2

455 60 31
                                    

Satu minggu berlalu, Aisha masih meratapi nasibnya yang ditolak Sean.

Ah, memikirkan lelaki itu terus-terusan
membuat hatinya sesak.

Menyedihkan sekali, yang seperti ini hanya Aisha saja sedangkan laki-laki itu baik-baik saja.

Semenjak kejadian satu minggu yang lalu, Aisha tidak pernah bertemu lagi dengan Sean, walau Sean sempat datang ke rumahnya, Aisha memilih berdiam diri di kamar bahkan saat makan malam tiba Aisha tidak keluar karena tidak mau bertemu dengan Sean.

"Ai, kakak gak bisa anterin kamu ke sekolah hari ini, ada urusan tapi kakak udah minta tolong Sean dia lagi di jalan kayanya" ucap Azka memberitahu, sekaligus membuka obrolan karena sedari tadi suasana di meja makan hening hanya ada bunyi dentingan yang berasal dari perpaduan sendok dan garpu.

Ucapan Azka sontak membuat Aisha mengurungkan niat menyuapnya, "GAK!" tolak Aisha mentah-mentah, "Aku bareng Wanda aja" lanjutnya.

"Tapi Aisha Sean udah---".

"Gak mau! Aku gak mau berangkat sama dia! kakak kenapa gak bilang sama aku dulu sih" potongnya cepat, Aisha tidak mau berangkat diantar Sean yang ada usahanya untuk melupakan lelaki itu akan sia-sia.

Apalagi hari ini dirinya akan melaksanakan UN hari terakhir yang ada nanti Aisha tidak fokus mengerjakan soal-soal yang diberikan.

Tidak, Aisha tidak mau, Aisha ingin mendapatkan nilai yang bagus agar bisa diterima di universitas yang ia mau.

Aisha ingin masa depannya cerah, walau kisah cintanya kandas sebelum dimulai tapi setidaknya Aisha harus punya masa depan yang bagus.

"Kenapa? Kamu lagi berantem sama Sean? Tumben banget gak mau diantar Sean biasanya seneng kalau ada Sean" ini Taeyeon yang bertanya.

Aisha mengangkat bahunya acuh, "Gak" jawabnya malas.

"Papa kapan pulangnya sih ma?" Aisha balik bertanya.

"Kalau ada papa kan gampang, aku berangkatnya sama papa kalau kakak gak bisa antar" lanjutnya.

"Minggu depan sayang, katanya ada masalah mendadak jadi papa gak bisa pulang cepet" jawab Taeyeon.

Aisha ber oh ria, kemudian melanjutkan sarapannya.

"Cepetan baikkan sama Sean Ai, Sean mau nikah masa nanti kondangan masih marahan kan gak lucu" celetuk Azka setengah bercanda.

Ucapan Azka lagi-lagi membuat Aisha menoleh pada sang kakak, nafsu makannya langsung hilang seketika.

"Kak Azka mau nikah?" tanya Aisha kaget.

Azka langsung mengangguk mengiyakan, "Kemarin dia datang ya ngasih tau kita kalau dia mau nikah, kamu sih gak keluar-keluar dari kamar" jawabnya.

Aisha meremas sendok yang digenggamnya, rasa sesak itu kembali datang bahkan lebih besar.

Satu minggu yang lalu pemuda itu menolaknya dengan alasan karena Sean menganggap Aisha sebagai adik dan sekarang Aisha dapat kabar jika laki-laki itu akan menikah.

Kalau begitu alasannya bukan karena Sean sudah menganggap Aisha adik tapi lelaki itu sudah punya tambatan hati.

"Sean nikah cepet ya, padahal dia masih kuliah. Udah nikah aja" komentar Taeyeon.

Sedikit menyayangkan keputusan Sean yang memilih nikah muda, walau tidak ada yang salah dengan itu tapi menurut Taeyeon masa depan Sean masih panjang, sayang sekali kalau menikah muda. Terlebih Sean masih kuliah.

"Iya, kaget juga Sean tiba-tiba bilang dia mau nikah" sahut Azka.

Padahal Azka berharap kalau yang jadi istri Azka kelak adalah adiknya, tapi sepertinya takdir berkata lain.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang