Bagian empat

1.6K 217 41
                                    

Sorry for typo(s)

"Mark kamu pulang jam berapa hari ini?"

Mark menyelesaikan memakai sepatunya. Pria dominan itu kembali berdiri mengusak rambut Haechan gemas lalu mencubit pipi tembam itu. Yang mana langsung mendapatkan pelototan tajam dari sang empu. Haechan mendesis, Mark selalu mencubit pipinya kuat bahkan pernah saking kuatnya sampai memerah.

"Mark Hyung ini sakit,"

°•°•°•°•°

LilBuna
Present

Fanfiction

Baby

Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee

°•°

Genre : Angst, Romance, family
Chapter : Multichapter
Rate : M

Happy Reading

°•°•°•°•°

"Baiklah maafkan aku ya, jadi apa? kamu ingin aku membelikan apa untuk baby bearku ini,"

Mark mengelus perut Haechan lembut. Pria dominan itu berubah sangat lembut jika berurusan dengan bayi didalam kandungan Haechan. Mark menyayanginya, dia tidak sabar bayi itu keluar dan bermain bersamanya sepanjang hari.

"Kenapa kamu sangat menyayanginya?"

Tanya Haechan penasaran, Mark terlihat begitu menyayangi bayi yang berada di dalam kandunganya bukannya bagaimana tentu Haechan penasaran. Jarang sekali menemukan orang seperti Mark mau menampung mantannya sendiri dengan keadaan hamil lagi. Coba pikir dari sudut pandang manapun ini bisa di katakan kebodohan.

Hanya orang bodoh.

"Tentu aku sangat baik, akukan pamannya?" Mark tersenyum antusias, dia mendongak melihat wajah murung milik Haechan. Padalah sebelum ini Pria manis itu masih tersenyum cerah, Mark mulai mengerutkan dahi heran. Ada apa sebenarnya. "Kamu kenapa Haechan,"

"Mark Hyung,"

Haechan maju selangkah menarik kerah kemeja milik Mark mencium tepat di bibir. Haechan mulai melumat, menyesap kecil bibir tipis itu. Menyalurkan kebahagiaan yang dia rasakan. Mark yang mulai terbawa suasana ikut menarik pinggang Haechan merapatkan dengan tubuhnya. Membalas setiap lumatan sedikit brutal, Mark mendorong Haechan mundur merebahakannya di sofa ruang tamu mulai kehilangan akal sehat.

Untuk pertama kalinya Mark dan Haechan bercinta.

"Aku mencintaimu Haechan," bisiknya sangat lirih, di ikuti pelepasan panjang yang mana tidak di dengar jelas oleh Haechan.

©LilBuna

Haechan begitu bahagia hari ini setelah dia melakukan kegiatan panas bersama Mark, Pria manis itu memutuskan berjalan - jalan mengelilingi taman. Ini belum setengah hari cuaca cukup bagus,  menambah kesan kebahagiaan lagi.

Pria manis itu mengenakan baju kaos biasa, sehingga tonjolan di perutnya tercetak dengan jelas. Usia kehamilan menginjak enam bulan dan selama dua bulan terakhir Mark terus berada disisinya merawat dengan baik, membelikan apapun yang dia mau. Haechan sangat beruntung.

"Haechan?"

"Jeno?"

"Akhirnya aku menemukanmu juga,"

Jeno duduk di sebelah Haechan, Pria itu menghela nafas panjang capek sekali ternyata berjalan  mengelilingi kawasan ini di pagi hari. Sejak pagi Pria dominan itu mencari Haechan untung saja Jeno berinisiatif memasuki kawasan taman ini karena Jeno tau Haechan menyukai tempat ini.

Tak lama pandangan matanya terarah pada perut Haechan yang membesar, Jeno menatap tak percaya apa ini alasan Haechan tiba - tiba menghilang. Apa Haechan punya sakit keras sehingga perutnya membengkak macam begini.

"Perutmu kenapa sebesar itu, katakan kamu baik - baik sajakan?"

Untuk sesaat Haechan bingung ingin menjawab apa namun seperti yang dia pikirkan di hari- hari terakhir. Sepertinya dia harus memberitahu Jeno, lagian Jeno berhak tau. Entah dia akan merespon apa Haechan sudah siap.

"Aku hamil Jen, dan ini anakmu."

"Kenapa kamu tidak bilang dan menghilang,"

Jeno menggenggam tangan Haechan mengecup tangan itu singkat lalu beralih mengelus perut Haechan.

"Mari menikah, aku akan bertanggung jawab. Dia juga butuh Papa saat lahir, kamu maukan?"

Respon ini, Haechan tidak pernah menyangkanya. Jeno mengajak menikah, Pria dominan itu benar anaknya butuh Papa saat lahir. Dia juga tidak bisa membebani Mark terus, Mark sudah sangat membantunya Haechan tidak boleh terus menyusahinya.

"Baiklah Jen, aku mau menikah denganmu."

Nanti malam dia akan memberikan kabar gembira ini pada Mark. Pasti Pria dominan itu akan bahagia mendengar kabar ini. Haechan sangat yakin.

"Aku mencintaimu Haechan,"

Haechan membalas pelukan Jeno sebentar lagi anaknya akan punya Papa namun ada rasa sakit sendiri di hatinya. Nanti malam juga hari terakhir dia bertemu dengan Mark, rasanya sesak sekali meninggalkan Mark, Haechan pasti akan sangat merindukan Pria itu.





[TBC]

©Lilbuna



Baby [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang