"Lo aja yang ketok pintu," kata Rafly lalu menarik lengan Galuh.
"Anjir jangan gue. Lo aja," kata Galuh sambil mendorong Rama.
"Kok gue??" Kata Rama tak terima.
"Udah sih, tinggal ketok pintu aja apa susahnya sih?" Kata Faiz diakhiri dengan dengusan.
"Yaudah lo aja," kata Rama, Rafly dan Galuh barengan.
"Ih gamau," katanya sambil menggelengkan kepala.
"Yeu!" Sorak mereka berdelapan.
Pada akhirnya, Dika maju ke depan untuk mengetuk pintu rumah tetangga.
Tok tok
"Permisi."
"Iya, sebentar!" Seru seseorang dari dalam rumah.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan wanita cantik paruh baya.
"Selamat malam tante, maaf mengganggu malam-malam begini. Kami tetangga sebelah," kata Dika dengan sopan.
"Oh ini toh yang Nizar cerita. Monggo masuk dulu nak," kata wanita tersebut yang berstatus sebagai mamah Nizar.
"Permisi."
"Duduk dulu nak, tak panggil Nizar nya sebentar," kata mamah Nizar sebelum pergi meninggalkan mereka bersembilan.
"Ini macaronnya gimana cuy?" Tanya Puput setelah mereka duduk.
"Kasih aja nanti ke Nizar nya," jawab Rama.
"Eh?" Kaget Nizar ketika baru saja sampai di ruang tamu.
"Halo," kata mereka bersembilan bareng sambil membungkukkan badannya.
"Halo juga," kata Nizar ikut membukukkan badan.
"Kita kenalan dulu aja gak sih?" Tanya Dea dengan suara kecil.
"Dari ujung sana dulu." Rama menunjuk Arsya yang dibalas anggukan oleh gadis tersebut.
"Gue lo kan ya?" Bisik Arsya ke Galuh.
"Iya."
Arsya tersenyum lebar ke arah Nizar. "Kenalin nama gue Arsya. Bisa panggil gue Aca."
"Lo udah tau nama gue kan? Tapi gapapa kenalan sekali lagi. Nama gue Galuh ya bukan Galoh."
"Nama gue Puput."
"Nindi."
"Oh? Nindi yang bungsu?" Tanya Nizar. Matanya menatap Galuh yang dijawab anggukan kecil oleh gadis tersebut. Sedangkan Nindi menatap keduanya bingung.
"Gue Dea."
"Gue Rama."
"Dika yo," tebak Nizar ketika Dika ingin memperkenalkan diri.
"Weizz masih inget."
"Gue Faiz."
"Gue Rafly."
"Salam kenal!"
"Ih kita mirip anak tk," celetuk Nindi pelan yang hanya dapat didengar oleh Puput dan Dea. Kedua anak itu tertawa pelan.
"Gue Nizar, salam kenal juga. Silahkan duduk."
"Yang punya rumah duduk juga dong," kata Arsya setelah mereka bersembilan duduk.
"Eh ini macaron nya," kata Puput sambil memberi bungkusan yang berisi beberapa macaron kepada Nizar.
"Eh repot-repot, makasih ya." Nizar menerima macaron tersebut dan menaruhnya di atas meja lalu duduk di samping Dika.
"Kalau ga enak dimaklumin ya. Baru pertama kali buat," kata Rafly sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Home
FanfictionPertemanan mereka penuh dengan misteri ©lelenys 14 Agustus 2021- #1 jeno -200324- #1 jaemin -200324- #1 renjun -200324- #1 haechan -200324- #1 karina -200324- #1 winter -200324- #1 giselle -200324- #2 nct...