●dark summer●

276 53 6
                                    

Best experience in dark mode

"Kenapa, Keisuke? Hiks, kenapa?" Taman bermain menjadi latar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa, Keisuke? Hiks, kenapa?"
Taman bermain menjadi latar. (Name) yang duduk di atas ayunan menundukkan kepala sambil menangis. Keisuke yang ada di hadapannya tidak berani untuk memeluk dan menenangkan kekasihnya seperti biasa.

Ini salahnya. Dia bersalah kali ini dan dia tidak tau bagaimana membuat kekasihnya tersenyum. Bahkan tangisan pilu itu mengalahkan suara binatang malam khas musim panas.

"Shinichiro-Nii... Hiks, Ka-kau jahat Keisuke! Kenapa harus mencuri?! Apa yang kau dan Kazutora-kun pikiran?! A-apa, apa salah Shinichiro-Nii?!"

Keisuke terus diam dengan mulut yang tertutup rapat, lebih tepatnya dia tidak tau apa yang harus diucapkan. Manik coklat kelam mencoba menatap (name) yang masih menangis. Helaan nafas pelan dikeluarkan kemudian,

"Aku tau minta maaf tidak akan ada artinya, (name). Tapi, tolong percayalah. Maksud Kazutora itu—"

"MENCURI YA MENCURI. TIDAK ADA MAKSUD BAIK DI DALAMNYA!"

Teriakan (name) menggelegar sepanjang taman bermain. Manik hijau pekat berkilat marah. Sangat kontras dengan lampu jalan yang tepat menerangi mereka. Jangan lupakan bawah manik tersebut masih memerah bahkan sedikit bengkak karena terus menangis sejak dua hari lalu.

Ya, dua hari lalu. Keisuke dan sahabatnya, Kazutora melancarkan bisikan Iblis untuk mencuri motor sebagai hadiah untuk Manjirou atau Mikey di hari ulang tahunnya. Sayangnya, Malaikat saat itu tidak mengijinkan rencana mereka berjalan mulus.

Pemilik Toko yang akan dirampok ternyata kakak dari Mikey alias Shinichiro. Tidak sampai situ, Shinichiro pun mati saat itu. Sungguh miris, bukan?

"Keisuke, kenapa?", (name) kembali berucap lirih

(Name) berdiri lalu memukul dada pemuda yang dicintainya itu berkali-kali,

"Kenapa? Kenapa harus Shinichiro-Nii? Kenapa kalian harus mencuri? Kenapa?"

"..."

"Kau tidak bisa menjawab, bukan?", (name) mendongkak memaksa manik mereka bertemu. Pukulan di dada Keisuke terhenti, "aku tidak bisa memaafkan penjahat, Keisuke", lanjutnya dengan intonasi datar

Manik coklat kelam membulat mendengar penuturan tersebut. Tanganpun refleks memegang kedua bahu sang gadis dengan bergetar. Dalam tatapnya tersirat rasa takut dan penuh harap,

"Ti-tidak. A-aku minta maaf, (name). Kumohon jangan. Aku tidak mau—, tolong maafkan aku dan Kazutora. Kami, kami—"

"Maaf, Kei"

Setelahnya Sang Gadis melangkah meninggalkan pujaannya. Dia memilih mengikuti ego dalam dirinya. Untuk kali ini, (name) tidak bisa berfikir jernih. Dia tidak bisa memaafkan Keisuke.

 Dia tidak bisa memaafkan Keisuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jangan gigit saya, kawan. Saya hanya mengikuti alur asli mueheheee '3'


𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍'𝐒 [Bɑji Keisuke × Reɑder] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang