2

439 119 39
                                    

   Aku tidak mengangguk,Aku cuma tersenyum, dan mungkin dalam bayangan Angga Aku seperti mengangguk,saat dia bilang:

"Jangan terlalu berharap sama Kheyla pinguin tukang PHP ini."

Mungkin karena angga sudah beberapa kali ditolak mentah - mentah oleh Kheyla ,lalu menyebutnya pinguin. Menurutnya dia sangat dingin dan cuek,lebih dingin dari bongkahan es di kutub Utara.

"Dalam setaun ini saja Kheyla sudah menolak beberapa lusin laki-laki dari berbagai kecamatan."lanjutnya.

"Tapi Aku kan dari planet mars dan suka menolong."jawabku asal, dan semua teman-teman tertawa dengan jawabanku.

"Okey,siap patah hati kan? ."Angga ngajak salaman sambil nyengir seperti mengejek,tapi Aku tidak membalasnya.

Dan aku juga sadar,rasanya mustahil bisa menjinakkan boneka porselen yang kelihatannya dingin ini,ibarat air dan minyak.

Orang-orang bilang aku orangnya kasar dan bengis sedangkan Kheyla lembut serta cuek bebek.Tapi didibalik lembutnya dan dinginnya,dia tak segan - segan menyeruduk dan menyepak orang yang berani mengganggunya.

Kalau soal rupawan dan ganteng itu tergantung selera,tergantung sudut pandang.Dan Kheyla sepertinya punya ideologi sendiri soal lelaki.

Aku tersenyum dengan kekonyolanku.
Pindah kursi atau menyia - nyiakan kesempatan emas ini.

"Jadi lelaki kok gampang nyerah." kata-kata Bowo tadi memang ada benarnya.

Masuk kembali ke bis Kheyla  membawa barang banyak,aku terlalu sibuk minum sampai lupa gadis yang duduk disebelahku sedang kelelahan mengangkat barang bawa'annya yang baru dibeli untuk oleh -oleh. " Ah makin sempit saja kursiku nanti!" batinku.

"Sini ,biar aku yang merapikan la" sekarang aku tidak kikuk, tidak gugup lagi dengan Kheyla yang sok cuek ini. Ku tata rapi agar nanti dudukku nyaman.

"Heh, kamu mabuk ya "Kheyla tahu aku teler,dia menatapku sinis.Aku cuek sambil mengucek muka pakai jaketku yang sedari tadi tersimpan dilaci bawah atap bis yang sudah bau karat ini.

"Hemmm."Menahan rasa pusing sambil berdiri lalu aku duduk menyandarkan tubuhku  ke kursi yang sebagian sudah sobek dan reyot ini.
"Hey...kamu tadi minum alkohol kan ?."

"Cuma..... Dikit,biar gak dingin. "

"Kamu itu,gak usah suka mabuk-mabukan dosa, tidak baik. " Ceramah Kheyla yang mengingatkan ku pada ceramah guru agama dulu.

" Ya. " itu yang keluar dari mulutku dan mengeluarkan bau naga sangat menyengat.Aku sempoyongan menahan rasa mual karena terlalu banyak minum tadi.

" Aku paling tidak suka sama orang yang mabuk-mabukan ,Apalagi dekat tukang minum. "Kheyla kali ini bicara dengan lirih seolah-olah menasihati kepada orang yang telah akrab denganya.

Aku diam masih menahan rasa mual,saat bis yang kami tumpangi mulai pelan-pelan meninggalkan tempat parkir, menuju arah pulang.

"Sori La.Aku tadi memang minum tapi cuma dikit,hanya sekedar untuk mengahangatkan badan" Sambil membasuh mukaku dengan air kemasan.

"Halah, Alesan."
Kheyla menyisir rambutnya dan sesekali mengibaskan rambutnya yang sekilas nampak seperti model yang sedang iklan shampo.Teler atau tidak teler kamu tetap cantik La,lagi-lagi aku terkagum-kagum dengan gadis tetanggaku ini.

Saling diam beberapa waktu,akhirnya aku buka suara,setelah kepalaku mulai terasa agak ringan.

"Aku nyaman banget duduk disampingmu La.Maaf  ya, aku  mamang mabuk"

"Iya...besok lagi jangan diulangi,tidak baik,mana ada yang ada mau jadi pacar kamu,kalau kamu suka mabuk."

"Kalau kamu mau jadi pacarku,aku berjanji tidak akan mabuk lagi La."
kali ini Kheyla tersenyum tapi kelihatan sangat kecut sekali.

Dan Aku kaget setelah sadar dengan ucapkanku,seharusnya bukan itu yang keluar dari mulutku.Sialan,ini pasti pengaruh minuman alkohol tadi !.

Sekilas kulirik Kheyla sepertinya mengangguk,walaupun tanpa menghadapku.Apa itu cuma aku yang halu ?.Nggak mungkin Kheyla seperti itu.Tapi setidaknya dia tidak sinis padaku seperti waktu bis berangkat tadi.

" Tergantung kamu." Ucap Kheyla sambil memasang earphone di telinganya ,dan ia siap - siap tidur lagi.

"Boleh ikut dengerin lagu kesukaanmu?. "Kheyla menjulurkan earphone satunya padaku,lagi-lagi senyumanya seperti menghipnotisku.

"Wow... Lagu kesukaanku La."Selama ini Aku tidak suka dengan lagu yang melow,tapi hari ini pengecualian.

Kheyla menyandarkan kepalanya ke jendela bis dan menghadap ke arahku,tak mampu ku membalas tatapan matanya,bola matanya seperti menyimpan sesuatu,aku memilih menatap langit-langit bus daripada harus beradu pandang dengannya.

Lama-lama terhanyut juga dengan lagu demi lagu yang liriknya sendu.
"Hampa terasa hidupku tanpamu"
hanya itu yang lirik yang kuhafal saat itu.

Separuh perjalanan pulang sekitar jam 21.00 wib.Suasana makin hening didalam bis,lampu yang redup di dalam bis juga sudah dimatikan,hanya bisik - bisik tidak jelas yang terdengar,itupun hanya sesekali,mungkin semua juga merasa kecapekan atau bahkan ada yang sudah tertidur.

Kheyla nampak sangat menghayati lagu dan setengah melamun seperti memikirkan yang entah itu apa?.

Memandangi lampu - lampu penerang jalan dari balik jendela bis yang melaju kencang.Aku pura - pura tidur sesekali melirik gadis misterius disampingku,pelan-pelan kepalaku kusandarkan dibahunya,seperti orang tertidur,agar Kheyla tidak marah.

Kheyla hanya diam,seperti memberiku isyarat agar aku meraih tangannya.Kujulurkan tanganku untuk menyentuhnya,tetapi aku tak sanggup meneruskanya, tanganku berhenti sebelum tujuan, mengambang beberapa waktu diudara,dan aku berniat menariknya lagi,tapi gerak tangan Kheyla lebih cepat menangkap lalu menggenggam tanganku.
Seperti gerak lidah katak melahap nyamuk yang lewat didepan mulutnya.

Tanganku mulai jahil,mulai membelai rambutnya yang lurus,ia akting pura - pura tidur.Aku sangat yakin Kheyla sedang tidak tidur,genggaman tanganya semakin erat.

Udara di dalam bis terasa lebih dingin ketika jarakku makin dekat dengannya.Jantungku kian cepat dan kepalaku tak tentram.Kutatap wajahnya lebih dekat tetap saja terlihat cantik meskipun matanya terpejam.

Pengaruh minuman alkohol mungkin sudah tidak bereaksi,tetapi Kheyla inilah yang sesungguhnya bikin aku  mabuk.Malam ini ia benar-benar membuatku mabuk kebayang, mentalku pun semakin jadi.

Di saat berangkatnya tadi duduk dengan jaga jarak ,kali ini sama sekali tidak ada celah, bahkan anginpun sulit menembus disela-sela kehangatan ini.

Terhanyut dan meresapi lantunan lagu-lagu yang syahdu dan semburan angin sejuk dari jendela bis ,semakin menambah kehangatan di kursi reyot nan buluk ini.Sudah tidak kupedulikan kerusakanya dan bebunyian dari kursi jelek ini.Seperti pasangan dua sejoli yang sedang memadu kasih,serasa dunia milik berdua,dan aku tak ingin pertemuan pertama ini menjadi pertemuan yang terakhir.

Waktu terasa cepat sekali.Tiba -tiba bis berhenti, pertanda sudah sampai rumah, sialan,kenapa cepat sekali.Dengan berat hati,Kutinggalkan bis dengan langkah yang pelan, pikiranku bekerja lebih lambat.

Aku tak sanggup memberikan alasan mengapa tadi aku sangat jengkel pada bis ini,ternyata aku sekarang berhasil menemukan apa yang mestinya aku katakan:

TERIMAKASIH BIS BOBROK.

Sebelum Aku benar-benar berpisah dengan Kheyla malam ini,lirih kukatakan sambil jalan menuju pulan:
"Sampai jumpa La.hati - hati."

"Iya, kamu juga. "

"Kapan-kapan Aku pingin ngobrol sama kamu La. "

"Ya, datang saja kerumahku."Tatapan matanya seperti Busur panah yang sengaja dilepaskan ke jantung hatiku.
pertanda dia tidak menyesali perbuatanku yang tidak senonoh.

Aku pulang dengan kepala tentram, menikmati kemenangan terhadap apa yang merasuki perasaan.

Kursi kosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang