"Aduh, sayang sekali," keluh Pete. "Coba aku sempat mencatat nomor truk itu tadi malam."
Pagi itu ia berada di kantor Trio Detektif bersama kedua temannya. Mereka sedang membicarakan kejadian malam sebelumnya.
"Tukang membersihkan kolam renang," kata Bob. "Rasanya takkan begitu sulit mengetahui siapa dia sebenarnya, setelah kita mengetahui pekerjaannya."
"Mungkin itu juga tidak perlu," kata Jupe. "Pete, katamu kau cuma beberapa detik saja tidak sadarkan diri, dan ketika kau siuman kembali, orang itu kaulihat lari mengejar truknya."
Pete mengangguk.
"Dia berhasil menyusul karena kendaraannya itu terhenti setelah masuk ke parit. Orang itu buru-buru naik, menghidupkan mesin lalu pergi, tanpa peduli bahwa remnya tidak makan lagi."
"Kalau begitu tukang pembersih kolam yang misterius itu tidak mungkin orang-orangan yang kita cari," kata Jupe. "Soalnya, ketika ia sedang mengejar truknya, orang-orangan itu kulihat hendak mencoba masuk ke laboratorium Dr. Woolley."
"Kalau begitu siapakah sebenarnya orang-orangan itu?" kata Pete. "Bukan Burroughs atau istrinya," kata Jupiter menarik kesimpulan. "Aku melihat mereka di dalam rumah, beberapa saat sebelum aku kemudian melihat orang-orangan itu. Dr. Woolley tidak ketahuan di mana waktu itu, tapi ia ada bersama kita sewaktu kita melihat orang-orangan itu malam sebelumnya. Jadi tinggal Gerhart Malz. Sedang dia. sulit dibayangkan bahwa dialah sebenarnya orang-orangan itu."
Jupiter mencondongkan tubuhnya ke depan. Diletakkannya kedua sikunya ke atas meja.
"Biar sampai kapan kita berbicara, kita takkan bisa sampai pada suatu kesimpulan yang pasti," katanya. "Masih terlalu sedikit yang kita ketahui. Sebaiknya kita coba saja cara pelacakan yang lain. Korban rongrongan orang-orangan itu Letitia Radford. Mestinya sekarang ia sudah pulih dari keadaan histerisnya tadi malam. Kurasa ada baiknya kalau kita tanyai dia tentang orang-orang yang mungkin mempunyai alasan untuk merongrong dia."
"Nanti dia histeris lagi," kata Pete.
Bob mengangguk.
"Menurut perasaannya sendiri, dia itu orang yang ramah dan disukai orang. Mampukah ia menghadapi kenyataan bahwa mungkin ada orang yang tidak suka padanya?"
"Yah, mau tidak mau, sekarang ia tahu bahwa setidak-tidaknya ada satu orang yang tidak suka-yaitu orang-orangan itu!" kata Jupe. "Kurasa kita perlu bicara dengan dia. Sebaiknya kita pergi saja sekarang, mumpung Bibi Mathilda sedang berbelanja ke kota."
"Itu ide yang bagus," kata Pete. "Kalau Bibi Mathilda sampai melihat kita, pasti ia akan menyuruh kita bekerja!"
Beberapa menit kemudian ketiga remaja itu sudah berangkat naik sepeda. Letitia Radford yang membukakan pintu ketika mereka membunyikan bel di rumahnya. Seperti biasa, dandanannya rapi. Tapi wajahnya sangat pucat, dan matanya cekung.
"Bisakah kami bicara sebentar dengan Anda. Miss Radford?" tanya Jupiter.
"Boleh saja, jika memang harus. Aku capek sekali. Kepala barisan pemadam kebakaran kemarin sampai larut malam ada di sini. ia sangat marah padaku." Wanita itu mengernyitkan muka. "Menurut dia, ada cara-cara lain yang lebih baik untuk menyingkirkan semut, daripada membakar rumah."
Jupe tidak mengatakan apa-apa. ia hanya mengangguk. Dalam hati, ia sependapat dengan kepala pemadam kebakaran.
"Di samping itu, kemudian aku juga tidak bisa tidur semalam. Mrs. Chumley merasa tidak enak badan, dan kadang-kadang bahkan kesakitan. Dalam keadaan seperti begitu ia takut sendirian di dalam kamar. Karenanya aku menemaninya. Aku bahkan masih ada di kamarnya ketika kalian membunyikan bel."
KAMU SEDANG MEMBACA
(30) MISTERI BONEKA BERINGAS
Science Fictionkejadian tak terduga dilalui oleh Jupiter dan kawan-kawannya saat menaiki truk yang disopir oleh Hans. Ban truk itu pecah dan mereka harus meminta tolong dengan melintasi sebuah perkebunan jagung yang seharusnya tidak ada di pegunungan sini. Jupiter...