Hello, long time no see. . . semoga ada yang masih tunggu series-series trio detektif, he
---------------------------------------
.
.
Keesokan harinya, pukul sepuluh pagi Pete tiba di perpustakaan riset University of California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, dan langsung mendatangi meja tempat peminjaman buku-buku referensi.
Sebelumnya, Dr. Barrister, seorang mahaguru di Universitas Ruxton, telah menelepon perpustakaan itu untuk memberitahukan kedatangan Pete, Dr. Barrister pernah terlibat dalam suatu kasus yang berhasil diselesaikan oleh Trio Detektif, dan sejak itu ia menjadi sahabat baik mereka, ia sering membantu jika mereka memerlukan keterangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Gadis yang bertugas di meja tempat peminjaman tidak jauh lebih tua umurnya dari Pete. ia tertawa lebar ketika Pete menyebut namanya serta mengatakan bahwa Dr. Barrister pasti sudah menelepon untuk kedatangannya itu.
"Jadi kaulah yang sedang melakukan penelitian tentang semut, untuk paper-mu," katanya, ia mengambil dua buah buku dari rak di belakang meja.
"Ini dia buku-buku yang ditulis oleh Dr. Woolley tentang penelitiannya di Panama. Betul ini kan yang kau perlukan?"
"Betul," jawab Pete, meski sebetulnya ia tidak tahu pasti, ia merasa kikuk, karena harus berlagak seolah-olah ia siswa yang sedang melakukan penelitian. Bagaimana kalau nanti ada yang menanyakan sesuatu padanya, dan ia tidak bisa menjawab? Pete bukan kutu buku. Minatnya lebih banyak pada bidang olahraga. Tapi Jupiter menolak ketika ia menyatakan keengganannya melakukan tugas itu. Jupe mengatakan bahwa penyelidik yang bermutu harus bisa bergerak di berbagai bidang. Dibantunya Pete mengarang-ngarang cerita tentang siapa dirinya jika ada yang bertanya, lalu dikatakannya agar Pete santai- santai saja. Jangan tegang!
Pete pergi membawa buku-buku karangan Dr. Woolley ke sebuah meja panjang yang diapit kursi-kursi berwarna cerah, ia duduk di situ. membuka salah satu buku yang dibawa, lalu mulai membaca. (aku ingin pergi ke tempat seperti ini)
Setengah jam kemudian digesernya kedua buku itu ke samping. Pengetahuannya tentang semut tentara tidak banyak bertambah daripada ketika ia tiba di perpustakaan itu. Uraiannya sangat ilmiah, sarat dengan istilah-istilah yang asing baginya. Tapi buku-buku itu bisa dibilang masih baru dan kertas sampul luarnya masih ada pada sampul luar kedua buku itu ada foto Charles Woolley serta riwayat hidupnya secara singkat. Ternyata ia memang sarjana ahli entomologi!
Pete sibuk menulis di buku catatannya. Charles Woolley meraih gelar sarjana muda di UCLA, lalu gelar sarjana di Universitas Stanford.
Setelah itu ia kembali ke UCLA, di mana ia kemudian mendapat gelar doktor di bidang entomologi. Ekspedisinya ke Panama dilakukan olehnya tiga tahun yang lalu. Di samping keterangan tentang perolehan gelar dan ekspedisinya, dalam riwayat hidup itu juga dikatakan bahwa ia belum menikah, dan bekerja sebagai asisten guru besar di UCLA.
Pete membawa buku-buku itu kembali ke meja tempat peminjaman. "Berhasil kau temukan apa yang kaucari?" tanya gadis yang tadi menyerahkan buku-buku itu padanya.
"O ya," jawab Pete dengan gaya yakin.
"Kalau tidak malah aneh," kata gadis itu. "Aku pernah mengikuti kuliah Dr. Woolley. Kalau ada sesuatu yang tidak diketahuinya tentang semut, maka itu pasti tidak penting. Waktu itu kusangka, dengan mengikuti kuliahnya aku bisa dengan gampang mendapat tiga kredit untuk mata kuliah ilmu pengetahuan alam. Dugaanku keliru, karena manusia serangga itu ternyata dosen killer."
"Manusia serangga?" kata Pete mengulangi. "Begitu kalian menjulukinya?"
Gadis itu tertawa. Tapi kemudian air mukanya menjadi serius. "Dia kenalanmu?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(30) MISTERI BONEKA BERINGAS
Science Fictionkejadian tak terduga dilalui oleh Jupiter dan kawan-kawannya saat menaiki truk yang disopir oleh Hans. Ban truk itu pecah dan mereka harus meminta tolong dengan melintasi sebuah perkebunan jagung yang seharusnya tidak ada di pegunungan sini. Jupiter...