Happy birthday ali, semoga doa baik, harapan baik dapat terwujud,keep strong yah li we always love you.
####
Merasa ada yang memegang pergelangan tangan kirinya biru menoleh kebelakang untuk melihat siapa sosok yang berani menahannya.
"Lo belum makan kan?" Tanya seseorang tersebut
Biru hanya diam menatap seseorang yang bertanya padanya, dia bingung ingin memberi jawaban apa, tidak mungkin dia berbohong kepada lawan bicaranya ini.
"lo diam berarti belum, ayo ikut gue ke dapur"
"gue lagi males makan nasi ly" keluh biru, jelas saja bagaimana dirinya bisa makan sedangkan suasana kegiatan ini belum bisa dikatakan baik walaupun para panitia yang lain sudah bisa mengambil alih peserta yang tersisa di ruang rapat sehingga keadaan tersebut sudah mulai kondusif
"panitia konsumsi juga sudah pada istirahat, udah lah gue gak mau ganggu mereka" ujar biru lagi
"Yang ganggu mereka siapa? Gue kok yang masak" jelas prilly
Huftt
Biru hanya bisa diam mengikuti prilly yang masih menarik pergelangan tangannya, sebenarnya biru memang lapar apa lagi tadi siang dia belum sempat makan karena sibuk mengurusi kegiatan ini.
"gue masakin mie aja yah" biru hanya bisa mengangguk. Setelah mendapat anggukan setuju dari biru prilly mulai mencari peralatan masak
"duh pancinya mana sih, yaelah kok belum di cuci sih, mana stok air disini dikit banget lagi gak cukup kalau harus nyuci panci dulu, pake wajan aja deh" biru tersenyum mendengar gerutuan yang kelur dari bibir tipis prilly, biru juga senang untuk pertama kalinya dia bisa melihat secara live prilly memasak walau hanya memasak mie.
Tiba-tiba mata biru membulat saat melihat jumlah mie yang di masak prilly "prill kok lo masak tiga?"
"ya kan ini mie goreng mana cukup satu"
"tapi gak tiga juga, emang lo juga mau makan?"
"ya enggak lah, ini tuh buat lo semua. Eh mau pake telur juga gak?" tanya prilly
Setelah masakan prilly jadi biru hanya mengaduk aduk mie buatan prilly, melihatnya saja biru sudah kenyang duluan.
"ini beneran buat gue aja? Ini kebanyakan loh prill" ucap biru melas
"makan li, lo belum makan tadi jangan-jangan siang tadi lo juga belum makan"
Karena tidak mendapat respon dari biru, prilly mendengus pasrah "oke kita makan berdua"
Mendengar perkataan prilly membuat biru tersenyum dengan semangat dia memakan mie yang dibuat oleh prilly sebelumnya.
Prilly tersenyum melihat biru memakan mie buatannya dengan lahap padahal tadi saja dia terlihat ogah-ogahan memakan mie tersebut. Lihat! Sekarang biru sudah menghabiskan seperempat mie buatannya
"ru lo disini rupanya" ucap rein salah satu alumni osis
"kenapa kak?" biru meletakkan sendok dan garpu yang dia gunakan entahlah perasaannya menjadi tidak enak melihat ekspresi dari rein
"gue tadi nyari lo kemana-mana eh lo malah makan disini"
"gue yang bawa biru ke sini kak, dia belum makan dari tadi siang" prilly menyaut membalas ucapan rein
"kenapa kak nyari gue?" tanya biru penasaran sungguh dia merasa ada kabar buruk yang sebentar lagi akan dia terima
"lu tau kalau ada salah satu adek peserta lo yang masuk rumah sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Must Believe Me
Non-FictionAku menyukainya.. Dia itu sudah menjadi pengendali mood ku.. dia mungkin tak selalu bersamaku, tapi aku selalu bersamanya.. dia selalu ada disaat aku membutuhkannya -A- Entahlah.. bagiku dia itu biasa.. aku tidak tahu kenapa kau begitu menyukainy...