Jisung dan Sungchan memberikan tatapan yang seolah berkata 'biarkan aku menyentuhnya' mereka berdua memandang pemandangan indah itu dalam dalam, sedangkan Renjun? jangan tanya, dia juga gemas pada perut Haechan, tapi rasa gengsinya juga tinggi, jadi ia hanya bisa menarik baju Haechan agar kembali ia turunkan, perut Haechan juga termasuk aset berharga, Renjun berharap hanya dialah yang nantinya bisa melihat perut Haechan, lebih dari itu mungkin.
Suara deru langkah kaki menuruni tangga membuat keempat manusia ini menoleh secara bersamaan, mendapati sosok Yuta yang tengah sedikit berlari ke arah pintu utama, tubuhnya kini menghilang di balik pintu
Tak butuh waktu lama, Yuta kembali sambil menenteng plastik berisi ayam goreng, ia mengangkat plastik itu sambil melirik ke arah Haechan, "Ayam, mau?" tanyanya
Haechan menggeleng, dia benar benar kenyang, "Aku kenyang sekali"
Yuta mengangguk lalu meninggalkan mereka berempat dan kembali ke atas
Sungchan langsung mencibir kesal, "Cih, dia cuman nawarin Haechan hyung doang"
"Kalau aku jadi Yuta hyung, aku juga bakal ngelakuin hal yang sama" Ucap Renjun sambil mengambil sebungkus cemilan dan membukanya, "Mau?" Tawarnya pada Haechan
Haechan memasukkan tangannya ke dalam bungkusan yang diberikan Renjun, dia mengambil beberapa potong keripik kentang itu, "Hanya ingin icip" Ingatkan Haechan bahwa kalimat 'icip' bukan berarti dia harus memakan semuanya, karena sebungkus jajan itu kini ludes dimakan Haechan, ini kah yang katanya kenyang tadi?
Hari sudah semakin siang, beberapa dari mereka sedang menghabiskan waktu di kamar untuk tidur siang, tak terkecuali Haechan yang kini tengah berbaring pada sebuah hammock, matanya tertutup rapat, rambutnya terasa bergerak ke kanan dan kekiri mengikuti gerakan hammock yang ia goyang pelan
"Apa nyaman tidur di situ?" Ucap seseorang yang kini berdiri tepat di samping Haechan, tubuh tingginya mengalangi angin yang menerpa kulit Haechan, dengan malas Haechan membuka matanya
"Ah Jungwoo hyung..." Haechan langsung membenarkan posisinya untuk duduk, "Aku tidak tidur" Haechan berujar sembari tangannya mengucek pelan sebelah matanya yang terasa gatal
"Mau minum?" Tanya Jungwoo sembari memberikan sebotol cairan isotonik kehadapan Haechan
Haechan mengangguk, tidak butuh waktu lama bagi Haechan untuk menghabiskan sebotol minuman penambah ion itu, ternyata terlalu lama di luar membuat tenggorokannya terasa begitu kering
"Ahh segarnya" Ucap Haechan sambil mengelap sudut bibirnya dengan tangan
"Kenapa ga di dalem aja?" Tanya Jungwoo sambil memposisikan dirinya duduk pada rerumputan
"Mana bisa istirahat kalau di dalem ada rombongan barongsai"
Jungwoo mengangguk paham, dia tau siapa yg dimaksud oleh Haechan, karena di dalam sudah ada Lucas yang bisa dipastikan akan ribut bila disatukan dengan Chenle
"Oh ya Chan, tadi Taeil hyung sama Johnny hyung pergi belanja, kalo sekarang kamu butuh sesuatu bilang aja ke aku, nanti ku sampein ke Taeil hyung biar dibelikan"
"Emm..." Haechan berfikir, apa yang sedang ia inginkan sekarang, rasanya sudah mendapatkan semua ini saja udah lebih dari cukup untuknya, "Aku pengen daging" Cicitnya pelan
"Call..!!" Jungwoo langsung mengeluarkan ponselnya, jarinya mendial nomor hyungnya itu
Selesai menelfon, Haechan langsung berdiri dari duduknya, "Hyung, gimana kalau malem ini kita ngadain barbeque party" Tawar Haechan, karena ntah kenapa rasanya enak makan daging saat berkumpul
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of Card
Fanfiction"Biarkan mereka semua masuk ke duniamu" Hari itu, Haechan memutuskan untuk membiarkan 22 orang masuk ke dunianya, apa yg akan terjadi selanjutnya ? N : Sequel 22 Card