Hari berganti Louis terlihat berjalan menujuh kelasnya di sampingnya ada Sein yang dengan sengaja menemaninya Kakaknya itu mengatakan jija dua akan mengantarkannya hingga kekelas seperti itulah setia kali alasan yang di berikan Sein padanya.
Dan sejak Sein yang selalu berada disisinya gosip-gosip soal kedekatanya dengan Seinpun menyebar di sekolah dengan liarnya membuat dampak yang sangat tak terduga bagi Louis.
Kehidupan sekolahnya yang selama ini selalu terasa damai kini berubah total menjadi terasa sangat tidak nyaman untuknya karna banya orang-orang yang tak dikenalnya yang datang padanya mencoba untuk bisa mendekatinya dengan alasan-alasan aneh yang mereka katakan yang tentu saja masih berhubungan dengan gosip kedekatanya dengan Sein siswa paling populer di sekolah.
Orang-orang itu memberikan alasan-alasan dari mulai ingin mengenalnya, ingin dekat atau akrap dengannya hingga meminta bantuanya untuk mendekatakan mereka dengan Sein sampai menitipkan surat cinta padanya agar dia mau menolong mengamlaikan surat-surat cinta itu pada Sein dan itu semua benar-benar menganggunya.
"Astaga kenapa hari-hariku yang damai jadi seperti ini" keluh Louis.
Saat ini dia sedang bersembunyi dari orang-orang yang selalu menganggunya jika mereka mendapatkan kesempatan dia juga sekalian bersembuyi dari Sein Kakaknya yang menyebabkan semuanta terjadi."Jika Kau ingin mengakhiri ini semua sebaiknya kau menjauhi penyebab dari semua yang terjadi ini" saran dari sebuah seseorang yang datang mendekati Louis.
"Jeremy"
"Ya. Ini aku"jjawab Jeremy cuek.
"Kenapa kau ada disini?"
"Kenapa? Memangnya kenapa kalau aku adah di sinih toh tempat ini sudah kutempati sebelum kau ada disini" kata Jeremy mengambil tempat dudul dan apa yang dikatakan Jeremy memang benar adanya pemuda itu memang sudah menempati tempat itu jauh lebih lama dari pada Luois yang bahkah belum bersekolah di sekolahnya saat ini setelahnya Louis pinda sekolah dan pertemuan merreka di tempat inilah yang membuat Louis dan Jeremy menjadi teman dekan karna sering bersama di tempat itu dan seiring waktu mereka menhadi dekat meski Louis hanyalah anak pindahan.
"Ah... haha... benar juga"
"Ck. Dasar"
"Ah... ngomong-ngomong yang kau ka.....
"Ternyata kau ada disini" perkataan Louis dipotong oleh pernyataan dari Sein yang baru saja datang.
Sein terlihat mengati sekeliling tempat yang menjadi favorit Louis saat jam istirahat itu dengan baik-baik.
Dia sering ketempat ini saat ada seorang gadis yang menyatakan perasaannya padanya tapi lebih tepatnya dia tak berada di jembatan yang saat ini dia berada tapi lebi ke dibawah jembatannya.
Jembatan penghubung yang sudah lama tak terpakai ini memang selama ini terabaikan tak perna ada orang yang mau datang ke tempat itu jika bukan karna alasan yang benar-benar mendesak mungkin seperti menyatakan cinta seperti tang sering Sein dapatkan ditempat itu karna para gadis biasanya memang memilih tempat yang sepi seperti itu untuk menguragi rasa gugup atau mungkin agar tak di ketau oleh orang lai Sein juga tak mengerti jelasnya.
"Tempat yang sunyi tapi sanyangnya tempat ini sangat kotor" gumam Sein masih mengamati tempat itu.
"Ada apa datang kesini?" Tanya Louis.
"Mencarimu"
"Ah.... ada apa lagi?"
"Kau sudah makan?"
"Eh..... ???"
"Kau sudah makan atau belum?" Ulang Sein.
"Sudah"
"Ayo ikut denganku dulu" Sein berjongkok di hadapan Lous merai pergelan tangan adik tirinya itu dansegera menariknya berdiri.
"Kemana?"
"Ikut saja" Sein mencoba untuk segera membawa Luois begitu saja tanpa pamit atau permisi terlebih dulu atau persetujuan pada sang empunya.
Grep
Tiba-tiba sebuah tangan lain mengengam tangan Sein yang sedang mengenggam tang Louis tangan itu sepertinya ingin menghentikan tindakan Sein pada Louis.
"Mau apa kau?" Tanya Sein dingin pada pemilik tangan itu yang adalah Jeremy.
Sein menatap tajam pemuda itu ia merasa sangat tak menyukai pemuda itu saat ini.
"Jeremy" kata Louis juga dia terkejut saat melihat Jeremy yang sepertinya mau ikut campur unrusannya dengan Sein karna itu pemuda itu dengan berani mencoba menghentikan Sein.
"Senior sepertinya orang yang ingin Senior bawah saat ini sedang tak ingin bersama dengan senior apa tak sebaiknya senior membiarkanya saja hari ini" kata Jeremy sangat berani padahal selama ini tak ada yang berani melawan Sein.
"Apa urusanmu.... ini bukan urusanmu jangan ikut campur" kata Sein dingin.
"Memang bukan.... tapi melihat Louis yang terlihat begitu keberatan dengan tindakan Senior membuatku harus ikut campur"
Sein melihat kearah Louis memastikan perkataan Jeremy disana memang Luois terlihat sedikit engan untuk ikut padanya tapi Sein tak mau kalah apalagi membiarkan Louis berada bersama pemuda yang tak diketahuinya itu tentu saja Sein tak akan membiarkanya.
"Ayo pergi" kata Sein tak Acuh sambil melepaskan tangan Jemery yang masih mengegam tangannya untuk menghetikanya setelahnya segera saja Sein menarik Louis pergi bersamanya.
"Kak.... mau kemana lagi sebentar lagi bel akan berbunyi" kata Louis masih mengikuti Sein karna Sein masih belum melepaskan tangannya.
Sein memelankan langkanya pemuda itu nampak berpikir sebelum kebali melangka lagi.
"Aku akan mengantarkanmu sampai kelasmu"
"Hah..." Louis benar-benar tak mengerti dengan tindakan aneh kakaknya ini dia hanya mengikuti seperti apa yang di harapkan oleh Sein.
Tbc
Catatan autor:
Lagi" gak sempat ngerevisi jadi jika ada kesalahan kalimat atau typo harap maklumi ya.😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)
Random🔘Novel Bl original charakter Tiba-tiba mendapatkan keluarga baru sunggu itu bukanlah hal biasa apalagi jika keluarga baru itu memandang dirimu bagaikan mangsa mereka. apa yang akan kau lakukan jika setiap hari diperlakukan tak biasa oleh keluargamu...