9

5.9K 444 2
                                    

Setelah hari ini Sein mencoba mendekati Louis di sekolah dan saat ini mereka sedang dalam perjalan pulang kerumah.

"Apa-apaan semua yang kau lakukan hari ini Kak" protes Louis atas semua tindakan Sein hari ini di sekolah.

"Kenapa? Aku tak melakukan kesalahan bukan" jawab Sein dengan Smirk kecil di bibirnya.

"Memang tidak tapi kenapa tiba-tiba kau mendatangiku apa maksud semua itu... kau tak mungkin lupa dengan perjanjian yang kita buat bukan"

"Hn, aku tidak lupa" jawab Sein santai.

"Kalau tidak lalu kenapa....

"Perjanjianya hanya mengatakan jika kita tak boleh memberitahukan hubungan kita sebagai saudara tiri pada semuanya buka...  tapi di sana tak dikatakan jika aku tak boleh mendekatimu atau menghabiskan waktu senggang ku bersamamu saat disekolah bukan.... jadi aku tak melanggar perjanjian yang kita buatkan" kata Sein  panjang lebar yang membungkam Louis.

Memang benar jika perjanjian yang mereka buat itu seperti yang di katakan oleh Sein jadi tindakan Sein hari ini sana sekali tak bisa dikatakan jika dirinya sedang melangar perjanjian.

Louis tak bisa membantah perkataan Sein karna memang begitulah adanya dia tak mungkin bisa melarang saat Sein mengajaknya bicara atau semacamnya bagaimanapun mereka masihlah satu sekolah.

"Sepertinya kau setuju dengan apa yang kukatakan. karna itu kau tak mengatakan apapun buka?"

"....."

"Aku anggap sikap diammu adalah tanda setuju kalau begitu"

"Baiklah kita bisa anggap ini sebagai hubungan senior dan junior tapi kakak janji jangan lakukan yang aneh-aneh"

"Hn... jika itu aku tak bisa menjanjikanya" balas Sein dengan Smirk khasnya.

"Ehhh....

.
.
.
.
.
.

"Hah... siapa dia kenapa kalian terus membicarakanya"

"Hoh... apa kau tak tahu ada seorang anak  yang sangat imut yang kini menjadi kesayangan Sein.... kalian akan terkejut saat melihat dia bisa membuat Sein yang super dingin pada semua orang itu seketika berubah menjadi seseorang yang begitu baik dan hangat hanya pada anak itu"

"....."

"Kenapa kalian tak percaya?"

"Jangan bercanda mana mungkin ada orang yang bisa membuat Sein seperti itu"

"Ya. Itu benar mana mungkin kita sudah mengenalnya begitu lama kita tahu sifatnya bagaimana.... bagaimana mungki itu bisa terjadi"

"Ya... terserahlah jika kalian tak percaya itu terserah aku tak perduli"

Terlihat tiga wanita yang fokus menatap pada dua orang pemuda yang saat ini berada di kanti sekolah.

Kedua pemuda itu adalah Sein dan Louis tentu saja dengan semua keakraban yang mereka perlihatkan yang masih membuat beberapa orang menatap kebersamaan mereka dengan tidak percayanya.

"Apa itu ..... apa kalian juga melihat apa yang kulihat"

"Mana mungkin kami tak melihatnya semua orang di sini juga pada melihat"

"Tapi dia terlihat lumanyan juga bukan"

"Aku setuju denganmu"

"......"

"Tapi anak itu berasal dari mana hingga bisa membuat Sein begitu memperhatikanya"

"Entahlah tapi kurasa bocah itu cocok-cocok saja jika bergabung dengan Sein dan yang lainnya melihat wajahnya yang seperti itu"

"Hm... ternyata yang dikatakan Arthur memang benar anak itu sangat manis dan tampan"

"......."

Itulah yang di katakan ketiga gadis kelas tiga yang jadi primadona di sekolah itu.

Jika kelompok Sein adalah Idol sekolah yang mewakili anak laki-lagi yang bisa dikatakan memiliki segalanya dari bentuk wajah hingga kekayaan mereka ketiga juga mewakili gadis paling populer di sekolah menginggat kecantikan mereka juga kedekatan para gadis itu dengan kelompok Sein ketiga gadis itu adalah Cherrly, Intan dan Easter.

"Ayo kesana kita sapa mereka aku juga ingin tahu nama anak itu" kata Intan sambil menarik Easter bersamanya sedangkan Cherrly yang sejak tadi diam hanya mengikuti kedua temannya dari belajang.

"Yo.... Sein kenapa kau ada disini? Tak biasanya kau datang kekantin seperti ini dan anak ini.... siapa dia?" Tanya Intan dengan akrap begitu sampai dimeja dimana Sein dan Louis sedang makan tak salah jika gadis itu bertanya seperti itu karna biasanya Sein tak perna makan dikanti sekalipun dia lebih banyak menghabiskan waktu istirahanya di tempat mereka saat jam istirahat dari pada pergi kekantin.

Toh ditempat mereka semua sudah tersedia mau apa lagi coba dan jika menginginkan sesuat merela tinggal pesan dan hanya menunggu sebentar pesanan mereka akan di antarka oleh kurir.

Sein hanya melirik singkat kedatangan tiga gadis itu sedangkan Louis mematap mereka penasaran.

"Ck. Jangan menganggu" kata Sein dingin.

"Ya... apa-apaan itu.... aku juga ingin mengenal anak baru ini.... kenapa tidak boleh" kata Intan terlihat kecewa.

"Pergi" geram Sein merasa sangat terganggu yang membuat ketiga gadis itu terkejut.

"Sudahlah ayo pergi" kata Cherrly gadis itu juga menatap tak suka pada Louis sebelum pergi meninggalkan Louis dan Sein.

Intan dan juga Easter akhirnya mengikuti Cherrly.

"Ayo makan lagi" kata Sein dengan begitu lembut pada Louis kembali dan mengabaikan ketiga Gadis yang selalu mengelilinginya dimanapun dia berada.

"Ah... ya" jawab Louis dan seperti yang dikatakan Sein pemuda itu juga kembali melanjutkan makannya dengan di temani oleh Sein hingga akhir.

Tbc

Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang