2

10K 63 0
                                    

Selama meeting berlangsung...

Kuperhatikan pria yang baru dibawa Bu Fenny.
Perawakannya lumayan. Cukup bersih, dari mukanya sepertinya dia ada keturunan arab-cina .
Badannya pun cukup atletis.

Dari penampilannya dapat kusimpulkan dia bukan mengejar gaji di perusahaan ini. Karena dari pakaian yang dia kenakan hampir 90% merk ternama. Dan dapat kujamin asli.
Yah, soal fashion, meskipun pria. Aku cukup peka dengan barang-barang branded.

Kalau teman-teman kuliahku saat di Perancis sudah hafal dengan kelakuanku yang satu ini.
Menarik kesimpulan dari brand yang dikenakan seseorang.

Yah aku hanya tertawa saat mereka menjulukiku seperti itu. Aku memperhatikan dia sepanjang meeting, saat tim ku berdiskusi.
Aku lihat dia tampak agak kebingungan dan lurang mengerti tentang apa yang kami diskusikan.

Lalu, aku mencoba mengetesnya.
"Karel, bagaimana menurutmu, apakah sebaiknya kita menggunakan offset 5% atau 10%." tanyaku
"5% Pak" ujarnya
"Tapi, Pak" salah satu tim ku mencoba untuk menyela.

Ku berikan isyrat kepadanya untuk diam. "Ok, baiklah apa pertimbanganmu untuk memakai 5%" tanyaku lagi kepada Karel. "Ehmm... Karena kita akan rugi jika memakai 10%".

Beberapa detik kemudian, seluruh tim ku langsung tertawa.
Dan aku pun mencoba menahan tawaku. Kulihat dari wajah Karel dia malu dan merasa bersalah karena dia telah memberika jawaban yang salah.

"Baiklah kita sudahi rapat untuk hari ini, dan ingat tugas-tugas kalian. Deadline kita 3 hari lagi"
Aku pun menutup rapat hari itu. Semua tim marketing keluar dari ruanganku, kecuali karel. Dia masih duduk terdiam di meja rapat. Dengan cuek, aku pun kembali ke mejaku.

SAM KAREL DAN PRATMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang