Ran mengucek mata, menelusuri setiap penjuru kamar sebelum akhirnya berhenti pada sosok wanita yang tidur di sebelahnya--oh tidak ada, dia sudah pergi. Bodoh, Ran justru berharap harinya di sambut oleh sang istri. Padahal akhir-akhir ini [Name] sering berangkat kerja pagi-pagi buta.
Sebelum benar-benar beranjak, tangan kanan Ran terulur untuk mengambil benda persegi panjang pipih dari atas nakas. Niat hati ingin mengambil ponsel--mengecek apakah ada notifikasi penting dari kantor, atau pesan singkat dari sang istri. Tetapi yang terjadi justru tangannya salah ambil.
Sebuah foto berpigura warna putih yang memperlihatkan seorang gadis dengan gaun pengantin tengah tersenyum lebar ke arah kamera, sedangkan pasangannya justru memasang wajah datar.
Mungkinkah itu hanya seulas senyum palsu? Karena sejujurnya Ran sering berpikir jika [Name] terpaksa mau menikah dengannya.
Jika memang terpaksa, Ran ingin minta maaf. Kemudian membiarkan wanita itu memilih pasangannya sendiri tanpa unsur paksaan.
Ran menghembuskan nafas pelan sembari menyibak selimut. Sepertinya niat ingin segera mandi kembali tertunda. Ran sering mengabaikan telepon di pagi hari, bahkan dari kantor pun tetap ia abaikan. Tetapi nama yang terpampang pagi ini membuatnya menyunggingkan senyum dan kembali duduk di tepi ranjang.
"Ran!!" Sang pemuda sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya, sedikit terkejut dengan teriakan dari seberang telepon.
"Kau mengejutkanku." Ran kembali tersenyum kala mendengar wanitanya justru tertawa, walaupun tidak terlalu terdengar jelas karena sepertinya [Name] masih di jalan.
"Aku sudah menyiapkan roti isi di meja," [Name] menyetir sembari mengunyah roti isi yang belum sempat ia makan. "Jangan lupa di makan."
Walaupun selalu di sibukkan dengan pekerjaan, tetapi [Name] tidak pernah melupakan tugasnya sebagai seorang istri. Bahkan terkadang Ran sampai bertanya-tanya; Apakah [Name] tidak mempunyai rasa lelah?
"Tidak akan lupa." Ran beranjak setelah telepon di matikan. Kali ini ia benar-benar beranjak untuk segera mandi dan pergi ke kantor.
Sebenarnya Ran ingin sarapan dengan [Name].