"Ayo dek, masa kamu gak datang, Sean ngundang kamu loh".
"GAK! makasih! kakak aja berangkat sama kak Dita" ketus Aisha.
Hari pernikahan Sean tiba, saat ini Azka sedang berusaha membujuk sang adik agar mau ikut kondangan bersamanya.
"Dita udah nungguin di bawah, ayolah dek" Azka tidak menyerah.
"Gak mau kak, aku gak mau pergi. Udah sana ah! Kalian berangkat berdua aja, lagian aku sama kak Sean juga gak sedekat itu kok! Jadi dengan adanya aku atau enggak di pesta itu gak akan pengaruh apa-apa" ucap Aisha panjang lebar.
Kakaknya itu kenapa tidak peka sekali kalau Aisha tidak mau pergi ke acara pernikahan Sean, jangankan datang satu langkah menginjakkan kakinya di tempat itu juga Aisha tida sudi.
Aisha benci Sean, laki-laki yang sudah menghancurkan hatinya sampai sehancur-hancurnya.
"Dek--".
"Besok aku berangkat ke bandara pagi kak! nanti kesiangan, udah sana kak Azka pergi ah!" usirnya.
Setelah mengatakan itu Aisha langsung merebahkan dirinya di tempat tidur, membelakangi kakaknya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Aku mau tidur, kalo kakak keluar jangan lupa ditutup lagi pintunya".
Azka hanya bisa menghela napas kasar melihat kelakuan sang adik, Azka bingung harus menjawab apa ketika ditanya oleh Sean nanti kenapa adiknya tidak datang.
Sean sangat mengharapkan Aisha datang ke acara pernikahannya.
Azka tidak tahu permasalahan yang terjadi antara Sean dan adiknya, karena baik Sean maupun Aisha tidak mau memberitahunya.
Sean hanya bilang kalau dia melakukan kesalahan pada Aisha sampai membuat Aisha sangat marah.
"Ya udah kalau emang Aisha gak mau pergi, kakak sama kak Dita pergi dulu" ujar Azka pada akhirnya, Azka menyerah membujuk adiknya.
Karena Aisha sangat kerasa kepala, mirip papanya.
"Kalau berubah pikiran telpon kakak ya, kakak jemput" katanya.
"Gak akan, makasih!" balas Aisha tanpa melihat ke arah sang kakak.
Sebut saja Aisha tidak sopan, Aisha tidak peduli, toh mereka juga tidak memperdulikan perasaan Aisha dengan terus memaksanya datang ke acara pernikahan Sean dan sahabatnya.
Ah, Aisha masih mengira kalau yang menjadi calon istri Sean adalah Syra.
Karena setelah UN berkahir Aisha dan Syra tidak pernah saling menghubungi lagi.
Syra merasa bersalah sedangkan Aisha kecewa jadi ia Aisha menghindari salah satu sahabatnya itu, bahkan sampai sekarang Aisha belum memberitahu Syra kalau besok dirinya akan pergi ke korea.
Aisha rasa itu adil karena sampai sekarang Syra juga belum mengatakan apapun padanya.
"Iya ya udah kalau gitu, di rumah cuma ada bibi mama sama papa lagi keluar, kalau ada apa-apa panggil bibi aja".
"Hmmm".
Setelah itu Azka keluar dari kamar sang adik karena ia harus segera datang ke tempat acara, sebentar lagi Sean akan melangsungkan akad.
Aisha menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya setelah mendengar bunyi pintu ditutup.
Aisha menghembuskan napasnya lega, kakaknya sudah pergi lebih tepatnya tidak ada di sekitaran kamar Aisha lagi jadi Aisha lega.
"Kak Sean sebentar lagi jadi milik Syra seutuhnya ya?" tanya Aisha miris.
Tanpa sadar air mata Aisha kembali menetes, "Jangan nangisin dia lagi Aisha! Move on! Sekarang dia lagi bahagia nikah sama cewek yang dia cinta!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife
FanfictionBagaimana jika laki-laki yang dulu pernah menolakmu tiba-tiba saja datang kepada orangtuamu dengan bermaksud melamar? Itulah yang terjadi kepada Aisha, ditolak oleh-oleh lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu menjadi patah hati pertama untuknya a...