Bagaimana rasanya menjadi kakak seorang Mikey, atau Baji Keisuke? Bahkan kakak dari si tukang ngep― maksudnya si pencinta uang, Kokonoi Hajime?
Ikuti ceritanya dengan per-chapter-nya berisi kisah yang berbeda.
[Tokyo Revengers X You]
🐣 Baby ver.
�...
"Nee-chan! Ayo main!" Ajak Takashi seraya menghampirimu yang tengah memasak makan siang.
"Tunggu, ya, Takashi."
"Nee-chan! Ayo main!" Ajak Takashi untuk kedua kalinya.
"Nee-chan mau membersihkan rumah, Takashi." Pipi gempilnya menggembung. Ia menatapmu kesal.
"Setelah selesai, ya, Takashi." Kamu mengusap puncak kepala bocah 4 tahun diiringi kekehan kecil.
"Are?" Belum sempat kamu berhenti mengusap kepalanya, ia sudah lebih dahulu mengambil peralatan menyapu.
"Aku mau bantu, Nee-chan!" Kamu mengambil sebuah sapu, sedangkan Takashi membawa pengki (serokan).
"Yosh, selesai." Setelah mengembalikan peralatan kebersihan pada tempatnya, kamu menghampiri Takashi yang duduk di ruang keluarga.
"Dari tadi ribut ngajak main. Mau main apa, Takashi?" Begitu kamu mendudukkan diri, ia langsung menghambur ke dekapanmu.
'Imut amat! Pengen ku gigit!'
"Ganti channel, ya, Takashi." Tak mendapat protes dari adikmu, kamu meraih remote guna mengganti channel televisi. Menggantinya dari tuyul kembar (bukan kembar Kawata) menjadi variety show seiyuu //uhuk!
"Wah! Suaranya berdamage." Kagummu.
"Berdamage apa, Nee-chan?" Kamu menoleh pada adikmu yang juga menatapmu. Kamu mengira ia sudah tidur karena tak mengeluarkan suara.
"Nada suaranya rendah." Ia nampak berpikir.
"Serendah apa, Nee-chan?"
"Gatau, ya, kalau itu." Kamu menggedikkan bahu.
"Bisa nggak, ya, suaraku begitu kalau sudah besar?" Kamu menatapnya bingung.
Maksudnya gimana, dek?
"Biar Nee-chan cukup dengar suaraku yang berdamage."
