19. Jantung Apa Kabar?

8 3 3
                                    

Kali ini aku ingin menikmati waktu yang dikasih Tuhan
Kali ini juga aku ingin mensyukuri
Apa yang lagi di rencanakan sama Tuhan untuk diriku

Saat ini, aku hanya ingin menerima proses
Yang sedang aku jalani bersama waktu
dan bayang-bayang ku

Bagi ku, cukup memberi senyum
Serta rasa ikhlas didalam hati
Tidak perlu repot untuk memikirkannya
Terima saja apa yang sedang dikasih sama Tuhan

~Elsie~

***

Kini Elsie tengah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya dan juga tak lupa tas sekolah. Walaupun dia tahu bahwa sekolahnya akan meniadakan KMB untuk dua minggu ke depan tapi gadis tersebut tetap membawa buku sekolahnya beberapa buah. Jika ada waktu senggang dia akan mempelajari materi yang tidak dia pahami.

Setelah semuanya telah siap Elsie segera keluar dari kamar dan tak lupa dengan kebiasaanya untuk mengunci pintu kamarnya. Entah apa yang sedang disembunyikan oleh Elsie di dalam kamarnya tersebut sehingga harus di kunci setiap kali dia keluar rumah. Tetapi dia akan menitip kuncinya tersebut kepada Bi Iyah dan tidak membawanya, aneh bukan?

Sesaat Elsie turun dari tangga pemandangan yang sudah biasa dia dapatkan setiap kali ingin berangkat sekolah. Pemandangan yang akan selalu membuatnya sakit hati dan harus menahan air matanya agar tidak keluar. Sekuat tenaga buat Elsie berjalan melewati adegan manis tersebut, diman Leah yang sedang di usap kepalanya dengan sang papa saat akan berangkat kuliah dan Gavin yang mencium tangan mamanya. Bisakah Elsie juga merasakan hal tersebut? Hanya untuk sekali saja? Dia juga sangat ingin merasakan hal tersebut.

Elsie ingin mendapatkan kasih sayang dari orang tua setelah bertahun-tahun tidak dia rasakan. Elsie ingin merasakan bagaimana curhat kepada seorang ibu pada saat dia ada keluhan di sekolah. Elsie ingin merasakan kecupan hangat dari cinta pertamanya yaitu sang papah. Elsie ingin merasakan bagaimana senangnya memiliki hobi yang sama dengan sang kakak. Elsie juga ingin merasakan bagaimana seorang adik yang mengadu kepada sang abang karena telah di ganggu oleh teman laki-lakinya.

Dia memiliki keluarga yang lengkap tapi tidak dengan kasih sayang tersebut. Dia memiliki keluarga yang utuh tapi dia di biarkan sendirian. Dia memiliki keluarga yang berkecukupan tapi tidak dengan cinta. Sekuat apapun tanah tapi jika terus diberi hujan akan terjadi longsor bukan? Sama seperti hati Elsie, sekuat apapun hatinya tapi jika di suguhkan dengan hal yang begitu menyakitkan akan hancur juga dengan sendirinya.

Butiran kristal bening mulai membanjiri pipi Elsie. Dia tidak bisa menahan air matanya agar tidak keluar. Tanpa pikir panjang Elsie lebih dulu keluar dari rumah karena merasakan dadanya yang mulai sesak. Apakah setelah luka batin Elsie harus merasakan luka fisik juga dengan pernapasannya?

Berulang kali Elsie mencoba untuk mendapatkan pasokan oksigen agar tidak merasa sesak di dada. Memegang bagian dada nya yang sakit tepat di sebelah kiri. Menahan sakit yang seketika menjalar ke pusat saraf kepalanya. Elsie sangat pusing sekarang. Apakah karena trauma dia harus merasakan ini setiap kali menangis? Karena ini sangat menyakitkan.

Elsie mencoba mengambil botol minum nya dengan tangan yang sudah mulai keringat dingin. Mungkin dengan cara dia minum bisa sedikit mengurangi sesak nafas pikirnya? Setelah beberapa saat sudah kembali tenang, Elsie memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah.

***

Rendy tengah duduk di dalam mobil pribadi miliknya. Jika kalian bertanya bagaiman bisa? Yah tentu saja bisa karena sebenarnya Rendy menyuruh orang suruhannya untuk mengantar mobilnya ke Surabaya agar pada saat Rendy berada di kota tersebut dia tidak kesulitan mencari kendaraan umum. Sudah sekitar tiga puluh menit laki-laki tersebut berada di dalam mobil untuk menunggu seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Do Something for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang