Part 17 - Merenung

72.7K 1.6K 0
                                        

Sejak kejadian di toilet sekolah, Cleo jadi lebih pendiam dari biasanya. Bimo menyadari perubahan sikap Cleo, tetapi ia memilih abai, karena sejujurnya ia tak tahu harus melakukan apa. Ia sudah minta maaf atas perbuatannya yang mungkin keterlaluan sudah membuat Cleo shock dengan pura-pura menjadi orang lain, dan memperkosanya demi fantasi liarnya.

Sudah hampir sebulan lebih mereka melakukan kegiatan ranjang tanpa adanya ikatan apapun. Bimo jelas sangat tahu kalau Cleo sudah menyukainya dari dulu, sudah sangat lama sejak mereka masih anak-anak, hanya saja Bimo tak ingin mempunyai hubungan apa-apa sama orang lain, baginya perempuan itu rumit, bikin ribet, contohnya seperti sekarang.
Tak tahu kenapa Cleo mendiamkannya hanya karena kejadian itu?

Padahal mereka sudah sangat sering melakukan hubungan badan, dan Cleo tak pernah protes, ia selalu menerima setiap sentuhannya, lantas dimana letak kesalahannya yang membuat Cleo begitu marah, dan lagian ia sudah meminta maaf.

Jika sejak awal Cleo tak suka disentuh karena mereka tak mempunyai hubungan apa-apa, kenapa ia diam saja dan membiarkan semuanya terjadi?

Katakan Bimo licik, memanfaatkan rasa suka Cleo kepadanya demi keuntungannya sendiri, menikmati setiap jengkal tubuh Cleo tanpa terkecuali. Tapi, yang menjadi masalah sekarang adalah perasaanya perlahan berubah. Walau terkadang ia sedikit kasar saat bermain karena hilang kendali, tapi di sudut hatinya, sudah ada perasaan lain, ya.. Rasa sayang dan sekarang ada rasa ingin memiliki. Tak bisa ia bayangkan kalau seandainya Cleo disentuh lelaki lain selain dirinya.

Damn! Umpat Bimo merasa kesal sendiri.

Mengacak-acak rambutnya, ia lantas mengambil kunci motornya, dan pergi dari rumah dengan kecepatan diatas rata-rata.

**

Cleo merenung di dalam kamarnya. Entah kenapa dia merasa telah melakukan sebuah kesalahan.

Kesalahan tentang harga dirinya, ya.. Ia merasa telah merelakan tubuhnya kepada laki-laki yang bukan pasangannya. Ia dan Bimo tak mempunyai hubungan apapun, lantas mengapa ia selalu menuruti keinginan Bimo dan menyerahkan seluruh raga, hati dan jiwanya untuk Bimo.

Bimo bahkan menemuinya hanya untuk menyetubuhinya, tak ada yang lain.

Selalu itu pikirnya miris.

Matanya berkaca-kaca, kenapa tubuhnya selalu menerima setiap sentuhan Bimo. Bahkan ia sampai candu, seperti narkoba, ingin lagi, lagi dan lagi.

Bikin nagih dan nikmat! Batinya.

Cleo menghela nafas dan mulai membaringkan tubuhnya, ia lelah dengan pikirannya, ingin tidur sejenak.

**

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang