"BODOH !! KAU BODOH SANHA" Suaranya menggelegar di sebuah ruang tamu mewah dengan desain modern bernuansa putih dan emas
"Diamlah, aku juga kesakitan disini"
"Padahal sedikit lagi Jaehyun akan berada di genggamanku, tapi kenapa?!" Tangannya mengepal kuat, buku jarinya memerah menyiratkan amarahnya yg tertahan "Kau menggagalkan semuanya! apa kau tau sesusah apa membawa mu masuk ke dunia Haechan?!"
"AKU BILANG DIAM!" Emosi Sanha semakin tersulut, bukan salahnya bila rencana mereka gagal, masa lalu Renjun tak pernah ada dalam dugaan mereka. "Jemput saja Jaehyun mu sendiri, aku gamau balik lagi kesana"
Kakinya menghentak hentak kesal, wanita itu pergi meninggalkan Sanha yang masih dihantui bayangan menyeramkan sosok Renjun
_____
Haechan kini berbaring diatas ranjang pribadinya, dikamar yang tentunya berada dirumah besar tempat mereka semua berkumpul, setiap 5 menit sekali salah satu dari mereka mengecek keadaan Haechan
Wajahnya seolah menahan umpatan, lelah karena ia butuh istirahat, namun selalu aja ada yang masuk dan gangguin
"Chan, butuh sesuatu gak?" Kepalanya nongol dari pintu, matanya menangkap sosok Haechan yang hanya berbaring sambil menatap langit langit, rasanya langit langit lebih menyenangkan daripada sosok tampan yang sedang membuka pintu itu
"Pergilah Hendery.."
"Oke"
Suara pintu tertutup membuat Haechan menghela nafasnya untuk yang ntah keberapa kalinya, sedikit ia miringkan tubuhnya mencari posisi nyaman dalam adegan rebahannya
Belum selang beberapa menit pintu kembali terbuka "Bayi.. butuh se—"
"ARGH PLISS" Haechan reflek bangkit dari posisi nyamannya, dan mendapati Doyoung yang tengah tersenyum polos tanpa dosa
"Aku - cuma - mau - tidur" Haechan menekankan setiap kalimat yang ia ucapkan barusan
"Oke"
Seperti orang yang tak berdosa, mereka semua mengganggu kenyamanan seorang Haechan dan pergi dengan mengucapkan kalimat Oke??
"Sial" Umpatan yang ia lontarkan sambil bergumam hanya bisa didengarnya sendiri, tubuhnya bangkit melangkah mendekati pintu, tangannya reflek bergerak mengunci pintu kamar "Sekarang aku bisa tenang" Ucap Haechan sambil menghembuskan nafas lega nya
Tenang? itu kalimat yang baru saja Haechan ucapkan 10 menit yang lalu, ketika matanya mulai bisa diajak kompromi untuk mulai memejam kini harus terbuka paksa lagi karena satu alasan
TOK TOK TOK TOK TOK TOK
"Chan aduh chann, kok kamu kunci sih?"
Suara dari luar pintu membangunkannya, ketukan yang ga mau berhenti sekalipun Haechan menyuruhnya
"AKU MAU TIDUURR!!"
"Ya pintunya dibuka dong, jangan dikunci gini"
TOK TOK TOK TOK TOK
"Ayo Chan buka atau aku dobrak nih"
Jengkel, kesal, ah semuanya bercampur aduk, dengan sedikit geram Haechan membuka kunci pintunya lalu sedetik kemudian pintu terbuka dari luar, terlihat sosok pelaku yang tak lain dan tak bukan adalah Jaehyun dengan senyuman dan tawa pelan khas bapak bapaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of Card
Fanfiction"Biarkan mereka semua masuk ke duniamu" Hari itu, Haechan memutuskan untuk membiarkan 22 orang masuk ke dunianya, apa yg akan terjadi selanjutnya ? N : Sequel 22 Card