4. Cerita Baru

13 1 0
                                    

Aku : Syila

Heart, Destiny and Hope

Dia hadir manjadi sosok baru dan menciptakan rasa baru yang sama sekali belum untuk ku rasakan.

Apa ini tanda untuk tidak terus saja membahas masa lalu yang tidak menyenangkan itu? sehingga aku lebih baik terus saja menikmati rasa yang membuatku nyaman ini.

Semangat untuk aku kesana namun ada keraguan mengikuti di dalamnya.

Cerita Baru

Tokoh baru akan menciptakan cerita yang baru
Namun tokoh lama akan menjadi selamanya....

Flassback OFF

Sinar matahari pagi, siulan burung-burung pedesaan. Bukan desa namun pinggiran kota, yang dibungkus menyerupai pedesaan. Dengan memakai baju putih biru, sepatu berwarna hitam dan tas ransel berwarna biru merah muda di pundakku, aku berjalan dengan ringan sembari menatap sosok lelaki yang jalan lebih dahulu didepanku

Namanya Samudra Nan Ikhtiar, putra sulung dari keluarga yang baru saja pindah di dekat rumahku, 7 bulan yang lalu. Namun aku sudah mengenalnya sebelum aku melihat wajahnya secara langsung.

Siapa sangka dia yang aku ajak bercakapan di Facebook itu menjadi tetanggaku selama 7 bulan terakhir ini. sosok yang pendiam menjadikannya sosok yang sok Cool. berbeda dengan saat kami bercakap-cakap di Facebook.

Hadirnya membuatku merasakan hal baru dari hidupku. Aku mengaguminya, ketika awal aku risih mengajaknya bercakap di Facebook kini aku selalu menunggu jawaban dari setiap pesan yang kirim kepadanya.

Setiap jawaban, hati selalu saja berdegup membuatku gugup. Gugup namun aku bahagia. Perasaan itu baru dalam hidupku. Perasaan berlebih kepada sosok yang sepatah kata apapun tidak pernah kulontarkan padanya.

Aku hanya penasaran akan dirinya terus saja tumbuh ketika aku pertama kali melihatnya. Entah tuhan menakdirkan ini atau hanya kenyataan semata, aku memiliki akses komunikasi di dunia maya dan aku bisa memerhatikannya karena kami adalah tetangga.

Matahari yang bersinar dengan terang adalah berkah di pagi hari. Cahayanya menyinari titik yang pas pada salah satu penghuni bumi ini. harusnya aku mengingat tuhan saat itu dan memuji bagaimana Tuhan menciptakan sosok yang begitu Tampan. Namun aku terlalu terlena kepada ketampanannya.

Dengan postur yang sempurna, dia berjalan memancarkan karisma seorang pemimpin. Jangan salah, bukankah itulah yang harus ia pancarkan sebagai ketua osis di sekolahnya?

Yapp. Samudra adalah Ketua Osis yang juga merupakan ketua Paskibra di tahun periode kali ini. rumahnya sering sekali ramai karena teman-temannya sering mengunjunginya. Hal tersebut membuatku terasa terkunci di dalam rumah.

Aku bisa merasakan teman-temannya adalah orang-orang yang menjadi pengurus di angkatannya. Yang memiliki jabatan penting pada masa periode kepemimpinannya. Tidak main-main setiap kali ada yang datang pasti akan membahas soal sekolah, tugas atau organisasi.

"Samudra......!" panggil remaja laki-laki yang memakai baju putih biru di dalam mobil dan satu sopir yang duduk di kemudi.

Jalanku yang tadinya cepat mengikutinya kini pelan agar aku bisa melihatnya secara perlahan. Dia berlari menuju remaja laki-laki itu kemudian Samudra masuk kemobil dan mereka pergi bersama.

Setelah pergi aku barulah berjalan dengan ringan menuju sekolah. Sekolah kami berbeda arah. Samudra masih di kota tempat ia sekolah dulu dan aku hanya di kampung ini yang tidak jauh dari rumah.

Aku : Syila (Heart, Destiny and Hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang