🐣Baji Keisuke

1.8K 241 9
                                    

"Nee-chan! Laut!"
Teriak seorang bocah 4 tahun dengan semangat dari bibir pantai.

"Jangan dekat-dekat, Keisuke!"
Peringatmu dari belakang punggung kecilnya. Tak mendengar respon dari adik tunggalmu, kamu memanggilnya.

"Itu apa, Nee-chan?"
Tunjuknya pada sebuah keluarga harmonis.

Fokus, [Name].

"Istana pasir, Keisuke."
Kamu mendudukkan diri pada hamparan pasir pantai dan mulai membuatnya. Awalnya ia bingung, namun akhirnya ia mulai tertarik.

"Woah! Ini istanaku di masa depan, Nee-chan!"

Byur!

"Ah! Aah... Istanaku dan Nee-chan!"
Istana pasir yang baru saja kalian buat terkena ombak dan hancur. Keisuke meratapi istana yang telah rata seperti semula.

"Jangan sedih, Keisuke! Ayo kita berenang!"
Sang adik menatapmu dengan mata berkaca-kaca. Menghapus air matanya, kamu membawanya dalam gendongan. Kamu melangkah menuju laut lepas.

"Bagaimana, Keisuke?"
Kaki kecilnya menyentuh air laut yang dingin. Membiarkannya terbiasa dengan air itu.

"Woah! Dingin!"
Adik kecilmu mengangkat tangan ke udara dengan gembira. Di rasa mulai terbiasa, kamu mencelupkannya hingga pinggang.

"Nee-chan! Aku berenang!"
Senyum lebar terpatri di wajahnya. Kakinya mulai bergerak di dalam air. Tak lupa tangan mungilnya menepuk permukaan air.

Byur!

Napasnya tersengal. Matanya berkaca-kaca, siap menumpahkannya. Ia pikir, ia akan mati.

"Huwaaa...! Nee-chan! Hidoi!"
Keisuke memelukmu erat. Benar. Kamu baru saja menenggelamkan adik tunggalmu.

"Maaf, Keisuke. Itu agar kau terbiasa."

'Iseng-iseng berhadiah, Keisuke.'

"Hidoi, Nee-chan!"
Karena adikmu tidak ingin berhenti menangis, kamu pun membawanya ke pinggir pantai.

"Udah, dong, Keisuke. Jangan nangis! Ayo lihat Ultraman!"

"Ayo, Nee-chan!"

🐣

"Aduh!"
Kamu mengusap kepalamu yang menjadi sasaran centong kesayangan emak.

"Bisa-bisanya kamu menenggelamkan adik sendiri! Kalau dia kenapa-kenapa, bagaimana?"

"Itu biar terbiasa, Bu. Kalau nggak gitu, nggak seru."

"Apanya yang nggak seru?!"
Untuk kedua kalinya kepala dipukul centong. Kali ini lebih keras.

"Aduh!"

"Bukan renang namanya, kalau kepala nggak basah."
Baji [Name]

"Aduh! Kepalaku sakit!"
Baji [Name]


































Makasih udah baca💙

Jangan lupa vote dan comment

OTOUTOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang