.
.
Keesokan paginya anak-anak berkumpul dalam kantor mereka di Pangkalan Jones. Seperti sudah diduga oleh Jupiter, Chief Reynolds malam sebelumnya ternyata memang ikut datang ke tanah milik Radford, dan ia juga memang marah melihat Jupiter beserta kedua temannya ada di situ. ia tidak mau menerima alasan mereka yang mengatakan bahwa kepala polisi itu sendiri yang mengatakan bahwa kasus orang-orangan itu sebaiknya diserahkan pada Trio Detektif untuk ditangani. Chief Reynolds sebelumnya sudah mewanti-wanti agar mereka jangan terlibat dalam kesulitan; tapi kemudian ternyata bahwa mereka lagi-lagi berada di tengah-tengah situasi yang berbahaya. Mereka disuruhnya pulang, dan jangan ikut campur lagi dalam urusan orang- orangan itu.
Dan seperti sudah bisa diduga pula oleh Chief Reynolds, ketiga penyelidik remaja itu sama sekali tidak bermaksud melepaskan keterlibatan mereka dalam kasus itu.
"Tapi kita perlu hati-hati," kata Jupiter pada kedua temannya. "Chief Reynolds pasti akan mengamuk jika melihat kita muncul lagi di tempat itu."
"Aku sudah pasti akan sangat berhati-hati. sesudah kejadian kemarin malam," kata Pete bersungguh-sungguh.
"Kau pasti sangat kaget saat itu," kata Bob. "Apalagi Letitia! Tapi setidak-tidaknya orang-orang yang serumah dengan dia sekarang tahu bahwa orang-orangan itu memang ada!"
Jupiter mengangguk.
"Memang, orang bisa bingung jika tidak ada yang mau percaya," katanya, ia duduk di balik meja kerja di dalam ruang kantor yang sempit itu, sambil menarik-narik bibir bawahnya. Itu merupakan tanda bahwa ia sedang memeras otak.
"Tapi tadi malam, cukup banyak yang ikut melihat orang-orangan itu. Dan itu berarti bahwa kita bisa mulai menyingkirkan beberapa nama dari daftar tersangka kita. Woolley ada bersama kita waktu itu. Mrs. Burroughs mengatakan, ia melihat orang-orangan itu ketika menjenguk ke luar dari jendela. Suaminya, dan begitu pula Mrs. Chumley, hadir di tempat kejadian. Jadi tinggal Gerhart Malz saja."
"Mungkin sekali orang-orangan itu dia," kata Bob. "ia mengatakan, mobilnya sebelum itu diparkir di bawah, di Rock Rim Drive. Bisa saja sesudah menakut-nakuti Letitia ia buru-buru lari ke sana, membuka samaran orang-orangannya, lalu naik mobil kembali ke Museum Mosby, sebelum polisi datang."
"Itu mungkin saja," kata Jupiter. "Malz tahu bahwa Letitia takut pada orang-orangan dan serangga. Dan ia tadi malam bisa saja dengan salah satu cara mengetahui bahwa Letitia akan pulang saat itu dari Beverly Hills." Jupe berhenti sebentar, lalu meneruskan, "Tapi kita tidak boleh melupakan pengintai misterius itu, yang lari melintasi ladang jagung sewaktu kita mendengar dia lalu datang untuk melihat. Mungkin sudah sejak beberapa waktu ia mengintai wisma Radford dari rumah tua di Rock Rim Drive itu. Mungkin juga dialah orang-orangan itu. Tapi kita tidak bisa mengetahuinya dengan pasti, sebelum kita berhasil memergokinya."
Pete bergidik.
"Aku tidak kepingin memergoki orang-orangan itu, siapa pun dia sebenarnya," katanya. "Aku tidak mau kejadian kemarin malam berulang lagi!"
"Kita memang harus hati-hati, tapi kita perlu melacak orang-orangan itu," kata Jupe.
"Kita satu-satunya yang mau melakukannya. Polisi masih belum begitu peduli terhadap urusan ini. Dan untungnya bagi. kita, ada beberapa hal tentang orang-orangan itu yang sudah kita ketahui."
"Ya, kita tahu bahwa ia membawa sabit besar!" kata Pete. "Selain itu, apa lagi yang kita ketahui?"
"ia selalu muncul saat hari mulai gelap," kata Jupe. "Setidak-tidaknya, setiap kali Letitia melihati dia, hari mulai gelap. Dan penglihatan tidak begitu jelas pada saat remang-remang begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
(30) MISTERI BONEKA BERINGAS
Science Fictionkejadian tak terduga dilalui oleh Jupiter dan kawan-kawannya saat menaiki truk yang disopir oleh Hans. Ban truk itu pecah dan mereka harus meminta tolong dengan melintasi sebuah perkebunan jagung yang seharusnya tidak ada di pegunungan sini. Jupiter...