jawabku datar, namun tak bisa kupungkiri kini diriku dirundung rasa bersalah. Ia memakan apa yang kumakan, entah itu wajar atau tidak untuk seekor kucing. Aku benar-benar tak paham merawatnya.

"kau seperti kebakaran jenggot saat menelponku tadi. Aku jadi ikut panik."

"aku cuma takut saja hyung, kalau Bi kenapa-kenapa." lirihku. Ya, mungkin aku bisa lebih gila kalau kondisi Bi makin buruk.

"Jen, aku sedang bersiap kerumah sakit. Kau mau ikut?"

"Untuk apa?"

"Kita piknik sambil minum-minum bir disana. Ya jenguk Huang Renjun lah bodoh." aku menghela napas, entah kenapa seperti ia menemukan hobi baru untuk berkunjung kerumah sakit.

"apa Huang Renjun kekasihmu? Dalam seminggu bisa berapa kali kau kesana hyung."

"kau gila! mana mungkin aku memacari orang yang sedang berjuang untuk hidupnya. Aku hanya berusaha memberi support untuk rekan-rekannya disana." jelas Mark yang justru membuat asumsiku pasti.

"oh paham, jadi bukan Huang Renjun. Tapi rekannya." ujarku terkekeh. Mark itu sangat terlihat jelas bila sedang menyukai seseorang.

"hey, tidak udah bahas hal itu. Kau mau ikut atau tidak, kau sudah di cap senior yang tak ramah tau."

"itu cuma katamu saja kan? Bukan mereka." aku kembali terkekeh.

"cepat mau ikut atau tidak, 5 menit lagi aku berangkat."

"iya bawel, cepat jemput aku." sengitku yang langsung memutuskan sambungan telpon.

Tak lama Mark hyung menjemputku, kami pun langsung menuju rumah sakit. Terasa cukup canggung, belum lagi media yang tak mau kehilangan moment ini.

"Mark Seonbae, Jeno Seonbae." sapa salah satu rekan dari leader group itu diruang tunggu. Yang lain hanya membungkuk padaku.

"terima kasih sudah mau menjenguk." lanjutnya.

"Jeno bilang ingin berkunjung, makanya saya mengantarnya kesini. Dia bilang sedikit canggung datang sendiri."

Mark hyung sialan!

Aku tersenyum canggung, ingin sekali mencekik teman laknat ini.

"saya ucapkan terima kasih sekali lagi sudah mau berkunjung. Renjun hyung hanya tinggal bersama Shotaro,  adiknya, ia tak punya siapa-siapa yang menjaga. Itu sebabnya kami usahakan tetap berada disini menemani." aku hanya mengangguk merasa iba, setidaknya hidup sendiri memang cukup tidak menyenangkan.

Radiant Shadow [NoRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang