[4/10]

5.4K 1K 42
                                    

Hari ini berbeda, terasa sedikit lebih hangat dari hari biasanya. Penyebabnya tak lain karena Ran dan [Name] sama-sama libur kerja. Hanya satu hari, namun sudah lebih dari cukup. Walaupun kesempatan ini tidak di gunakan untuk menghabiskan waktu berdua dalam hal romantis.

"Dasar pendek." Ran mengacak rambut [h/c] wanitanya, kemudian beralih mengambil kain lap dari tangannya.

Ya, mereka justru sibuk bersih-bersih rumah.

"Kau yang ketinggian." [Name] mendengus kesal. Padahal ia tidak pendek-pendek amat. Salahkan saja kenapa kaca itu terlalu tinggi. "Pojok kiri masih sedikit berdebu." Komentarnya masih dengan nada bicara kesal.

Ran tertawa kecil. Bukannya kembali membersihkan ujung kaca jendela--yang katanya masih berdebu, tangan kiri Ran justru terulur untuk mencubit pipi [Name]. "Jangan memasang wajah seperti itu."

[Name] menepis tangan Ran, ia tetap bersikap acuh walau jantungnya berdegup lebih kencang. "Memangnya wajahku kenapa?!"

"Lucu." Ran berucap santai.Tangan kanannya yang sedang memegang kain lap kembali bergerak untuk membersihkan kaca. "Sudah??"

[Name] mengamati hasil kerja Ran, kemudian menganggukkan kepala pelan. "Sudah."

"Sekarang apa lagi?" Bisakah jika bodoh tidak terlalu berlebihan? Jelas-jelas masih banyak debu di sekelilingnya.

"Kau--" Ucapan [Name] terpotong oleh dering telepon. Tangannya terulur mengambil benda pipih itu dari saku celana dan berjalan menjauhi Ran.

Ran hanya menghela nafas dan kembali menyibukkan diri dengan debu--kasian. Sebelum berjalan menjauh, [Name] sempat mengatakan jika itu telepon dari kantor. "Ternyata sama saja."

Beberapa menit berlalu sejak [Name] menerima telepon, wanita itu kembali dengan wajah tak lagi acuh. "Ran?"

Yang di panggil hanya menolehkan kepala sekejap, kemudian kembali fokus dengan kegiatan bersih-bersihnya. "Huh?"

"Maaf." [Name] berkata ragu, merasa tak enak hati.

"Ya." Karena Ran tahu maksud kata 'maaf' yang terlontar dari mulut sang istri. Saat hari libur, sebenarnya [Name] tidak benar-benar terlepas dari urusan kantornya.

𝐖𝐈𝐅𝐄 » ranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang