6 # Masakan Unik!

58 6 3
                                    

sungguh dunia yang sempit..

Senyumnya terulur jauh di bibirnya, ia mendekati ketiga orang yang kini saling memeluk satu sama lain.
"Ternyata, dia adik kalian?''

Zhang Lan dan Zhang Bo yang tersadar bahwa disana masih ada Kaisar segera membungkuk 90° penuh ke arah Kaisar dan Adipati Zouchen.

"Terima kasih atas bantuan anda."

''En, senang bisa membantu. Omong², siapa namamu nona muda?" Kaisar bertanya dengan wajah lembut yang menarik beberapa kaum hawa di sekitar.

Xiaofei masih diam, ia bertanya-tanya siapa orang ini. Matanya melirik ke arah gegenya, kemudiam Zhang Bo mendekati Xiaofei dan berbisik.
"Orang ini adalah Kaisar dan satunya adalah saudaranya, Adipati Zouchen!"

Wajah tertegun muncul sesaat di wajah cantiknya, dia menatap keduanya lalu menekuk lutut.
"Salam yang mulia."

"Sudah kubilang, jangan bilang siapapun tentang penyamaranku ini,'' ujar Kaisar pada Zhang bersaudara yang masih mempertahankan wajah ramahnya.

"Bangkitlah."

"Terima kasih, Kaisar."

"Saya Zhang Xiaofei," jawab gadis itu.

Kaisar mengangguk-angguk menanggapi jawaban nya.

"Aku baru tahu bahwa Perdana Menteri mengadopsi seorang putri, kulihat kau memang layak menjadi putrinya,'' komentar lelaki itu.

layak? bagaimana yang tidak layak?

Zhang Bo tersenyum,
"Shaoye, ini sudah agak telat. Tidakkah Ibunda anda akan mencari keberadaan kalian?" Zhang Bo bertanya sekaligus mengkhawatirkan keselamatan keduanya.

Kaisar mengangguk, melirik Xiaofei sekilas lalu beralih ke Hong Yi.
"Benar, sudah waktunya. Didi, mari kembali."

Hong Yi menjawab ajakan kakaknya dengan anggukan kecil, matanya menatap Xiaofei sebelum berlalu dari sana.

"Meimei! Apa kau terluka!?" Zhang Bo segera menarik bahu adiknya dan memutar badan Xiaofei berkali-kali.

Xiaofei menghela nafas,
"Cukup cukup, aku tak apa. Jangan khawatir!''

"Meimei, maafkan gege mu karena membiarkanmu tersesat dan ketakutan,'' ucap Zhang Lan menyesal.

"Kalian tidak salah, tadi hanya kebetulan kita terpisah karena kuda liar itu. Jangan salahkan diri sendiri!"

"Ayo, kita lanjutkan. Lalu membeli beberapa kue untuk Ibu dan Ayah!" Xiaofei menggandeng kedua tangan kakaknya dengan riang melupakan kejadian tadi.

Zhang Lan dan Zhang Bo menghela nafas lega melihat adiknya tak mempermasalahkan atau takut dengan peristiwa barusan.

_____________

"Xiaojie, waktunya bangun!" Zi Yi menarik selimut yang menutupi setengah badan Xiaofei.

Sudah hampir 10 kali ia mengatakan ini, tapi nonanya tak kunjung bangun. Terpaksa, dia menarik tangan Xiaofei dan kakinya untuk duduk.
"Xi-xiaojiee.. ayoo bangunnn."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ TRANSMIGRASI ] A Girl Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang