12.Ternyata

135 57 3
                                    

Aku tidak pernah tahu kenapa kami dipertemukan.Kenapa harus denganku kau berbagi kisahmu. Semua terjadi begitu saja.

Meski sebenarnya aku percaya, tak ada yang benar - benar terjadi begitu saja.
Selalu ada yang merencanakan segala hal yang ada di dunia ini selalu atas kuasa dan ingiNya.Termasuk kenapa aku dan gadis itu akhirnya saling mengenal dekat.

  Sehari, dua hari, sebulan, dua bulan bahkan tahun berganti tahun perasaanku tetap sama.Masih sangat mencintai Kheyla .Bayang - bayang gadis itu terus mengganggu dan aku tak mampu menyingkirkannya karena ia hanya bayang bayang.
Aku mendengar banyak setelah kesembuhanya dari kecelakaan, tentang perempuan yang ternyata pura - pura Amnesia.

Mengapa Kheyla bersandiwara?.
Dan dia memerankannya dengan sangat jelek, bahkan sangat buruk.
Mengapa dia memberiku harapan lagi
waktu di tengah lapangan malam itu.

"Beri kesempatan La."
Kataku malam itu.dia tersenyum, tidak menolak, tidak menerima.
Hanya tersenyum ,resmi dan profesional.Kupikir itu harapan.

Tapi kini Kheyla tak lagi memiliki percikan asmara denganku. Gadis itu tak pernah memikirkanku, sudah menganggapku orang mati yang tak perlu di urusi.

Akan tetapi karena ada sesuatu yang masih mengambang di antara kami dan cerita di antara kami berdua tidak pernah selesai dengan jelas maka si orang mati pun akan selalu hadir menghantui mimpinya setiap malam.Mengganggu seperti sisa tai, mengambang yang keras kepala tak mau ikut rombongan ke dalam lubang kakus.

 Nasib kadang-kadang kadang begitu brengsek dan membuat diriku seperti boneka lucu yang bisa dipermainkan seenaknya.

"Kau pikir,kenapa perempuan itu jijik sekali melihatku?." Tanyaku pada Nina.Rasanya mulutku sariawan jika sehari tidak ghibah tentang Kheyla .

"Karena kau sekarang dianggap kecoak. "

"Begitukah?. "

"Lihat saja,kheyla juga tak suka pada kecoak.Ia selalu mencopot sandalnya jika melihat seekor kecoak melintas dan memukul - mukulkan sandal ditanganya sampai binatang itu pecah tertampar sandal."

"Kejaaam."

"Tuhan maha membolak-balikan hati,bisa saja hari ini orang cinta mati besok pagi sangat benci sekali, begituan pula sebaliknya.Jika cinta begitu rumit, berliku - liku dan jika cinta sudah tak berpihak lagi, tetap teguhkanlah cinta itu diatas agamaMu."Katanya ."Jangan biarkan hati ini terus-terusan menimpa tersakiti,jangan biarkan rasa khawatir selalu mengikuti, kuatkan hati dan cinta yang hakiki."

Kalimat Terakhir itu dalil.
Sejak Kheyla kecelakaan, Nina kerap mengeluarkan dalil.Ia hanya mengangkat bahu dan menunjukan isyarat tangan yang bisa saja diartikan" sesukamulah" atau "entahlah"atau terserah aku mau menafsirkan apa.Lalu ia susuli itu dengan kalimat. "Jika kamu siap patah hati,jangan ragu lagi.Tapi aku sudah mengingatkanmu berulang kali,dan sebentar lagi bulan februari.
Kheyla ber ulang tahun.Saat yang tepat untuk buktikan sendiri.

"Rumit. "

"Ya, "katanya." Menjengkelkan juga."

"Percintaan ku, maksudmu? "

"Ya."

"Menurutku setiap kisah cinta pasti menjengkelkan. "

Ia tidak yakin Aku sedang menyindirnya.Tetapi Nina merasa sedikit tegang, sedikit kikuk, sedikit luruh. Suaranya seperti ditujukan untuk diri sendiri ketika ia berkata:

"Betul.Cinta Tidak selalu mudah. "

Kata orang-orang sekitar, Kheyla kena pelet dan sama sekali sudah tak mengenaliku lagi.Waktu itu Nina sudah banyak mendengar bahwa orang pintar atau tabib yang sering keluar masuk rumah Kheyla bila hari telah gelap dan ia mula - mula hanya sebagai tabib untuk kesembuhan mentalnya setelah mengalami kecelakaan,kebiasaan orang desa masih percaya klenik.Mungkin kurang puas dengan penyembuhan cara modern.
Dan lama - kelamaan si tabib mungkin punya misi berbeda,yang entah itu apa.Maka Aku dan Nina hendak membuktikan kasak-kusuk yang memanaskan telingaku.
Cukup lama berjuang melawan dengin nyamuk hanya untuk membuktikan omongan orang - orang desa.Ternyata benar,sosok tabib dan lelaki muda seumuran Kheyla celingak-celinguk keluar dari rumah Kheyla yang mencurigakan ini.Kabarnya Tabib ini menjodohkan Kheyla dengan lelaki yang malam itu bersamanya.Mungkin itulah sebabnya Kheyla sudah tak mengenaliku.

 Mestinya urusan ulang tahun lebih mudah jika aku bisa menelpon Kheyla,tetapi dia memblokir nomor hp ku.
Sebetulnya bisa saja langsung datang
dan memberikan kado itu padanya.
Tapi Aku tak segigih itu untuk mencari kuman di depan matanya.
Nina sudah angkat tangan untuk urusan ini.
Satu - satunya jalan adalah membawa kado ke tempat Alya agar dia yang memberikannya.Dia pasti mau membantuku.

Aku tidak peduli dengan semua klenik itu, akan ku persiapkan untuk menyelesaikan semua ini.Perang pungkasan,perang bharatayudha untuk menentukan hidup dan matiku.
Nasib buruk atau takdir baik yang
akan menemuiku.Dan Aku belum tentu siap dengan resiko itu.

"Lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali"Kata Nina. "Tuhan tidak melihat hasilnya, tapi melihat usahanya.Jangan menyerah."

"Semoga takdir baik,diberikan padaku seperti saat aku dipertemukan di kursi bis bobrok yang kosong waktu itu. Amiiien. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kursi kosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang