PLUVIA 4 : HAH, KALIAN GAY?

1 2 0
                                    

Manggala Agni Highschool, Bandung 00.01 PM

    Tak banyak yang bisa Clarissa lakukan selama jam istirahat makan berlangsung. Ya mau bagaimana lagi,di hari pertama sekolah pun ia belum mendapatkan seseorang yang bisa ia jadikan teman akrab. Bel jam istirahat sudah berbunyi satu menit yang lalu.

    Bosan,hanya kata itu yang kini menggambarkan kondisi yang Clarissa alami. Belum lagi ditambah sosok lelaki yang sedari tadi hanya diam disamping bangku menemaninya, Moreo. Entahlah, ingin rasanya Clarissa mengajaknya bicara. Tapi yang mau diajak bicara saja terlihat sangat cuek.

    "Hufttt, bosen banget sih".Keluh Clarissa sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar.

    Tiba-tiba saja tangannya sudah ditarik oleh seseorang yang membuatnya mau tak mau mengikuti langkah orang tersebut.Banyak pasang mata yang menatap keduanya aneh selama mereka menyusuri lorong panjang itu. Langkah keduanya terhenti pada tempat dimana seluruh warga sekolah tengah sibuk memanjakan perut mereka masing-masing.

    "Lo mau makan apa? Entar gue pesenin.Cepetan,keburu bel masuk kelas bunyi".Ucap lelaki dihadapan Clarissa tersebut.

   Mata Clarissa mengerjap tatkala memberikan waktu bagi matanya untuk menelisik lebih jauh pahatan wajah indah lelaki tersebut. " Emmmm, samain aja deh kayak Moreo".Ya, lelaki yang tadi menyeretnya ke kantin adalah Moreo. Cowok lempeng yang tadi bersamanya saat di kelas.

   Clarissa lumayan kaget mendapati perlakuan Moreo yang tiba-tiba saja menariknya ke kantin.Dan satu hal yang membuatnya bingung, tak ada sedikit pun penolakan baginya saat tangan hangat Moreo menggenggam erat tangannya.

    "Oh, yaudah sana cariin tempat duduk buat kita".Dan hanya dibalas anggukan oleh gadis cantik itu.

    Tak susah baginya menemukan tempat kosong untuknya dan Moreo duduk. Karena, dari sekian banyak meja yang tersedia hanya satu meja di pojok kanan kantin yang terlihat masih memiliki ruang yang cukup untuk keduanya.

    Tempat tersebut hanya ditempati oleh sosok pria tampan yang tadi pagi sudah menghancurkan moodnya, Mavrick. Kening Clarissa berkerut, seolah-olah bertanya mengapa tidak ada satupun siswa yang mau duduk bersamanya. Mengingat, untuk ukuran siswa berprestasi sepertinya sangatlah mudah baginya menemukan setidaknya partner makan bersama. Bukan begitu?, entahlah Clarissa tak ambil pusing.

    Segera saja ia mendudukkan tubuhnya dihadapan Mavrick dan dibalas tatapan tidak suka olehnya. Clarissa yang mendapat perlakuan seperti itupun hanya membalasnya dengan ekspresi muka yang tak kalah menjengkelkan.

    "Siapa yang nyuruh lo duduk disini hah?. Pergi sana, cari tempat lain aja. Bikin nafsu makan gue ilang aja".Sinis Mavrick kepada gadis dihadapannya.

    " Mata lo buta?. Lo gak liat tempat lain udah penuh sama yang lain. Kalo ada tempat yang lain mah gue pilih pindah ketimbang kudu se-meja sama cowok aneh kayak lo".Sontak saja Mavrick dibuat diam oleh pernyataan Clarissa.

   5 menit berlalu semenjak perdebatan kecil antara Clarissa dan Mavrick.Sampai pada akhirnya Moreo yang tadi memesankan makanan untuk Clarissa datang dengan nampan yang berisi 2 mangkuk bakso dan dua gelas es teh.

   "Makasih moreo".Ucap Clarissa menerima makanan dari Moreo.

   " Iya sama-sama ".Moreo pun ikut duduk bersama Mavrick dan Clarissa. Tak ada sedikitpun ada pembicaraan diantara ketiganya. Sampai akhirnya

   " Biasa aja kali Mav ngeliatin Clarissanya,udah mau copot tuh mata daritadi ".Sergah Moreo ketika menangkap basah orang dihadapannya yang terus saja menatap tidak suka gadis dihadapannya.

PLUVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang