sekolah baru.

152 13 4
                                    

Jam 9 gadis itu bangun dari tidur cantiknya,setelah semalam dia bergadang sampai pagi akhirnya ia bangun,oke skip salah. orang tuanya, abangnya, sepupunya,dan para pembantu sudah membangunkannya tapi yang namanya kebo ya tetap kebo.

Hari ini tepat hari pertama ia pindah kesekolah barunya,heem dia pindahan dari Bandung,sudah selesai bersiap lalu ia keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu dengan pin agar tidak sembarang orang bisa masuk,melihat keadaan sepertinya para Abang dan sepupunya meninggalkannya,berjalan memasuki lift dan turun ke lantai satu,tepat setelah ia keluar melihat mom dan tantenya yang sedang duduk membaca majalah.

"Pagi mah,Tan."sapa gadis itu dan duduk di sofa single.

Momy dan tantenya hanya menatap gadis itu dari atas sampe bawah"pagi."sapa mereka lagi.

"Ganti pakaian mu Arvela."titah mamahya itu sambil menatap anak nya sinis,ia benci kenapa anaknya ini tidak ada sisi feminimnya sama sekali.

Arvel menatap mamah nya malas."ayo lah mah kemon ini hanya baju seperti biasa." ucapnya sedangkan tantenya hanya mendengar kan saja.

"Kamu ini mau berangkat sekolah bukan balap."ucap tantenya lagi,gadis itu melihat ke arah tantenya,ck mereka selalu saja mempersalahkan baju yang ia pakai.

"Tapi mah,Tan ini hanya seragam sekolah di balut jaket hitamku,toh gak bakal ada yang marahin sama sekali."sudah lah gadis ini memang keras kepala.

"Seterah kamu saja lah vel toh gerbang sudah di kunci bagaimana kamu masuk ya."ucap tantenya.

"Kamu ini bagaimana sih Vin,kamu gatau kelakuan ia selama ini yaa paling dia manjat kayak gatau kelakuan dia saja."ucap mamahnya itu di susul gelak tawa tantenya, benar kata kakak nya ini bahwa gadis yang di depannya ini terlalu nakal.

"Selalu saja aku yang ternistakan, seperti nya aku harus mencharger stok kesabaran lagi."ucap gadis itu yang membuat mereka terkekeh ada ada saja kelakuannya.

"Dimana om dan papah?."tanya Arvel.

"Sudah berangkat ke markas,sudah Sono kamu masuk sekolah lihat lah jam sudah menunjukkan pukul berapa,bahkan Abang,sepupu mu semuanya sudah pergi ke sekolah baru."ucap mamah nya yang di angguki oleh Arvel lalu ia pun pamit dan menyalami kedua wanita itu dan berlalu pergi menuju motor berwarna hitam dengan tulisan gaya yang sangat keren.

Mengendarai motor menuju sekolah sesekali menimang Nimang keputusannya "sekolah nggak, sekolah nggak."ucap gadis itu arghh dia sangat pusing kalo ke sekolah emang ada anak sekolah yang seperti dia datang jam segini.

"Abang bangke,sepupu sialan bisa bisanya gw di tinggalin kenapa mereka gak bangunin gw coba."ucapnya marah marah padahal dia tidak sadar dengan kelakuannya yang di bangunkan tidak akan pernah bangun.

Sekolah, gerbang sudah di tutup rapat,tentu jelas lah gerbang sudah tutup dia saja sekolah datangnya jam 10,murid mana coba yang telat seperti itu.

"Kayaknya emang hari sial deh gw,gak ada cara lain manjat go,go manjat,tapi ko tuh warung belakang sekolah rame bener,wah bolos kali enak yaa,kalo ketauan papah juga toh gak masalah."bermonolog dengan diri sendiri,lalu ia melangkah ke arah warung dan kebetulan pas sekali di situ ada pohon yang bisa di panjat yang langsung menghubungkan dengan pagar tembok pembatas gerbang,melewati sekumpulan anak muda yang juga melihatnya.

"Eh neng mau kemana?".

"Anak baru yaa,kok udah telat ajh."

"Woy tuli nggak sih kok gak di jawab."ucap para gerombolan itu membuat Arvel berdecak kesal.

"Diem elah sat kalo mau kenalan nanti nanti ajh lah gw sibuk mau masuk sekolah dulu,awas ajh kalo Lo pada bilang sama guru gw TABOK pala lu."ucap Arvel lalu dengan sangat gesit dan lincah ia menaiki pembatas gerbang, menghiraukan tatapan para penghuni warung itu.

BAD GIRL and BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang