"Aduh, Letitia-coba sekali-sekali kau berusaha menahan diri, tidak langsung histeris begitu," kata Charles Woolley.
Dipapahnya wanita itu dan disuruhnya duduk di salah satu bangku yang ada dekat meja penelitian, lalu disodorinya sebuah kotak berisi tisue.
"Sudah, tenanglah, dan keringkan air matamu," katanya. "Aku berjanji, takkan terjadi sesuatu dengan dirimu sehubungan dengan semut-semut itu. selama aku ada di sini untuk mengawasi. Nah, anak-anak ini akan membantu kita menyelidiki urusan orang-orangan itu."
Letitia Radford mengambil selembar kertas tisue dan mengeringkan air matanya.
"Apa maksud Anda, membantu kita?" tanyanya dengan ketus. "Siapa itu, kita? Saya dan Anda?"
"Ya, tentu saja. Kan kita yang dirongrong," kata Woolley menjelaskan. "Orang-orangan itu saban kali muncul dengan tiba-tiba untuk mengejutkan Anda, sementara kepalaku dipukul olehnya lalu dicurinya sebuah botol berisi semut. Menurutku, kita harus berbuat sesuatu mengenainya."
Letitia Radford terceguk.
"Baiklah," katanya. "Tapi anak-anak ini... mereka kan masih anak-anak!"
"Anda lebih suka menghubungi detektif swasta yang biasa dan mengatakan padanya bahwa ada orang-orangan mengganggu Anda?" tanya Woolley.
"ia pasti mau menerima uang yang Anda bayarkan padanya-jika ia detektif yang begitu sifatnya-tapi apakah ia akan berbuat sesuatu?"
"Kemungkinannya, tidak," kata Letitia mengakui, "ia pasti beranggapan, aku ini gila."
"Tapi aku tahu Anda tidak gila, Letitia," kata Woolley lagi. "Jangan lupa, aku juga diserang orang-orangan itu!"
Miss Radford bergidik.
"Ih, orang-orangan!" katanya. "Menyeramkan! Kotor, penuh labah-labah!"
"Labah-labah!" kata Jupiter menanggapi dengan heran. "Kalau membayangkan orang-orangan, umumnya orang membayangkannya berisi jerami!"
"Ya, tentu saja juga berisi jerami," kata Letitia Radford. "Tapi dalam jerami banyak labah-labah. Itu akan kau ketahui, apabila pernah ada orang-orangan jatuh menimpamu. Itu pernah kualami, ketika aku masih kecil. Waktu itu aku ikut orang tuaku ke suatu tanah pertanian di lembah, untuk membeli labu. Di pagar tempat itu ada sebuah orang- orangan pengusir burung, seperti yang ada di sini. Aku ingin melihatnya dari dekat. Ketika kupanjat pagar, orang- orangan itu... dia... dia..."
"Jatuh menimpa Anda?" kata Jupe. Letitia Radford mengangguk.
"Aku menjerit! Orang-orangan itu begitu kotor. Pasti sudah lama sekali terpancang di pagar itu, karena langsung rusak begitu jatuh. Di dalamnya banyak sekali labah-labah, berkeliaran meninggalkan sarang- sarang mereka, merayap di mukaku dan menyusup masuk ke rambutku. Ih! Sekarang pun aku masih merinding, kalau mengingatnya."
"Hmmm." gumam Jupiter. "Jadi Anda ini takut sekali pada orang- orangan-dan labah-labah!"
"Pokoknya, segala jenis serangga! Aku berci pada binatang-binatang itu," kata Letitia. ia memandang berkeliling dengan jijik. Rupanya baru sadar bahwa ia berada di dalam laboratorium Dr. Woolley.
"Aku bisa mengerti sekarang, kenapa kau tidak senang aku ada di sini," kata Woolley. "Tapi percayalah, aku takkan berbuat apa-apa yang bisa membuatmu terganggu. Untuk apa? Apa untungnya bagiku?"
"Apa untungnya bagi siapa pun juga?" balas Letitia bertanya. "Aku kan tidak mengganggu siapa-siapa. Aku cuma ingin hidup tenang di sini, di rumah yang benar-benar rumahku-tapi tidak bisa! Lama-lama aku bisa gila, karena ada orang-orangan merongrongku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(30) MISTERI BONEKA BERINGAS
Ciencia Ficciónkejadian tak terduga dilalui oleh Jupiter dan kawan-kawannya saat menaiki truk yang disopir oleh Hans. Ban truk itu pecah dan mereka harus meminta tolong dengan melintasi sebuah perkebunan jagung yang seharusnya tidak ada di pegunungan sini. Jupiter...