Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini
Aku tahu posisimu yang sesakit ini
Aku tahu bahwa kamu bakalan bilang mau menyerah saja,Tapi aku juga tahu bahwa didalam hati kecilmu
Masih ada setitik harapan untuk kamu tidak berhenti
dalam berjuang...Mencoba untuk mengakhiri hidup
Bukanlah sebuah jalan yang terbaik dari menyelesaikan
sebuah masalah...Itu hanya akan menimbulkan masalah baru
~Valdo~
***
Dendra langsung masuk kedalam mobil setelah dia menaruh Elsie ke kursi kemudi. Dia langsung menyalakan mesin mobil dan melajukannya diatas kecepatan rata-rata. Valdo dan yang lain ikut menjalankan kendaraan mereka masing-masing. Tak lupa juga Ardi,Mey,Eva, dan Anna mengikuti mobil Dendra. Mereka sangat cemas dan khawatir dengan kondisi Elsie yang tiba-tiba pingsan begitu saja. Meninggalkan acara yang bahkan belum selesai sama sekali.
Dendra fokus melihat Elsie yang berada disebelahnya karena belum sadar juga. Dia heran mengapa Elsie menangis tanpa tahu penyebabnya.
"Lo kenapa sih El? Apa yang lo sembunyiin dari kami semua?" Dendra menggenggam jari tangan Elsie dengan erat dan secara spontan Dendra mengecup tangana gadis yang sudah membuat jantungnya berdetak selalu jika bertemu dengan dirinya.
Sesampainya dirumah sakit tanpa pikir panjang Dendra mengangkat tubuh mungil Elsie dan membawanya masuk kedalam rumah sakit. Berjalan cepat dan memanggil suster beserta dokter saking paniknya Dendra dengan kondisi Elsie.
"Sus tolongin temen saya. Dia tadi tiba-tiba sesak nafas dan setelahnya pingsan." Dendra menjelaskan kepada salah satu suster sambil meletakkan Elsie diatas brankar yang sudah disiapkan.
"Baik kami akan langsung menangani pasien dan anda bisa menunggu diluar sebentar. Selagi kami pihak rumah sakit mengecek pasien." Suster tersebut memberi Dendra pengertian dan menyuruhnya untuk menunggu diluar ruangan.
Mau tidak mau Dendra harus menunggu diluar dan yang dia bisa lakukan hanya mondar-mandir seperti cacing kepanasan. Valdo yang melihat Dendra dari jauh langsung menghampirinya begitu juga dengan yang lain.
"KAK DENDRA! Gimana keadaan Elsie?" Anna yang sudah tak sabaran langsung berteriak kencang dan membuat dia menjadi pusat perhatian orang dirumah sakit.
"Dendra gimana kondisi Elsie? Dia baik-baik aja kan? Engga ada yang perlu dikhawatirin kan? Atau gimana?" Pertanyaan beruntun keluar dari bibir Mey yang kelihatan sangat cemas.
Dendra mengehembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab pertanyaan Anna dan Mey. "Masih belum tahu mi. Dia lagi ditangani sama dokter didalam." Hanya itu yang bisa dijelaskan oleh Dendra untuk sekarang.
"Dendra? Kenapa Elsie bisa begini?" Suara tegas Ardi memecah keheningan dan bertanya.
"Awalnya saya fokus lihat kedepan Om sekalian cari keberadaan Valdo dan yang lainnya, tapi waktu saya balik lagi lihat kearah Elsie saya udah lihat Elsie yang tiba-tiba sesak nafas. Saya coba buat kasih minum ke dia tapi sebelum minum dia sudah pingsan." Mendengar jawaban Dendra membuat mereka yang mendengar keheranan akan keejadian tersebut. Mencoba menerka-nerka hal apa yang sedang terjadi kepada Elsie. Apakah Elsie sedang mengalami sakit?
"Jangan bilang kalau Elsie phobia kerumunan makanya kayak gitu?" Kia langsung menyatakan pertanyaan tersebut dan membuat semua orang menoleh kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Do Something for Love
Ficção AdolescenteMenceritakan seorang gadis manis dan lugu bernama Elsie Natushya Valencia. Seorang gadis remaja yang hidupnya sama sekali tidak pernah dihargai oleh kedua orang tuanya dan kedua saudaranya. Berada didalam sebuah istana megah namun hanya dianggap seb...