"Kheyla itu teman baik," Kataku," Teman baik sekali. "
Saya juga sedih," Kata Nina. "Dulu kami berteman baik jauh sebelum kamu mengenalnya. "
Beberapa langkah dari rumah Kheyla yang kutinggalkan malam ini, aku menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup. Aku tetap meyakini bahwa Kheyla adalah kekasihku.
Berkali - kali menjenguk dirumahnya selalu saja seperti itu.Dia tidak mau bicara,tidak ingat apapun, bahkan sekarang ia mungkin sudah tidak mengenaliku lagi."Kasihan sekali dia Ron.Tapi aku lebih kasihan melihatmu."
"Kenapa ?, apapun keadaanya Aku tetap akan menemaninya. "Kataku pada Nina yang menemaniku menjenguk Kheyla.
"Jangan terlalu berharap Ron, Lagi pula belum tentu Kheyla masih mengenalimu." Katanya.
Aku menuruti saranya,mencoba menyenang-nyenangkan diri dan mencoba berpikir bahwa Kheyla masih butuh istirahat.Aku berjanji karena meyakini Kheyla selamanya teman baik sekaligus kekasihku,kurasa Nina keliru menyarankanku jangan berharap lebih dari Kheyla.Dan bilang kenapa aku harus melakukan semua itu padahal Kheyla jelas sudah tidak respon padaku.Mungkin diam-diam Nina menyukaiku dan berusaha menasihatiku agar belok arah dan melupakan semua itu,dan selama ini Nina selalu benar, apapun tentang Kheyla ini,mungkin karena sudah sangat akrab sejak masa kecil.
*****
Telingaku siuman sebelum mataku. Dunia masih gelap ketika aku menangkap suara, mula-mula seperti dengung, kemudian kata - kata, kemudian percakapan kudengar suara perempuan menceritakan tentang kecelakaan Kheyla.
Setelah cerita Kheyla itu mataku mulai merasakan cahaya,dunia berangsur terang dan aku terlentang di dipan kayu diruangan rumah Nina.Rupanya tadi Nina dan ibunya membicarakan Aku dan Kheyla .Ooh, Aku baru sadar semalam aku tertidur dirumah Nina.
Ketika aku bangun pagi ini, Nina telah menyiapkan teh panas dan menaruhnya di meja teras rumahnya. Aku mengingat - ngingat caranya menunduk dan berkata " Minum dulu Ron." Aku mengangguk lalu menuju kursi panjang yang terbuat dari kayu,yang berada di depan rumah Nina.
"Nin,Kursi ini mengingatkanku pada Kheyla,tiap pulang ngaji pasti kamu duduk disini berdua. "
"Kamu yang berdua,Aku kan ngerti kalau kamu datang Aku langsung masuk rumah, pura - pura sibuk,ntar dikira ndak pengertian."kata Nina sambil nyengenges.
"Ha ha ha...Sekarang gantian Kheyla yang pura-pura sibuk. "
"Jangan ngledek,nanti kualat.Dia kan yang membahagiakan kamu,Aku menghormati semua itu.Doakan yang baik. "
"Maksudmu?. "
"Kamu jangan paksa Kheyla untuk meraih kebahagiaan seperti itu. "
"Jangan muter-muter gak paham Aku!. "
"Ron,Itu semua Kheyla lakukan agar kamu tidak stres dan tertekan.Jelas-jelas dia telah menolakmu.Halus sekali ,supaya semua baik - baik saja,agar tidak ada saling dendam.
Seperti yang sudah-sudah dia tak ingin dibenci,kheyla takut kamu juga akan membencinya. Makanya dia banyak pikiran.""Apa salahnya mencintai."tanyaku.
"Benar Ron, tak ada yang salah, tapi kalau terpaksa?. "
"Aku hanya ingin hidup serba tak sengaja,seperti pagi ini.Hidup yang tak dipikir dan direncanakan.Entah apa besok yang terjadi,dan siap menghadapi resiko.
Hidup yang bisa menertawai dan apa saja. hidup yang bisa merasakan betapa nikmatnya sepoi angin dan mendengar kicau burung pagi.hidup yang tersenyum saat melihat awan bergerak. hidup yang...."Cukup Mas ! . Ada yang kamu lupa."
Aku sangat kaget Nina memanggil Aku mas,biasanya cuma Ron,kadang malah ikut-ikutan manggil Tong,menyebalkan.
"Apa Nin ?."
"Kamu belum cuci muka. "
"Terimakasih Nin,telah mengingatkanku. Aku memang tak suka tampak kusut dan gelap. "
"Hemmm."
"Kegelapan adalah kebahagiaan yang tak terlihat, Nin. "
"Lebay."
Aku membasuh muka di kran tempat wudlu masjid depan rumah Nina yang hanya berjarak tidak lebih dari duapuluh meter ini.Rasanya wajahku kini seperti bercahaya dan segar, pikiran fres.
Menurut Kesimpulan Nina,kheyla sekarang Amnesia, dan menyuruhku membiarkan Kheyla menempuh caranya sendiri,itu akan membuat hatiku tenang dan tentram. Akan ada yang siap menerimaku dengan senang hati. Tapi bukan begitu caraku berpikir.
Seandainya Nina secantik Kheyla ,pasti dia juga akan menolakku,begitu pula sebaliknya jika wajahnya pas -pasan,pasti Ida menerimaku. Sebab semakin banyak permintaan semakin tinggi pula penawaran, semakin cantik seseorang semakin banyak pula persaingan,semakin punya kesempatan jual mahal.Lagi pula apa seninya cinta tanpa perjuangan dan pengorbanan, semakin banyak rintangan semakin pula Aku merasa tertantang.Tapi Kheyla adalah Kheyla yang tak kan ada yang bisa menyamainya.
Dan semua itu tergantung dari siapa yang menilainya.Perempuan itu memintaku sarapan dulu ketika aku pamit pulang, "Mama' sedang masak nasi goreng."Katanya.
"Mama' ?, biasanya Simbok kalau nggak ada saya."
"Wkwk, menyebalkan"
"Lebay."
Aku puas bisa membalasnya dengan kata 'Lebay', meskipun Aku Akhir - akhir ini memang agak lebay. Aku berterimakasih dan minta maaf sebab aku harus buru - buru pulang karena ada urusan mendesak, meskipun sebenarnya tak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kursi kosong
HororTernyata jatuh cinta hanyalah perasaan bahagia sementara, yang pada akhirnya hanya membawa setumpuk luka. Perasaan yang dibunuh mati, meninggalkan luka, Hati patah dan dada remuk tak terkira.