12. Kejadian di perpustakaan

1.2K 192 20
                                    

8 tahun yang lalu
Hogwarts

"DASAR PROFESOR SETAN!"

Gerutu seorang pemuda tahun terakhir yang sedang kesal dengan guru nya. Bagaimana tidak? Murid tahun terakhir di keempat asrama sudah selesai menjalankan ujian NEWT . Tapi kenapa Profesor Bins selaku pengampun mata pelajaran sejarah itu malah memberi tugas akhir merangkum. Menurut nya itu sangat keterlaluan walaupun dianggap sebagai ganti nilai praktek mereka

"Kamu akan bermuka boros kalau suka marah, Harry" reda pemuda Slytherin disebelah nya yang ditanggapi acuhan nya saja

Jangan bingung kenapa seorang Harry Potter berjalan bersama seorang Slytherin, lebih tepat nya pangeran Slytherin alias Draco Malfoy. Diakhir perang dimana Malfoy membantu nya, disitu hati seorang Potter terbuka untuk pemuda pirang yang mendekati nya. Kedua nya kini sedang berjala menuju perpustakaan Hogwarts, tempat mereka untuk mengerjakan tugas akhir sejarah dari Profesor Bins

Kenapa tidak bersama Hermione dan Ron? Well, Hermione sudah menyelesaikan tugas itu dari hari pertama tugas diberi, Harry yakin kalau perempuan itu sedang menikmati waktu santai. Ron? Entahlah, Harry juga tidak melihat nya seharian ini

"Dipojok sana?" Tawar Draco yang menunjuk bangku kosong dan disetujui Harry. Anggap saja modus Draco agar bisa lebih leluasa berduaan dengan Harry padahal bangku nya sedang kosong semua

"Sussahhh~" gerutu Harry pelan saat berusaha memahami bahasa yang tinggi dari salah satu buku yang dipilih nya tadi. Karna rungu tajam nya, Draco bisa mendengar gerutu menyerempet gumaman itu

"Sini ku kerjakan, kau yang ini saja dan yang ini. Nanti kalau selesai tinggal saling menyalin saja" Perkataan Draco sambil tangan besar nya mengambil buku dihadapan Harry, lalu memberikan 2 jilid lembar sejarah. Memang lebih banyak tapi lebih mudah untuk dikerjakan. Senyuman manis serta kekehan lucu itu sudah lebih dari cukup untuk Draco sebagai ungkapan 'terima kasih ya'. Alhasil Harry lebih selesai duluan dari pada Draco

Sambil menunggu Draco selesai menyalin, Harry iseng mencoret-coreti perkamen nya yang masih sisa. Entah gambaran aneh, kata-kata bodoh, dan kaligrafi yang kalau dibaca sebenar nya adalah umpatan. Sebosan itu Harry menunggu Draco selesai sampai akhirnya jatuh tertidur dengan mudah nya dan bersandar di bahu kokoh Draco

Tidak lama setelah Harry tertidur di bahu nya, diri nya selesai menyalin sekalian membereskan perkamen mereka serta alat tulis nya. Kemudian mengambil perkamen yang dicoret-coret Harry, tapi ingin membaca nya sejenak. Tertuju pada kaligrafi yang sangat bagus dan berusaha membaca nya namun setelah membacanya....

'Dasar bajingan tidak peka!'

Draco tidak bodoh siapa bajingan itu, kemudian melanjutkan membaca sampai diujung ada simbol inisial yang ditulis dengan jelek nya. Padahal tadi tulisan nya bagus-bagus semua, yang satu ini kalau Draco jujur sangat amat jelek sekali tulisan nya. Beberapa detik otak nya berhasil mencerna, tulisan itu bermakna

!!H  x  D (٥↼_↼)

"Dasar munafik" Batin Draco sedikit senang membaca nya

Lama-lama bahu nya pegal karna menyangga berat nya kepala Harry, mau tak mau Draco membangun kan Harry. Sejenak yang bangun merejapkan mata nya untuk mengumpulkan nyawa nya. Saat sudah sadar sepenuhnya, Harry melihat perkamen coretan nya ada dihadapan Draco. Tentu saja Harry ditampar rasa malu, segera tangan nya merebut perkamen itu dan meremas nya hingga tidak berbentuk. Draco hanya terkekeh melihat nya

"Har– ugh!"  Ingin memanggil sosok di sebelah nya tapi kaki nya dibawah meja langsung diinjak tak main-main oleh Harry. Sebelum bisa protes, Harry langsung mengode kalau ada murid dari asrama Slytherin yang masuk ke perpustakaan

Mereka ada 5 orang murid laki-laki, jarang melihat sisi lembut prefek Slytherin mereka tentu saja mereka langsung menggoda Draco Malfoy. Dibalas sarkas pasti nya, baru setelah nya mereka pergi

"Shhh~  uhm" Draco baru mulai menunjukan betapa sakit nya kaki nya yang diinjak Harry tadi

"Maaf, sakit sekali ya?" Harry merasa kasihan juga pada kekasih nya. Tunggu? Kekasih? Yeah, kalian tidak salah baca

Semenjak perang Hogwarts selesai, Draco langsung mengajak Harry berkencan dan tidak lama menembak nya dan akhirnya kedua nya berpacaran. Tapi sampai sekarang belum ada yang tau kalau mereka berpacaran, Harry memang meminta kekasih nya untuk menyembunyikan hubungan ini dulu. Hermione tau tapi Ron tidak, jangan ditanya kenapa, bagi Draco 1 kata yaitu ribet! Beberapa murid Slytherin yang dekat juga tau, karna mereka pandai menyimpan rahasia

"Aku tau kamu panik, tapi kaki ku... tidak apa-apa" terdengar sangat jelas kalau Draco memaksakan diri

"Hehehe maaf ya, aku refleks. Masih sakit?" Kata Harry dengan cengngesan tapi dijawab acuh Draco yang membuang muka. Heran, padahal anak nya Malfoy, kenapa diinjak kekasih nya marah nya sampai membuang muka? Namun setelah nya Draco berkata

"Kalau kamu benar-benar merasa salah...."

Harry menunggu kelanjutan kalimat kekasih nya. Well, tadi juga Harry tidak main-main saat menginjak kaki pria nya itu. Tapi percuma saja saat sepersekian detik Malfoy malah meraup habis bibir nya panas. Gila! Berciuman ditempat publik seperti ini, bagaimana kalau sampai ada yang tau

"Euh– uhm! D-dwacoh! Mmh" Berniat memberi peringatan pada kekasih nya tapi apa daya jatuh nya seperti diri nya mendesah keenakan. Si Malfoy tambah gencar bergerilya saja

Tidak bisa menahan lebih lama, Harry sengaja mencekam leher Draco kencang hingga Draco melepaskan cumbuan nya dan menatap nyalang pada Harry. Tapi, tatapan nya menjadi teduh saat melihat pria manis kesusahan bernafas dengan pipi semerah tomat dan memegang dadanya

"Gila! Jangan disini Malfoy!" Protes Harry

"Baiklah, kita lakukan di kamar ku lagi" Enteng Malfoy menarik tangan Harry untuk pergi ke menara head, tempat dimana semua prefek boleh mengambil hak nya untuk tinggal disana. Sejenak Harry terkekeh dengan pernyataan memalukan kekasih nya sampai dia sadar siapa yang apa dibelakang nya

RON

Jantung nya  berdetak cepat, berharap sahabat nya itu baru saja datang ,tidak mendengar dan melihat apa yang dilakukan keduanya. Harry melirik kearah pria nya, wajah nya sangat datar berbeda dengan dirinya. Tcih dasar

"R-ron.. kau bar–"

"Tidak usah basa basi nya Harry"  kata Ron pelan sambil menghembuskan nafas kasar. Tentu saja Harry merasa tertampar dengan kalimat sahabat nya itu

"Aku tidak marah, Harry. Aku hanya sangat kecewa dengan sahabat ku yang tidak bisa mempercayai ku"

Rasanya Harry ingin menangis detik itu juga, diri nya sangat paham kalau membohongi sahabat adalah salah. Tapi Harry tidak ingin Ron tau karna dia tidak suka pada Draco, Harry hanya menunggu waktu yang tepat untuk berbicara baik-baik. Namun semua sudah terlambat sekarang

"Bahkan kalian sudah tidur bersama yaa"

"Ron, aku tidak–"

"Biarkan saja Harry, tetaplah bersama ku"

~•~

Langkah tegap dari seorang dewasa, dia hendak mengunjungi teman nya. Ah bukan teman juga karna kedua nya juga tidak cukup dekat

Ding dong~

"Malfoy?"

"Pagi Hermione"

~•~
T
B
C

LORD DRARRY (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang