7

295 91 16
                                    




Pukul sembilan pagi aku terbangun tanpa tahu pukul berapa aku tertidur. Hari itu aku masih terngiang dengan perkataan Kheyla.

Kheyla sebenarnya tidak pernah benar-benar mengenaliku ia hanya pernah mendengar cerita-ceritaku dari teman - temanya.Dan ada yang perlu aku luruskan sedikit tentang masa laluku.Begitupun sebaliknya,Aku belum benar-benar mengenal Kheyla terutama dalam hal-hal tahayul dan klenik yang menurutnya sangat pekat dan kelam.

Ia pernah mengatakan,
"Kamu hanya berandalan seperti yang orang -orang omongkan,orang yang selalu menyusahkan orang lain, masa depan suram."
Dan dia tidak akan pernah bisa mencintaiku.

Namun sepasang matanya memberitahuku bahwa ia tidak percaya cemoohan itu.
Aku bisa dimaklumi,sebagai gejala manusiawi,sebab apa yang disampaikan oleh mulut memang sering berbeda,dan mata adalah jendela hati,seperti ucapan Kheyla malam itu.

Orang - orang lain juga seperti itu,mulut mereka mengatakan kelopak bunga, hati mereka menyimpan kuman dan kepedihan.
itu sungguh biasa. kebanyakan orang ingin selalu tampak baik.

Kheyla mempercayainya karena peramalnya mempercayainya. Ia keriput dan pucat dan sangat tua, seperti orang yang kembali dari kematian dan menjadi sakti, seperti penyusup yang berhasil mencuri segala rahasia yang tersimpan di langit tentang nasib setiap orang di muka bumi.

Semua berawal dari mantan kekasihnya Kheyla,dia merasa telah dikecewakan dan di php,kemudian mantan kekasihnya Kheyla mengambil keputusan untuk balas dendam dengan cara mendatangi orang pintar,dan berjanji bahwa siapapun yang mendekati Kheyla akan menemui nasib sial,bahkan celaka.Kebetulan sudah empat teman dekat Kheyla yang meninggal,tiga teman laki-laki satu teman perempuan,kebanyakan di karenakan kecelakaan,dan itu membuat Kheyla sangat percaya bahwa itu memang benar-benar kutukan.

Dua kali Alya menemani Kheyla datang ke rumah lelaki tua yang dimintai tolong mantan kekasihnya. "Kenapa kutukan itu harus datang pada orang-orang terdekatku,apa salah mereka," kata Kheyla pada kedatangannya yang pertama. "Saya tak ingin teman dekat saya celaka ."ia ingin kutukan itu jatuh pada orang lain yang tak di kenalnya,bukan padaku.

Aku tak habis pikir dengan tindakan Kheyla yang mendatangi dukun mantannya,ia percaya dengan klenik dan itu keliru, langkahnya menuju kegelapan, dan semua yang berjalan keliru memang seharusnya dihentikan.Alya menceritakan semua itu setelah Aku mendatangi rumahnya

Ia menemuiku di kamarnya yang remang dan mengatakan bahwa aku akan mengalami musibah jika masih dekat Kheyla dan pertemuan itu akan mengubah jalan hidupku.Dia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Kheyla.

"Kau lama sekali," kataku. "Apa saja yang kaulakukan di situ,Al ?"

"Sebentar lagi selesai, Ron" jawab Alya.

"Apa yang kaulakukan?"

"Hanya melamun. Mengikuti petunjuk ."

"Sekali-sekali kau mengikuti petunjukku, Al. Jangan kelamaan  melamun."

"Sabar,Ron."

"Apa yang di ucapkan Kheyla padamu sangat berbeda dengan apa yang di ucapkan Kheyla pada Nina,maksudnya apa al ?."

"Mungkin Nina Naksir kamu,Ron."

"Ngacau kamu Al. "

"Bisa saja tho,tapi kamu nggak sadar."katanya"Menurutku itu salah satu petunjuk."Alya membuatku lebih bingung.
Aku semakin yakin ada sesuatu di antara Alya dan Kheyla.


Beberapa hari kemudian aku datang sendirian ke rumah Kheyla. Aku datang kepadanya karena ingin tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat hidup Kheyla lebih terang.Menurut Alya,Aku adalah korban berikutnya.

"Masa remaja merupakan masa yang menyenangkan,jangan kau penuhi pikiran yang menyesatkan."kataku

Dan sulit juga rasanya menyangkal masa muda adalah masa yang penuh kesombongan dan menganggap kehidupan akan berjalan dengan baik - baik saja, tetapi langkah yang di ambil mantannya sangat tidak masuk akal hanya karena dendam dan semata - mata karena tidak ada lagi yang perlu dipertahankan, dan bangunan keropos harus diruntuhkan agar bangunan baru bisa didirikan.

Menurut Kheyla jalan satu-satunya adalah balik sama mantan dan mengakhiri semua yang menurut Kheyla ini adalah kutukan,tapi menurutku itu hanya omong kosong.Dan alternatif kedua Kheyla merantau jauh dari rumahnya.Aku tidak menyetujui keduanya,karena semua klenik yang di ucapkanya bagiku adalah cara Kheyla agar aku minggat darinya.

"Kamu boleh memutuskan apa saja yang kamu sukai, " katanya. " Tapi untuk yang ini, Aku tak akan bisa mencintaimu .Kita bersahabat saja,Aku hanya akan membuatmu celaka jika meneruskanya."

"Hanya kamu La,yang...." Kheyla memotong ucapanku.

"Cukup,Ron."

Kheyla diam,dagunya diangkat ke atas seolah-olah memandangi ternit ruang tamunya.Sesekali terdengar bunyi nafasnya.

"Anggap saja malam itu tak ada artinya,Ron."

Ia pikir,jika aku masih mengejarnya dan berbeda dari kemauanya, sama dengan membunuhku pelan - pelan.Waktu itu Aku tidak menjawab dan tidak mengikuti kemauanya dan Aku tidak pernah berpikir ia sedang membunuhku.Menurutku,semua itu hanya alibi untuk menolakku,seperti yang dikatakan Nina padaku.Aku lebih percaya perkataan Nina daripada Alya.

Aku mengucapkan terima kasih kepadanya lalu pamit pulang.

Kursi kosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang