14

654 55 35
                                    

Setelah Aisha beberapa kali berubah pikiran terakait di mana mereka akan sarapan akhirnya Aisha putuskan untuk sarapan bubur ayam favoritnya sejak dulu yaitu di dekat kampus Azka.

"Kak aku biasa ya! gak pake kacang plus seledri terus sambalnya yang banyak!" kata Aisha pada kakaknya, mereka sudah sampai dan Aisha mencari tempat duduk.

"Sip! kalau Nadira?" Azka bertanya pada sang putri.

"Kalau Dira bubur sama ayamnya aja pa, gak pakai apa-apa lagi" jawab bocah itu.

Azka pun mengacungkan jempolnya, setelah itu dia menghampiri si tukang buburnya sedangkan Aisha dan Nadira sudah anteng duduk di bangku yang disediakan.

"NANA!" Nadira tiba-tiba berteriak membuat Aisha yang sedang minum tersedak sampai terbatuk-batuk.

"Dira jangan teriak-teriak!" tegur Aisha lalu setelahnya Aisha meminta maaf kepada para pelanggan lain karena telah menganggu sarapan mereka.

"Iya maaf aunty, tapi Dira manggil Nana" katanya dengan rasa bersalah karena sudah berteriak.

Aisha pun mengikuti arah pandang keponakannya.

"Nadira!" bocah yang tadi dipanggil oleh keponakannya itu kini tengah berlari ke arahnya dan juga Nadira.

"Anna jangan lari-lari sayang, nanti jatuh".

Aisha lantas menoleh ke asal suara, dilihatnya Sean tengah berjalan ke arahnya bersama seorang wanita. Mereka berjalan beriringan namun tidak bergandengan.

"Dia sama istrinya" batin Aisha.

Aisha tahu seperti apa rupa istrinya Sean, dilihat dari fotonya saja perempuan itu sangat cantik dan ketika Aisha melihatnya secara langsung istri Sean jauh lebih cantik.

Pantas saja Sean menolaknya.

"Eh, ada Sean sama Nilam".

Adalah Azka yang baru saja datang dengan membawa nampan berisi tiga mangkuk bubur ayam.

"Iya Az, Anna mau sarapan bubur katanya, mas Sean ngajak ke sini" Nilam menanggapi ucapan Azka.

"Dita mana?" tanya Nilam, dia tidak melihat Dita soalnya.

"Dita di rumah, dia gak ikut" jawabnya seraya menyimpan nampan berisi tiga mangkok bubur yang ia bawa.

"Ini pasti Aisha ya?" tanya Nilam lagi, kali ini wajahnya berbinar ketika melihat gadis cantik yang duduk di samping Nadira.

"Iya, ini adik gue, Aisha".

Aisha hanya membalas dengan senyuman tipis, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dan juga darimana Nilam tahu tentangnya?

Apa jangan-jangan Sean yang bercerita kalau dulu sebelum lelaki itu menikah dengan Nilam ada bocah SMA yang menyatakan cinta padanya, dan bocah itu adiknya Azka.

Kalau iya.  Wah, Aisha akan semakin membenci Sean.

"Hai, kak" sapa Aisha kaku.

Nilam tersenyum, dia langsung mendekati Aisha, gadis itu terkejut saat tiba-tiba Nilam memeluknya.

"Panggil mbak aja" ujar Nilam setelah melepaskan pelukannya.

"Aisha cantik banget ternyata" ujar Nilam lagi sambil melirik Sean, Nilam memberikan tatapan menggoda kepada suaminya itu.

Sean berdeham, "Az, ikut gabung duduk di sini ya, gak ada tempat lain udah penuh soalnya" lelaki itu mengalihkan topik sebelum Nilam semakin ngadi-ngadi.

"Iya, duduk aja".

Setelah dipersilahkan oleh Azka Sean pun langsung duduk, ia mengambil tempat duduk di hadapan Aisha dengan Azka disampingya sedangkan Nilam duduk di samping gadis gitu kemudian dua bocil sudah asik dengan duniaya mereka sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang