Pagi hari di kediaman keluarga Siwon, para anggota keluarga satu persatu mulai berkumpul.
"Liana mau pake gelas yang itu Bunda, boleh gak?".
Bocah kecil berusia sekitar 3-4 tahun itu menunjuk salah satu gelas yang berada di tempat khusus.
"Boleh sayang bunda ambilin---".
"Nyonya Lusi maaf, gelas yang di situ semuanya milik non Aisha, non Aisha tidak suka kalau barang-barangnya dipakai orang lain".
Gerakan Lusi yang hendak mengambil gelas yang di maksud oleh Liana pun sontak terhenti.
"Oh iya, bi? Maaf saya gak tau, ya udah kalo gitu jangan, Liana sayang, pakai gelas yang lain aja ya nak, ini punya kak Aisha soalnya" ucap Lusi pada putrinya.
Wajah Liana langsung berubah murung, membuat Lusi merasa iba kepada putrinya itu.
"Bi, boleh gak, Liana pinjam satu aja, nanti saya cuci lagi dan simpan di tempat semula dan tolong rahasiakan ini dari Aisha, ya bi?" Lusi memohon.
Bi Asri pun kebingungan, dia tidak berani menolak permohonan Lusi tapi kalau bisa Asri iyakan, sudah pasti dis akan terkena amarah Aisha. Semua penghuni di rumah ini tidak ada yang berani menyentuh gelas-gelas kesayangan Aisha karena sudah tahu tabiat gadis itu seperti apa.
"Maaf nyonya, saya gak berani, ijin sama Tuan aja, saya gak berani, maaf sekali" ucap bi Asri tidak enak.
"Ini ada apa bun? Kok gak duduk, malah kumpul di sini?".
Adalah pertanyaan dari Siwon yang baru saja datang bersama dengan Taeyeon, melihat istri kedua dan putri bungsunya justru malah berdiri di depan tempat gelas-gelas Aisha berjejer membuat Siwon heran dan langsung saja menghampiri mereka, berbeda dengan Taeyeon yang langsung melengos pergi ke ruang makan tanpa memperdulikan adanya mereka.
"Loh, Liana kenapa sayang? Kok mukanya sedih gitu? Bilang sama ayah, Liana kenapa, hmm?" kali ini Siwon bertanya pada Liana, sambil berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Liana.
Bertepatan dengan itu Aisha juga baru tiba di sana, hendak mengambil gelas dan Aisha mendengar itu, mendengar Siwon menyebut kata 'sayang' selain kepada dirinya.
Sakit sih, tapi mau gimana lagi? Aisha kan sudah bukan kesayangan Siwon lagi, sebisa mungkin Aisha bersikap biasa dan mengabaikan pemandangan paling memuakkan yang dilihatnya pagi ini.
Rasanya menyesal Aisha bangun pagi.
Aisha pun melengos pergi begitu saja melanjutkan langkahnya menuju ruang makan.
"Liana mau gelas itu, Ayah" adu bocah itu pada Siwon sambil menunjuk salah satu gelas yang berjejer di depannya itu.
"Oh mau gelas ini---ya".
Siwon terdiam sebentar, semua barang yang ada di depannya adalah milik Aisha, tidak ada yang berani memakai barang-barang itu kecuali pemiliknya karena kalau ada yang memakainya Aisha pasti akan marah.
"Yah, gak usah, nanti Aisha marah" ucap Lusi pada suaminya.
Siwon lihat wajah Liana semakin murung saat Lusi bilang jangan, membuat Siwon dilema.
Di satu sisi dia tidak tega melihat Liana sedih tapi di sisi lain dia juga tidak mau membuat Aisha marah hanya karena perkara gelas.
"Liana pakai gelas punya ayah aja ya? Gelas ayah bagus-bagus, ini punya kak Aisha" ucap Siwon pada putri bungsunya.
Bocah itu pun menggeleng, "Gak mau ayah, Liana mau gelas yang itu, gak boleh ya Liana pinjam punya kak Aisha? Kak Aisha kan kakak Liana, ayah" balas bocah itu panjang lebar, wajahnya semakin murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife
FanfictionBagaimana jika laki-laki yang dulu pernah menolakmu tiba-tiba saja datang kepada orangtuamu dengan bermaksud melamar? Itulah yang terjadi kepada Aisha, ditolak oleh-oleh lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu menjadi patah hati pertama untuknya a...