13

3.8K 321 2
                                    

Sein keluar dari kamarnya bersamaan dengan Kanaka mereka segera menuju dapur untuk mengambil air sekaligus mencari keberadaan sang adik tiri yang tak mereka lihat begitu mereka bagun pagi ini.

Mereka memilih kedapur karna biasanya memang Louis akan ada disana untuk mememani ibunya yang sedang menyiapkan makanan dengan ART.

Meski Louis sama sekali tak melakukan apapun dan hanya menunggu dimeja konter saja ubtuk menunggu ibunya menyelasaikan masakanya tapi setiap hari itulah yang dilalukan pemuda itu setelah kedatangan Ibunya yang pulang dari liburan bulan madunya.

Dapur

Tapi saat mereka di dapur mereka tak menemukan yang mereka cari yang ada hanya dua orang wanita yang sibuk dengan pekerjaan mereka di balik konter dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi saat mereka di dapur mereka tak menemukan yang mereka cari yang ada hanya dua orang wanita yang sibuk dengan pekerjaan mereka di balik konter dapur.

"Hm... dimana Louis aku tak melihatnya sejak tadi" kata Kanaka pada Ceacil yang berada dibalik konter dapur sedang memotong sesuatu.

"Oh dia sedang pergi ke minimarket sebentar untuk membantuku membeli bahan-bahan yang hampir habis" jelas Ceacil.

"Aku akan menyusulnya" celetuk Sein yang membuat Ceacil menghentikan gerakanya sesaat.

"Menyusulnya.... tidak usah Sein sebentar lagi Louis pasti akan kembali jadi kamu tak perlu cemas sampai menyusulnya kesana" terang Ceacil.

"......"

"Aku pulang" sebuah suara terdengar cukup keras hingga sampai di dapur.

"Lihat itu sepertinya Louis sudah datang benarkan apa kataku" kata Ceacil lagi pada kedua pemuda itu.

"Hn" jawab Sein sadangkan Kanaka hanya diam dan menunggu Louis mendatagi area dapur dimana mereka berada.

"Bu aku sudah bawakan semua yang Ibu minta" kata Louis memasuki dapur dan meletakan semua barang belanjaannya.

"Louis itu....

Tanya Ceacil saat melihat butalan berbulu mengikuti di belakan Louis.

"Hm... itu dia mencoba  mengikutiku dari tadi... aku sudah menyuruhnya pergi tapi dia tak mau akhurnya aku membawanya.... apa kita tak bisa merawatnya" kata Louis sambil mengambil anak anjing itu kedalam gendonganya meminta ijin agar di perbolehkan untuk merawat anak anjing itu.

"Ehh.... kau ingin merawatnya?" Ceacil nampak terkejut dengan keinginan putranya itu.

"Hm. Jika boleh" kata Louis tak yakin jika akan di ijinkan untuk memelihara anak anjing itu.

"Tidak.... tidak boleh Louis... kau tahukan jika paman Adrian tak begitu menyukai binatang.... dia pasti tidak akan setuju... Sein dan juga Kanaka mereka sepertinya juga tak menyukai hal itu karna itu kau tak boleh memeliharanya itu hanya akan membuat mereka merasa terganggu" kata Ceacil seperti dugaan Louis karna apa yang dikatakan Ceacil adalah kebenarnya dan dia juga tahu akan hal itu karna itu dia tadi merasa tak yakin akan di ijinkan.

Louis sedikit merasa sedih tapi mau bagaimana lagi dia tak mau merepotkan oramg lain apalagi ini juga bukan rumahnya sediri jadi dia tak bisa seenaknya.

"Tidak apa-apa" celetuk sebuah suara.

"Apa" kata Ceacil melihat keara suara itu berasal bukan hanya Ceacil tapi Louis pun juga melihat kerarah dimana suara itu berasal.

"Tidak apa-apa aku tak keberatan jika Louis ingin memeliharanya" kata Kanaka lagi yang merupakan orang sebelumnya yang berceletuk dia mengatakan hal itu karna ia tak mau melihat wajah sedih Louis.

"Tunggu dulu apa kau yakin meski begitu bukan berarti kalau Kanaka setuju Sein dan Adrian juga setuju bukan" Ceacil masih tak menyetui karna dia tak mau jika hal ini akan  menjadi masalah nantinya.

"Aku juga tak masalah jika Louis suka" kali Ini Sein yang berbicara sama halnya dengan sang kakak diapun tak mau melihat Louis bersedih hanya karna tak di ijinkan merawat anak anjing yang dibawanya pulang.

Kedua Ibu dan Anak itu terlihat terkejut dan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar dari Kanaka dan Sein itu.

Tapi akhirnya Louis menujukan wajah gembiranya karna kedua saudara tirinya itu memperbolekanya untuk merawat anak anjing yang dibawanya itu.

"Sunggu jadi sekarang aku boleh merawatnya" kata Louis gembira.

"Tidak.... tidak Louis kau tak bisa merawatnya hanya karna Kanaka dan Sein setuju kita harus demgarkan pendapat dari Adrian dulu dia adalah kepala dirumah ini jadi kau harus dengarkan apa yang dia katakan" Ceacil masih mencoba menahan karna dia tak bisa begitu saja memberi ijin jika Adrian suaminya tak menyukai hal itu meski kedua putra dari pria itu sudah setuju akan hal ini.

Louis kembali terdiam setelah mendengarkan perkataan ibunya.

"Ada apa sepertinya kalian menyebut-nyebut namaku di dalam percakapan kalian" tanya Adrian pria itu baru saja turun dan bergabung dengan anggota keluarganya yang lain di dapur rumahnya.

"Ah... sayang kau ada disini"

"Hm... aku medengarkan percakapan kalian sesaat memang ada apa?"

"Emm.... itu... Louis membawa seekor anak anjing dari jalanan dan berniat untuk merawatnya dirumah ini....tapi aku melarangnya karna kamukan tak menyukai binatang" jelas Ceacil merasa tak enak hati.

"Hm... jadi begitu" Adrian berjalan menghampiri Louis memandang dalam pada anak anjing yang berada di gendongan Louis.

"Louis apa kau benar-benar serius ingin merawatnya?" Tanya Adrian serius.

"Ya. Itu jika di ijinkan" jawab Louis.

Adrian tampak berpikir setelah mendengarkan perkataan Louis Kanaka dan Sein yang melihat ayahnya seperti itu mengambil langka mendekati Louis untuk membantu Louis siapa tau ayahnya akan menolak apa yamg di inginkan Louis dan mereka tak menginginkan hal itu karna itu mereka akan membantu agar ayah mereka mau memberikan ijin.

"Ayah biarkan Louis merawatnya lagi pula anjing itu terlihat lucu" kata Kanaka.

"Hn. Aku setuju biarkan Louis melakukannya" kali ini Sein.

"Haha.... kenapa kalian begitu bersikeras kalian pikir aku tak akan memberikan ijin pada Louis" kata Adrian pada kedua anaknya tak menyangka kedua anaknya akan bertindak seperti itu.

Semua orang melihat kearah Adrian yang tertawa keras meraka tak perna melihat pria dewasa itu tertawa sekeras itu selama mereka mengenalnya bahkan Kanaka dan Sein saja baru pertama kali ini melihat ayah mereka tertawa seperti itu.

"Karna Ayah sepertinya akan melakukan itu" jawab Kanaka setelah menetralkan keterkejutannya.

"Hahaha.... baiklah Louis bisa memeliharanya kalian puas sekarang" kata Adrian.

"Tapi sayang bukanya kamu tak menyukai binatang?" Kata Ceacil lagi.

"Hm... itu bukanya karna aku tak menyukai binatang hanya saja dirumah ini sepertinya memang tak ada yang mau repot merawat binatang seperti itu jadi karna itulah kami tak perna berkeinginan untuk merawat binatang tapi sekarang berbedah lagi bukan. Karna sekarang ada Louis yang mau merawatnya temtu saja aku tak bisa menceganya asalkan dia mau bertangung jawab dengan merawatnya dengan benar.... kau akan melakukanya bukan Louis" kata Adrian dengan senyum lembut.

"Ya. Aku akan melakukannya" jawab Louis yakin.

Tbc

Seperti biasanya tak di revisi ya jadi jika ada salah kata, typo atau yang lainnya harap maklumi😂

Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang