November, 13 2013
Hari ini aku datang lebih pagi,
ketika aku sampai dikantor jam di tanganku menunjukkan pukul 7.15.
Aku sengaja datang lebih pagi untuk memastikan Karel.
Ketika aku lihat dia, dia sedang tertidur pulas dengan pakaian kemarin di ruangan luar.
Karena kasihan, akupun turun ke kantin bawah, membelikannya sandwich dan kopi dari vending mechine.
"Hei bangun, ini sarapanmu" Dia pun membuka matanya, mengucek-ngucek matanya dan sangat kaget melihatku duduk diatas mejanya.
"Nih ambil, sarapan buat kamu"
"Wah, terima kasih banyak, Pak."
Aku melihatnya memakan sandwich yang kuberikan dengan sangat lahap. Aku pun tertawa geli melihatnya.Aku mulai membuka pembicaraan.
"Kamu anak bungsu Pak Harris ya?"
"Iya, saya anaknya dari istri yang ke-8."
"Oh begitu, saya dengar kamu baru lulus kuliah ya?"
"Iya, baru dua bulan yang lalu."
"Biasanya, anak bungsu sepertimu sangat malas untuk bekerja."
"Sebenarnya, bisnis bukan lah cita-cita saya, Pak. Saya pun kuliah karena keinginan papah. Dan saya bekerja pun, karena papah mengancam akan menstop uang jajan saya kalau saya tidak langsung bekerja."
"Lantas, apa sebenarnya keinginan kamu?"
"Saya sebenarnya ingin menjadi chef, tetapi papah tidak setuju. Pak, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Ya, ada apa."
"Saya perhatikan Bapak jauh lebih muda daripada pimpinan-pimpinan yang lainnya, bahkan Bapak terlihat lebih muda dari saya." Aku pun tertawa kecil.
"Ya, saya memang lebih muda dari kamu, usia saya baru menginjak 23, kurang lebih 2 tahun lebih muda dari kamu."
"Loh kok bisa Pak?"
"Panjang kalo saya ceritakan. Lagian 15 menit lagi akan masuk jam kerja. Mending kamu ke toilet untuk membersihkan muka. Setelahnya langsung ke masuk saja ke ruangan saya. Biar OB yang membawakan berkas-berkasmu."
...
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM KAREL DAN PRATMAN
ActionNamaku Samuel, biasa dipanggil Sam. Umurku 22 tahun. Aku bekerja di sebuah perusahaan operator telekomunikasi di Bandung. Dengan posisi sebagai Marketing Leader.