"Ran!!?" Terdengar seruan seorang wanita bersamaan dengan suara tirai di buka. Cahaya yang masuk melalui kaca serta celah-celah ventilasi membuat seorang yang masih asik tenggelam dalam dunia mimpinya terpaksa bangun. Sosok sang pemuda mengerjapkan matanya karena merasa silau.
"Kau bangun terlalu siang, apa selalu seperti ini saat aku pergi lebih awal?" [Name] merasa sedikit heran. Padahal dulu ketika awal pernikahan, Ran selalu bangun pagi-pagi buta.
Sama seperti sang istri, saat ini Ran juga sedang keheranan. Semalam [Name] seperti manusia malas melanjutkan hidup karena di paksa resign dan langsung mengurung diri di kamar tamu. Tetapi sekarang wanita itu terlihat ceria seperti baru saja memenangkan giveaway.
Menang giveaway = keajaiban hidup.
[Name] menggelengkan kepala, mengira jika nyawa Ran belum terkumpul sepenuhnya karena laki-laki itu terus diam. Ia langsung menarik tangan Ran, kemudian mendorong tubuhnya masuk ke kamar mandi. "Jika terus seperti ini, kau akan terlambat."
Selama di dalam kamar mandi, Ran terus kepikiran dengan sikap [Name]. Bahkan setelah selesai mandi pun, Ran masih sibuk memikirkan hal itu. Ranjang tempat tidur yang sudah dirapikan, serta setelan kerjanya sudah disiapkan. Seperti inikah kehidupannya setelah sang istri resign?
Ran makan berdua dengan [Name]. Saling diam, bahkan sedikit merasa canggung. Ini sama seperti keinginan Ran, namun ia justru sedikit merasa aneh karena tidak terbiasa.
Setelah selesai sarapan, Ran berjalan ke luar rumah di ikuti [Name] di belakangnya. Hal yang seharusnya ia lakukan di ambang pintu adalah berpamitan. Tetapi Ran justru merasa malu.
[Name] berjinjit untuk menyetarakan tingginya dengan tinggi Ran. Dengan sedikit keberanian, ia mencium sekilas puncak kepala Ran, kemudian berujar; "Hati-hati di jalan!"
Ran tidak baik-baik saja, sampai-sampai pankreasnya bergetar dan ususnya split.g "Terbalik [Name]." Akhirnya pria itu membuka suara sembari mengulas senyum--sangat tipis, bahkan hampir tidak terlihat seperti seorang yang sedang tersenyum.
[Name] memberikan ekspresi wajah bingung. "Terbalik?"
Ran tertawa pelan, mendekatkan wajahnya dengan wajah [Name] kemudian mencium nya. "Seharusnya seperti ini."