XIII [End]

4.2K 442 14
                                    

___________________

🐱 Radiant
Shadow 🐈
___________________


"Lagunya cukup bagus, liriknya pun cukup menyentuh."

"aku yang membuat liriknya dan yang mengarasemennyaㅡ"

"ㅡRenjun juga." Renjun membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang baru Jeno katakan.

"baiklah, kita masukan lagu ini juga ke single kalian." Jeno tersenyum lega namun Renjun masih menekuk wajahnya sampai keruang latihan.

Renjun sedikit berdecih jengkel karena yang belum sampai, sedangkan dirinya ingin sekali mendiami Jeno yang justru kini memeluknya erat dari belakang. Seolah tak ada apa-apa, bahkan sikapnya terlampau biasa saja.

"kau juga turut andil menciptakan lagu itu. Kau kan yang mengaransemennya." protes Renjun.

"tidak apa-apa." Jawab yang masih enggan melepas pelukannya.

"apanya yang tidak apa-apa! Mana bisa seperti itu."

"kalau ada namaku belum tentu lagu bagusmu diterimanya."

"tetap saja aku tidak bisaㅡ"

"Jun," Jeno membalikan tubuh Renjun untuk menatap wajahnya. "asal itu untuk kamu, aku tak apa " Renjun membungkam, rasanya benar-benar sesak mendengar ucapan Jeno yang begitu tulus.

"Fans mu tidak akan terima Lee Jeno, aku pun juga." Renjun berkaca, namun Jeno masih tetap tersenyum menangkup wajah Renjun dan mengecup keningnya.

"apapun yang terbaik untukmu, tak akan ada yang bisa menghalangiku." Renjun tercekat, seakan tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia tak kuasa menahan air matanya. Jeno pun hanya memeluk Renjun dalam diam.

"cukup tetap berada disisiku Jun, kamu sumber kekuatanku." bisik Jeno, Renjun mengangguk membalas pelukan Jeno.

"Impianku sepanggung denganmu sebentar lagi terwujud." Renjun sedikit terkekeh mengatakannya.

"oh jadi kau sudah menargetkanya sejak lama." ledek Jeno.

***

"akh!" teriakan Jeno cukup memekik diruang latihan.

"hyung!" semua serempak mengampiri Jeno yang tersungkur setelah gagal melakukan lompatan back flip saat latihan.

"akhh, kakiku sakit." tubuh Jeno dibopong menuju sofa di tempat latihan. Renjun tak kuasa menahan air matanya melihat melihat Jeno yang benar merintih kesakitan.

"kakinya terkilir parah." ujar sang pelatih memeriksa kaki Jeno.

"astaga showcase debut kita tinggal beberapa hari lagi." Jaemin terlihat cemas, dan Renjun lagi-lagi hanya mengepalkan tangannya sambil terus menangis.

"kenapa harus melakukan akrobat seperti ini sih." protes Haechan, ia pun tak kalah cemas.

"hal itu keinginan sajangnim untuk konsep group ini." jelas Manager mereka.

"aku tidak apa-apa, besok juga sembuh." dusta Jeno, meski tujuannya hanya menenangkan Renjun.

"kau harus memulihkan kakimu dulu Jen. Jangan memaksakan dirimu." sang pelatih kembali berbicara.

"apa showcase kita bisa ditunda sampai Jeno pulih dulu?"

"tidak bisa Renjun." ujar manager mereka dengan tegas.

Radiant Shadow [NoRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang