ngeri

22 2 0
                                    


"Atlass Lo tidur di kamar mandi"teriak Arvel, sepertinya pasutri muda itu tidak bisa tanpa ngegas dan teriak.

"Woyy atlas,keluar gw dobrak tuh pintu lama lama"ucap Arvel,lalu keluar atlas dengan menggunakan celana boker pendek dengan tidak memakai baju.

Pahatan yang begitu sempurna,perut kotak kotak,dada bidang yang datar,rambut basah,nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Arvel berbalik menutup matanya"pake baju Lo tolol"ucap Arvel.

"Ngomong kasar gw cium sampe sesek nafas"ucap atlas.

"Yaudah iya pake baju nya"ucap Arvel.

"Ogah masih basah ntar ajh".

"Cepetan".

"Kenapa sih pake madep kesana segala liat sini dong,Lo gak mau pegang apa nih perut gw"ucap atlas pede.

"Ogah amat udah cepetan pake baju"ucap arvel dengan mata yang senantiasa menutup.

"Pakein dong"ucap atlas menggoda Arvel,ia baru tau kalo Arvel bisa sepolos ini.

"Gak mau dosa"atlas tertawa.

"Heh avel avel dosa dari mana coba kita udah halal kali"ucap atlas.

"Madep sini Cepet"ucap atlas yang sudah mendekat ke arah Arvel.

Atlas memegang kedua tangan Arvel yang menutup matanya,dengan santai ia membalikan Arvel, sekarang posisi mereka sudah saling berhadapan,tetap saja mata Arvel masih tertutup.

"Buka"ucap atlas Arvel menggeleng,atlas gemas sendiri dengan kelakuan Arvel.

"Kenapa hm?".

"Kata mamah dosa tau"ucap Arvel,ia masih ingat mamahnya pernah bilang apa ajh.

"Kata siapa dosa kita kan udah nikah"ucap atlas dengan santai.

Arvel membuka matanya dan melihat wajah atlas ia masih belum melihat ke arah bawah tepat jika matanya turun kebawah,terpampang lah sumber dosa bagi yang belum halal melihatnya.

"M-mau ngapain Lo"tanya Arvel panik pasalnya atlas memojokkan Arvel membuat Arvel panik sendiri.

"Gw teriaknya"ancam Arvel.

"Gak bakal ada yang denger tuh"ucap atlas.,dengan menatap intens Arvel,juga satu alis yang terangkat.

"Atlas jangan macem macem mau ngapain"teriak Arvel.

"Mau 'iya-iya'lah kan udah sah"ucap atlas senang sekali ia menggoda arvel.

"Jangan macem macemnya alas kaki"ucap Arvel.
Atlas tersenyum smirk untuk kedepannya menjahili Arvel adalah hobinya.

"Katana, pistol,senapan haus darah mundur gak"ucap Arvel, jantung nya tak aman karena sekarang tangan atlas mengurung dirinya, sehingga ia tidak bisa bergerak.

"Dosa Lo nolak ajakan suami hayo Arvel dosa masuk neraka"ucap atlas,mata Arvel berkaca kaca mana Arvel yang strong,yang barbar sekarang yang ada hanyalah Arvel yang memelas.

"G-gue belum siap atlas hiks"ucap Arvel yang sudah menangis.

"Hikss maafin gue maafin gw belum bisa jadi istri yang baik hiks hiks nanti ajh kalo Lo udah cinta sama gue baru kita iya iya hiks"Arvel menangis sesenggukan,atlas dengan cepat memeluk Arvel dengan mengelus punggungnya supaya Arvel tenang.

"Cup cup cup,gw bercanda tadi"Ucap atlas menenangkan Arvel.

"Hiks beneran"ucap Arvel dengan air mata mengalir di pipinya.

"Iyaa udah dong jangan nangiss mana Arvel barbar"ucap atlas sambil menghapus air mata di pipi Arvel menggunakan kedua tanganya.

"Den atlas non arvel anda di panggil untuk makan malam"ucap bi inah selaku Maid di mansion Arvel.

"Tunggu gw pake baju dulu"ucap atlas Arvel mengangguk lalu ia duduk di ranjang.

"Udah ayok"ucap atlas mengulurkan tangannya,Arvel menggeleng.

"Atlas gue lemes gendong ajh deh"ucap Arvel, membuat atlas melongo tak percaya.

"Gak Lo berat"Arvel menatap atlas dengan sendu,dan laki laki itu pun dibuat pasrah oleh Arvel,ia menggendong Arvel ala koala seperti bayi gede.

----------

"Pagi mah pah,Abang,aa,Zidan,Zara Kiano,grandma,grandfa,aunty,bunda,ayah"sapa Arvel dengan memanggil seluruh anggota keluarga yang hadir di meja makan.

"Pagi Arvel"sapa mereka.

Arvel dan atlas duduk bersebelahan,seluruh anggota menatap Arvel dan atlas membuat mereka melihat semuanya dengan aneh.

"Kenapa pada liatin Arvel sama atlas sih"ucap Arvel

"Yaa bingung ajh gth kok penganten baru gak ada lemes lemesnya"ucap aunty Rara.

"Lemes hah lemes kenapa?"tanya Arvel,membuat aunty Rara menggaruk tengkuknya.

"Heheh gak ada udah Cepet makan sayang kan bentar lagi kamu pindah"ucap papanya.

"Papa tega usir Arvel.sedih kali"ucap Arvel dramatis membuat mereka memutar bola matanya malas.

"Pah sija sama Sibe boleh di bawa gak?"tanya Arvel.

"Heh gak boleh lah kamu pikir itu tempat apa"ucap mamahnya membuat Arvel lesu.

"Sija Sibe?".

"Itu singa nya Arvel"ucap Kiano.

"Sudah ag duga ag bisa mati muda kalo gini caranya"gumam atlas.

"Hah ngomong apa lu las?"tanya Kiano membuat atlas menggeleng.

-----------

Siang tepat nya jam 2 siang Arvel dan atlas sudah siap dengan beberapa koper,mereka akan pindah ke apartemen baru.

"Jagain anak mamah ya sayang,dia luarnya doang kaya lakik hatinya bener bener rapuh"ucap mamah aeris.

"Iya mah atlas bakal jagain Arvel,lagian Arvel kan udah jadi tanggung jawab atlas"ucap atlas.

"Jagain anak papah ya,jika kamu laki-laki sejati kamu tidak akan membuat dia menangis,kamu Takan membiarkan satu tetes air wanita jatuh kamu gak akan main tangan,dan yang pasti jaga kesetiaan saling terbuka,saling mengerti satu sama lain.kalo ada masalah selesaikan dengan kepala dingin jangan bertindak gegabah".

"Kamu juga Arvel jadi istri yang baik jangan nolak perkataan suami,ikuti perintahnya,layani dia,jangan membangkang"ucap mamahnya melanjutkan ucapan papahnya.

"Jagain adek gw bro"ucap selatan

"Sampe sepupu gw nangis rumah sakit menunggu"sambung Kiano.

"Jangan sakiti Arvel"ucap Zara

"Lo bikin adek gw nangis habis Lo"bisik Utara,atlas tidak akan menyakiti Arvel walaupun mereka nikah mendadak.

"Pesan dari grandma adalah,jangan saling egois, turunkan ego masing masing, walaupun kalian nikah atas perjodohan jangan main main dan berpikir akan perceraian, sesungguhnya pernikahan kalian sakral di mata agama dan di negara,kalian sudah mengikat satu sama lain di hadapan Allah"ucap grandma ya memberikan nasihat.

"Iya papa,mamah, grandma Arvel akan selalu ingat nasihat kalian"ucap Arvel dan memeluk satu satu anggota keluarganya.

"Atlas jagain putri papah"ucap papahnya atlas mengangguk.

"Atlas gak janji atlas akan berusaha membahagiakan istri atlas satu satunya yang pertama dan terakhir"ucap atlas lalu mereka pun menyalimi satu persatu dan setelah pamit mereka pun masuk kedalam mobil meninggalkan anggota keluarga yang berat melepas Arvel,mereka berusaha mati matian menahan air mata karena tidak ingin Arvel bersedih.

BAD GIRL and BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang