4

7.7K 59 2
                                    

Saat jam kerja telah usai.
Aku yang baru selesai meeting dengan kepala bidang lain masuk kedalam ruanganku.

Kulihat Karel sedang tertidur pulas di meja rapat.
"Wah... wah.. wah.. mengasyikkan sekali sepertinya tidur sampai jam kerja berakhir."
Dia pun langsung terbangun,
dan kulihat mukanya memerah ketika melihatku berdiri di depannya. Aku kemudian menuju dispenser, dan kuambilkan air minum untuknya.

"Ma-Ma-af Pak,
saya hanya merasa bosan karena dari pagi tadi, tidak ada satupun pekerjaan yang bisa saya lakukan
"Karel kemudian menenggak air yang kuberikan tadi.
"Hahaha... Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa melihat kelakuan anak manja sepertimu"
Aku sambil berjalan menuju lemari disebelah mejaku.
Aku keluarkan setumpuk berkas. Dan kutaruh di depan dia.

"Ini konsekuensi karena kamu tidur di jam kerja. Pelajari berkas- berkas ini dalam semalam. Dan besok kau sudah harus mengerti. Kalau tidak, akan ada konsekuensi menyusul." ujarku.

"Ta-ta-pi"

"Tadi ayahmu langsung meneleponku, dia bilang aku sekarang menjadi mentormu. Dan dia memintaku untuk meperlakukan kamu tanpa perlu memikirkan kamu anak siapa."
Kulihat ekspresi dimukanya yang cukup kesal.
"Oh ya, pastikan tidak ada satupun berkas yang hilang atau rusak ya.
Dan sekarang kamu boleh keluar dari ruangan ini, karena ruangan ini segera akan kukunci"

Ya, aku memang memegang sendiri kunci ruanganku.
Aku pun segera menuju lift.
Baru dilantai tujuh saat pintu lift terbuka aku mendengar suara ramai di lift sebelah. Aku pun keluar dari lift, dan kudapati Karel sedang merapikan berkas-berkas yang kuberikan tadi.

"Aduh.. belum 15 menit kuberikan berkas itu, eh sekarang udah jatuh aja" Dia pun langsung berdiri dan membalikkan badannya.
"Ma-ma-af Pak"
Belum selesai dia berkata, aku pun masuk lift kembali dan langsung menuju area parkir.
Kukeluarkan kunci vespa gtv250 milikku dan langsung meluncur pergi. meninggalkan kantorku.

SAM KAREL DAN PRATMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang