"Nee-chan! Liat!"
Tunjuk Izana pada seorang bocah satu tahun dibawahnya. Bocah itu tengah bermain pasir sendirian, bahkan sesekali mendapat perudungan dari teman lainnya dengan menumpahkan pasir pada surai hitamnya."Tolongin, Izana."
"Nggak, ah! Males. Nggak kenal juga. Nee-chan aja sana."
"Izana, nggak boleh gitu."
Dengan langkah gontai, Izana menghampiri bocah itu. Ia mengambil segenggam pasir dan melakukan hal yang sama seperti anak lainnya. Kamu terkejut bukan main. Kamu berniat menghampiri Izana."Kenapa kau diam saja? Apa kau bodoh? Pasirnya bisa masuk mata. Kau mau kemasukan pasir?"
Namun urung, kala melihat Izana membersihkan pasir yang menempel pada surai bocah itu."Aku udah biasa. Kau nggak perlu merasa kasian."
"Siapa yang bilang aku kasian padamu?"
Izana menarik tangan bocah itu secara paksa agar mengikutinya. Sang adik membawanya di hadapanmu."Bawa pulang."
"Seenak jidat lebarmu, Izana."
― Kurokawa [Name]
Siapa yang kangen cerita ini? Angkat kaki!!
Maaf membuat kalian menunggu
"Authornya sok sibuk, tuh, Nee-chan!"
- Izana"Diem aja, deh, cil!"
- Manjirou"Kau lebih bocil, bodoh!"
- IzanaTolong tunggu terus cerita ini, ya, Cantik. Walau nggak ada kepastian kek doimu, haha
Makasih udah baca dan menunggu updatenya cerita ini💙
Jangan lupa vote dan comment
KAMU SEDANG MEMBACA
OTOUTOU
FanfictionBagaimana rasanya menjadi kakak seorang Mikey, atau Baji Keisuke? Bahkan kakak dari si tukang ngep― maksudnya si pencinta uang, Kokonoi Hajime? Ikuti ceritanya dengan per-chapter-nya berisi kisah yang berbeda. [Tokyo Revengers X You] 🐣 Baby ver. �...