Kantin Manggala Agni Highschool
Disinilah mereka bertiga sekarang berada. Mavrick, Moreo, dan Clarissa tengah disibukkan dengan aktivitas mereka masing-masing. Namun sedaritadi perhatian Clarissa dan Mavrick teralihkan dengan sikap aneh Moreo.
Bagaimana tidak, Moreo kerap kali memberikan perhatian-perhatian kecil kepada Clarissa. Mulai dari mengambilkannya sendok dan garpu, mengelap sudut bibir Clarissa yang terkena noda saus, atau sekedar berbagi makanan yang ia pesan.
Clarissa yang diperlakukan sedemikian rupa bukannya baper, melainkan sedikit 'ngeri' dengan tingkah lelaki yang kini berada disampingnya. Ia semakin gugup tatkala mendapatkan tatapan tak suka dari abangnya yang juga terusik dengan perlakuan Moreo kepada Clarissa.
"Ehmm anu.. Itu Moreo, aku bisa sendiri kok. Kamu seharusnya jaga perasaan bang Mavrick. Kasian dia". Jleb, kata-kata dari Clarissa berhasil membuat kedua lelaki itu terdiam. Kedua wajah mereka pun merah padam dibuat Clarissa.
" Dek!. Kan abang dah bilang kalo abang bukan gay. Kemarin tuh abang cuma becanda". Ucap Mavrick tak terima.
"Sejak kapan lo manggil sasa make panggilsn adek? ". Balas Moreo pada Mavrick mengalihkan pembicaraan. Mavrick sedikit menoleh tak suka kepada Moreo. Pasalnya Moreo memanggil Clarissa dengan panggilan sasa, seolah-olah itu adalah panggilan sayang Moreo kepada Clarissa.
" Bukan urusan lo kunyuk!. Ngapain lo manggil dia sasa?, ngasih panggilan kok kayak merek micin. Kerenan dikit napa! ".
" Udah-udah bang Mavrick sama Moreo. Gabaik tau kalo pacaran sering-sering berantem kayak gitu". Entah Clarissa sengaja atau berlagak bodoh, tapi kali ini dia benar-benar kelewatan.
"Clarissa Ferreira Antharesia, jangan bikin gue ngehukum lo make cara yang iya-iya ya! ". Kini giliran Mavrick membungkam mulut gadis didepannya itu. Yah bisa kalian simpulkan sendiri maksud 'iya-iya' yang tadi diucapkan oleh Mavrick.
Clarissa diam seribu bahasa, pasalnya ia tahu jika Mavrick sudah menggunakan mode mesumnya maka sudah dipastikan ia akan kalah sebelum bisa meladeni balik Mavrick. Mavrick kembali melanjutkan kalimatnya untuk memperjelas kepada Clarissa bahwa pengakuannya kemarin hanyalah sebuah lelucon.
" Dek dengerin abang, kemaren tuh cuma becanda doang. Serius deh, Lagian mana mau abang adu pedang sama ni kunyuk". Tampak raut keputusasaan di wajah Mavrick.
"Oke, kalo emang kemaren cuma becanda terus kenapa anak-anak sekolah juga bilang hal yang sama kayak yang abang bilang kemarin? "
"Ck, justru mereka-mereka itu yang nyebarin hoax tentang kita berdua. Kalo lo nanya kenapa kita gak konfirmasi ke mereka, itu karena dengan adanya gosip itu justru kita juga yang malah diuntungin. Jadinya gak ada lagi tuh cewe-cewe gatel yang deketin kita. Risih". Jelas Mavrick seraya menunjukkan wajah tampannya yang songong.
" Oh"
Dua lelaki itu dibuat terkejut dengan balasan singkat dari Clarissa itu. Bagaimana pun, setelah panjang lebar Mavrick menjelaskan keadaan yang sebenarnya tetapi Clarissa hanya berkata 'oh'?.
"Cuma oh?. Setelah lo fitnah abang segitu parahnya dan lo cuman bilang oh?. Wah gila sih lo". Ucap Mavrick tak percaya.
" Ya abang maunya aku gimana? Loncat-loncat bahagia setelah tau yang sebenarnya?. Atau teriak ke semua orang dan bilang ke mereka kalo mereka salah paham sama kalian?. Gitu? ".
" Ya nggak gitu juga dek, maksud abang bilang maaf kek apa gimana biar kitanya sama-sama enak".
"Dih enak aja, kalo abang kemaren gak bilang kayak gitu nggak mungkin aku ngatain kalian sampe segitunya kan? ".

KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIA
Novela Juvenil"Tatkala mendung merenggut,hadirnya cahaya membuatku yakin akan sebuah pengharapan tak berujung"-Clarissa Ferreira Antharesia "Bukan hakmu untuk memilih,namun takdirlah yang menuntunmu kembali pada dekapku"-Mavrick Reonza Demaniro " Jika memang buka...