Sorry for typo(s)
"Jen aku ingin berbicara padamu, bolehkah aku minta sedikit uang?"Berdehem sebentar, Jeno menutup koran menatap Haechan bingung ini masih pagi, matahari juga belum cukup tinggi. Topik uang sepertinya tidak pantas di bicarakan, lantas kenapa dia mengangkat topik itu.
"Aku sudah memberimu uang Haechan baru seminggu yang lalu, untuk apa lagi ini?"
Pria manis itu menyodorkan buku kecil, Jeno mengambilnya lalu melihat beberapa salinan gambar bayi di buku itu. Jeno menghela nafas mengembalikan buku itu kepada Haechan, kembali menyandarkan punggungnya ke kursi.
°•°•°•°•°
LilBuna
PresentFanfiction
Baby
Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee°•°
Genre : Angst, Romance, family
Chapter : Multichapter
Rate : MHappy Reading
°•°•°•°•°
"Aku harus pergi ke dokter, uang yang kemarin sudah ku pergunakan untuk membeli makanan. Aku sedang hamil Jen, aku harus melakukan beberapa pemeriksaan lagi,"
Cicit Haechan sedikit tidak yakin, pernikahan mereka hampir berjalan dua bulan dan topik uang memang sangat sensitif untuk Jeno namun apa daya kandungan Haechan hampir delapan bulan dia harus memeriksa itu ke dokter.
"Kamu tahukan Haechan seberapa sulitnya mencari uang, kamu tidak bisa terus meminta seperti ini?"
Jeno berujar, memegang tangan Haechan. Dia ingin Haechan mengerti mencari pekerjaan dengan gaji yang besar itu susah. Jeno hanya pegawai biasa bukan anak dari saudagar kaya beruang melimpah. Haechan harus paham status mereka bukan orang yang dengan mudahnya bisa membeli ini dan itu.
"Ini untuk bayi kita,"
"Kamu bisa bekerja, ada banyak lowongan pekerjaan jika kamu berusaha mendaftar,"
"Aku sedang hamil, mereka semua menolakku," Haechan ingin menangis. Seandainya bisa, dia pasti akan bekerja. Dia juga tidak ingin merepotkan Jeno. Dia bisa namun tak berdaya, perutnya sudah sangat besar tidak mungkin dia bekerja dalam keadaan seperti ini. "Aku akan bekerja setelah bayi ini lahir,"
"Jangan menangis, kamu memperburuk keadaan. Aku berangkat kerja dulu, kau beristrirahatlah yang cukup mungkin kamu tidak perlu kedokter lagi," Jeno bangkit meninggalkan Haechan yang terlihat begitu muram.
------------------
Ting!
Mark Hyung
Selamat pagi Haechan, apa kamu dan baby bear baik?
Pagi, Kami baik Mark Hyung,
Mark HyungBisa kita bertemu hari ini, aku akan menunggumu di samping klinik dokter kandunganmu. Kamu hari ini harus memeriksakan baby bear iyakan?
Read-
_____________Mark Hyung calling....
"Halo Mark Hyung,"
'Kenapa kamu tidak membalas'
"A-aku,-"
'Kamu menangis?'
"Tidak,"
'Jangan membohongiku, aku menungumu di taman dekat apartemen jika kamu tidak datang aku akan ke apartmenmu sekalipun ada Jeno'
"Mark--"
Tut.......
"Mark Hyung, bagaimana bisa aku menemui dalam keadaan kacau seperti ini. Kamu pasti akan mengomel melihat keadaanku yang kelewat buruk."
Haechan menghela nafas bergegas bersiap-siap menemui Mark tanpa dia sadari diam-diam Jeno mendengar semua pembicaran Haechan.
©Lilbuna
Haechan memandang hamparan pohon hijau di sekitar taman nuansa disini begitu rindang cocok sekali untuk menenangkan pikiran atau sekedar menyejukan diri untuk sesaat. Sibuk melamun Haechan tidak sadar Mark sudah datang membawa beberapa tas kecil kearahnya. Pria dominan itu tersenyum lebar melihat Haechan bertambah gembul dari yang terakhir kali dia lihat.
Mereka lebih jarang bertemu. Semejak pernikahan Haechan, Mark selalu mendapatkan job melukis di luar kota dan dia disana bisa berhari-hari tapi tetap saja mereka bertukar pesan setiap saat. Hubungan mereka masih terbilang baik dengan Haechan terus menelepon berceloteh ini itu membicarakan tentang kehamilannya.
"Kamu sudah menunggu lama?"
"Um tidak,'" balasnya dengan senyuman khas. Haechan terlihat makin cantik dengan pipi tembam itu. Mark saja hampir gila, ingin terus mencubiti pipi, "Mark Hyung kapan pulang,"
"Kemarin malam, aku harus melihat perkembangan baby bear jadi aku pulang cepat,"
Jawabannya seantusias mungkin, memang benar Mark sangat ingin mengetahui perkembangan baby bear. Dia selalu merindukan bayi itu, Mark membayangkan jika bayi itu lahir dia bisa bermain denganya seharian. Bayi itu akan terus menempelinya dan berguman.
"Aku tidak akan pergi kedokter hari ini," Haechan memilin ujung kaos besar kelonggaran miliknya. "Jeno tidak mau mengantarku,"
Senyuman di wajah Mark luntur, dia menatap Haechan lembut "Jika Jeno tidak bisa kamu harus menghubungiku. Aku bisa mengantarmu,"
"Itu akan merepotkanmu,"
"Tidak! Ayo pergi sekarang."
Agak memaksakan Mark menyeret Haechan kearah mobilnya, dia tidak paham kenapa Haechan enggan berkata jujur padanya padahal dia senang saat Haechan meminta tolong. Haechan berhenti berjalan saat hampir masuk kedalam mobil Mark. Pria manis itu menghempaskan tangan Mark kasar, berusaha mengatakan banyak sekali hal yang mungkin enggan Mark dengar. Haechan tertunduk menyembunyikan wajah murungnya.
"Aku tidak punya uang Mark Hyung,"
"Lalu?"
"Jadi aku tidak bisa kedokter,"
"Masuk kemobil cepat, kenapa kamu terus saja memikirkan itu. Aku ada disini. Kamu bisa meminta apapun padaku termasuk uang,"
Jawaban Mark membuat Haechan terisak kecil, Mark sangat membantu kehidupannya. Pria manis itu menubrukan diri memeluk Mark, menangis sejadi-jadinya di rengkuhan pria dominan itu.
"Kenapa kamu sangat baik Mark Hyung,"
"Karena Aku mencintaimu dan akan terus seperti itu. Jika kamu merasa putus asa aku tempat kamu pulang Haechan, dan baby bear aku menganggapnya sebagai bayiku sendiri. Jadi bisakah kamu berfikir jika kamu tidak pernah membebaniku setiap saat? Kamu pahamkan Haechan?"
"Um. Terimakasih banyak Mark Hyung."
[TBC]
Gak tau ya tapi aku ngerasa tulisanku berantakan...
©LilBuna
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby [✔️]
Fiksi Penggemar🌻[Mahae + Nohyuck] • Tittle : Baby • Genre : Angst, Romance, bxb • Bahasa : Baku tidak EYD • Rate : Mature (+) Publish : 11 Agustus 2021 ©LilBuna